Konten Media Partner

5 Ciri Rahim Bersih Setelah Keguguran Tanpa Kuret yang Dapat Dikenali

17 November 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita muda keguguran. Foto: fizkes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita muda keguguran. Foto: fizkes/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Keguguran merupakan kondisi hilangnya atau meninggalnya janin sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu. Sebagian besar keguguran terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Data dari American Pregnancy menunjukkan, sekitar satu dari empat kehamilan berisiko berakhir dengan keguguran. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, mulai dari kelainan kromosom, masalah pada plasenta, riwayat kesehatan sang ibu, dan sebagainya.
Setelah mengalami keguguran, rahim harus dibersihkan dengan prosedur kuret atau kuretase. Prosedur ini dilakukan untuk mengeluarkan janin dan jaringan dari dalam rahim hingga bersih dan tidak tersisa.
Kendati demikian, prosedur kuretase tersebut umumnya tidak dilakukan pada kasus keguguran yang terjadi di masa-masa awal kehamilan. Sebab, sisa-sisa janin dan jaringan biasanya akan keluar dengan sendirinya.
Namun, tidak dilakukannya kuretase tak jarang juga menyebabkan infeksi lantaran masih ada janin dan jaringan yang tersisa di dalam rahim. Untuk mencegahnya, ada beberapa ciri rahim bersih setelah keguguran yang dapat dikenali. Apa saja tanda-tandanya?
ADVERTISEMENT

Ciri Rahim Bersih Setelah Keguguran

Ilustrasi ciri rahim bersih setelah keguguran. Foto: Shutter Stock
Sebenarnya, mengetahui kondisi rahim yang bersih setelah keguguran secara pasti dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Namun, ada sejumlah ciri-ciri yang dapat dikenali tanpa melakukan prosedur tersebut. Berikut beberapa di antaranya:

1. Perdarahan Berhenti

Tanda-tanda keguguran yang paling umum terjadi adalah terjadinya perdarahan pada vagina. Ini bisa bervariasi, mulai dari bercak ringan, keluarnya cairan kecokelatan, hingga perdarahan hebat dan keluarnya gumpalan darah berwarna merah cerah.
Mengutip laman National Health Service, perdarahan akibat keguguran dapat berlangsung selama beberapa hari. Dalam waktu tersebut, tubuh melakukan upaya pembersihan rahim. Jika perdarahan berhenti, hal ini dapat mengindikasikan bahwa rahim sudah mulai bersih.

2. Kram Perut Berangsur Hilang

Kontraksi rahim saat melakukan pembersihan tidak hanya menyebabkan perdarahan, tetapi juga kram dan nyeri di perut bagian bawah. Nyeri ini juga dapat menjalar ke bokong dan vagina. Jika kram perut berangsur-angsur membaik bahkan hilang sepenuhnya, tandanya seluruh jaringan yang tersisa dalam rahim telah berhasil dikeluarkan.
ADVERTISEMENT

3. Tidak Ada Flek dari Vagina

Keguguran ditandai dengan keluarnya banyak flek dari vagina. Ketika flek tak lagi ditemukan, artinya rahim sudah dalam kondisi bersih dari berbagai jaringan yang tersisa akibat keguguran. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan bau tidak sedap dari vagina akan menghilang.

4. Suhu Tubuh Normal

Dijelaskan dalam laman Better Health, proses pembersihan rahim membuat suhu tubuh meningkat. Akibatnya, beberapa wanita mengalami demam saat keguguran.
Setelah suhu tubuh kembali normal, dapat dikatakan bahwa rahim sudah bersih dari sisa-sisa janin dan jaringan. Agar lebih pasti, Anda juga dapat memeriksakannya ke dokter kandungan dengan melakukan USG.

5. Menstruasi Kembali Lancar

Ciri rahim bersih setelah keguguran berikutnya dapat dilihat dari siklus menstruasi yang kembali lancar. Mengutip laman American Pregnancy Association (APA), periode menstruasi pada ibu hamil yang mengalami keguguran baru akan kembali lancar dalam kurun waktu 2-6 minggu setelah prosedur dilatasi dan kuretase dilakukan.
ADVERTISEMENT

Tanda Infeksi Setelah Keguguran

Ilustrasi wanita keguguran. Foto: Motortion Films/Shutterstock
Infeksi setelah keguguran umumnya dipicu oleh penyebaran bakteri dari jaringan yang tertinggal di dalam rahim. Kondisi ini berisiko membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Oleh sebab itu, tanda infeksi setelah keguguran perlu diketahui agar tindakan pengobatan selanjutnya dapat dipastikan.
Umumnya, infeksi setelah keguguran terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama ditandai dengan gejala sebagai berikut:
Gejala di atas akan berangsur menghilang jika infeksi segera diatasi. Jika tidak, infeksi tersebut kemungkinan akan berlanjut ke tahap yang lebih parah dan ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Keguguran. Foto: Shutter Stock
Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa infeksi pasca keguguran yang dialami semakin parah. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan perawatan secara ketat.
Menurut informasi dari situs Very Well Health, dokter biasanya akan memberikan cairan infus guna meningkatkan volume darah dan tekanan darah. Antibiotik juga akan diberikan untuk membunuh berbagai macam bakteri penyebab infeksi.
Setelah kondisinya stabil, pasien mungkin diperbolehkan untuk pulang tapi tetap dalam pengawasan dokter. Selama di rumah, pasien masih harus minum antibiotik selama beberapa hari atau minggu.
Dalam kebanyakan kasus, infeksi setelah keguguran dapat disembuhkan dan tidak mempengaruhi kehamilan di masa mendatang. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, histerektomi atau prosedur pengangkatan rahim diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(ADS)