Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
5 Obat Batuk Berdahak pada Anak yang Tak Kunjung Sembuh
19 Januari 2023 11:15 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengobati batuk berdahak pada anak dan kenali pula penyebab-penyebabnya. Ingin tahu lebih lengkap informasinya? Simak informasinya pada artikel di bawah ini, ya.
Obat Batuk Berdahak pada Anak yang Tak Kunjung Sembuh
Batuk berdahak pada anak bisa disebabkan oleh berbagai infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini umumnya dapat sembuh dalam kurun waktu 2 minggu, tapi tidak menutup kemungkinan akan terjadi lebih lama.
Untuk mempercepat penyembuhan, pengidap dapat mengonsumsi beberapa obat-obatan. Dikutip dari laman Medical News Today, berikut informasinya.
1. Larutan air garam
Obat batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh adalah larutan air garam. Larutan air garam dapat membantu membunuh bakteri penginfeksi tenggorokan yang memicu timbulnya batuk.
ADVERTISEMENT
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat larutan air garam.
Lakukan langkah-langkah di atas sebanyak tiga kali sehari setiap tiga jam sekali. Walaupun rasanya tidak terlalu enak, larutan ini perlu dikonsumsi secara rutin supaya bisa memberikan manfaat yang baik.
2. Bisolvon solution
Menurut laman Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Bisolvon Solution menjadi salah satu obat batuk berdahak untuk anak yang aman untuk dikonsumsi. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan dan mengandung bromhexine yang bekerja untuk mengencerkan dahak yang ada di saluran napas.
ADVERTISEMENT
Adapun dosis untuk anak-anak dengan rentang usia 2-10 tahun, di antaranya:
3. Komix Kid OBH
Komix Kid OBH adalah obat batuk berdahak untuk anak dengan kandungan succus liquiritiae, phenylephrine HCL, guaifenesin, dan chlorpheniramine. Mirip dengan obat OBH untuk orang dewasa, obat ini bekerja sebagai ekspektoran, antihistamin, dan dekongestan.
Komix Kid OBH dapat diminum oleh anak dengan usia 6-12 tahun, sebanyak 3x sehari sebanyak 1 saset.
4. Bahan alami
Selain obat-obatan dari dokter, batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan alami yang dimiliki. Berikut beberapa bahan-bahan alami yang bisa digunakan.
ADVERTISEMENT
5. Madu
Bahan alami lain yang dapat membantu mengatasi batuk berdahak adalah madu. Bahan alami ini dipercaya dapat meredakan batuk pada anak dan membantunya tidur nyenyak.
Cara mengolahkan cukup mudah, yaitu campurkan madu ke dalam teh hangat, kemudian minum. Perlu diperhatikan, jangan berikan madu kepada bayi yang berusia di bawah 12 bulan karena bisa menyebabkan botulisme.
Kenapa Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh pada Anak?
Setelah mengetahui obat-obat yang digunakan untuk mengobati batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh, penting juga untuk mengetahui penyebab-penyebabnya. Menurut laman National Health Service, berikut penyebab batuk berdahak yang tak kunjung sembuh.
1. Pneumonia
Penyebab pertama terjadinya batuk berdahak pada anak adalah pneumonia. Pneumonia terjadi karena infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang menyerang paru-paru bagian alveolus.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menyebabkan proses sekresi lendir di sekitar paru-paru menjadi lebih intensif, sehingga paru-paru menghasilkan lendir yang cukup banyak tanpa disadari. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa membahayakan nyawa.
2. Batuk rejan
Batuk berdahak yang tak kunjung sembuh pada anak juga bisa disebabkan oleh batuk rejan. Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi pada bagian paru dan saluran pernapasan
Batuk rejan merupakan gangguan kesehatan yang sangat menular. Pengidap batuk rejan bisa terus batuk dan tidak segera sembuh bahkan hingga tiga bulan.
Perlu diketahui, batuk ini sangat membahayakan nyawa apabila menyerang anak-anak dan orang dewasa yang sudah lanjut usia. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya waspada dan peka apabila sang buah hati sudah menunjukkan gejala yang mengarah pada masalah kesehatan ini.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)