Konten Media Partner

5 Obat Kolesterol Alami Tradisional yang Ampuh dan Pantangannya

24 Januari 2023 13:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jahe sebagai salah satu obat kolesterol alami. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jahe sebagai salah satu obat kolesterol alami. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang umumnya dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat. Salah satu pengobatan untuk mengatasi masalah ini adalah mengonsumsi obat-obatan tradisional untuk menurunkan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Dietary Cholesterol and Cardiovascular Risk: A Science Advisory from the American Heart Association oleh Jo Ann S. Carson, dkk., kolesterol adalah zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati, tetapi juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.
Dalam jumlah yang cukup, kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan komponen lain yang digunakan untuk mencerna makanan.
Apabila kolesterol naik, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Kadar kolesterol tinggi dalam darah sering kali dipicu oleh asupan makanan tidak sehat yang mengandung banyak lemak dan kolesterol.

Obat Kolesterol Alami Tradisional

Ada berbagai obat-obatan dari bahan alami yang digunakan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Dirangkum dari National Center for Complementary and Integrative Health, berikut adalah beberapa obat kolesterol alami tradisional yang aman dikonsumsi.
ADVERTISEMENT

1. Biji Rami

Ilustrasi biji rami. Foto: Pixabay
Biji rami adalah salah satu jenis biji-bijian utuh yang berasal dari tanaman rami. Biji rami mengandung asam alfa-linolenat, yakni asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi biji rami dapat membantu menurunkan kolesterol, terutama pada orang dengan kadar kolesterol tinggi dan wanita pascamenopause.

2. Jahe

Jahe merupakan bahan alami yang terkenal karena khasiatnya untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan, termasuk menurunkan kadar kolesterol.
Sebuah penelitian The Effect of Ginger Supplementation on Lipid Profile: A Systematic Review and Meta-Analysis of Clinical Trials oleh Makan Pourmasoumi, dkk. menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe dengan dosis kurang dari 2 gram per hari memiliki efek yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
ADVERTISEMENT
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda dapat mengonsumsi jahe sebagai teh, air rebusan, atau menambahkan jahe ke dalam makanan sehari-hari. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen herbal yang mengandung jahe.

3. Kemangi Suci

Kemangi suci atau tulsi adalah salah satu obat herbal dari pengobatan tradisional Ayurveda yang bisa dikonsumsi secara mentah atau menjadi bahan masakan.
Sebuah studi Holybasil (Tulsi) Lowers Fasting Glucose and Improves Lipid Profile in Adults with Metabolic Disease: A Meta-Analysis of Randomized Clinical Trials oleh Negar Jamshidi, dkk. menemukan bahwa kemangi suci dapat mengatasi gangguan metabolisme pada orang dewasa di atas usia 40 tahun.
Selain itu, mengonsumsi kemangi suci dalam dosis yang lebih tinggi dapat membantu penurunan kadar kolesterol. Untuk memperoleh manfaatnya, Anda perlu mengonsumsi setidaknya 1 gram kemangi suci per hari.
ADVERTISEMENT

4. Kedelai

Ilustrasi kacang kedelai dan susu kedelai. Foto: Pixabay
Mengonsumsi makanan yang berbahan dasar kedelai dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, sehingga dapat mencegah penyakit jantung koroner.
Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai, seperti tahu, tempe, susu kedelai, yogurt kedelai, susu kedelai, edamame, dan lain sebagainya.
Tidak hanya menurunkan kolesterol, mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai juga baik untuk tubuh. Pasalnya, kedelai mengandung lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan daging dan makanan berlemak lainnya.
Selain itu, kedelai juga memberikan nutrisi bermanfaat lainnya, seperti lemak baik (lemak tak jenuh tunggal), vitamin, mineral, dan serat.

5. Makanan dengan Serat Larut Tinggi

Serat larut adalah jenis serat yang dapat berubah menjadi gel dalam cairan. Serat jenis ini memiliki berbagai fungsi, salah satunya menurunkan penyerapan kolesterol dalam aliran darah.
ADVERTISEMENT
Secara umum, jumlah kebutuhan serat harian yang direkomendasikan untuk pria dan wanita meliputi:
Serat larut banyak ditemukan dalam makanan yang mengandung serat dan air yang tinggi, seperti jeruk, pir, persik, kentang, asparagus, kacang merah, dan roti gandum. Anda bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan tersebut dalam menu sehari-hari.

Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan saat Kolesterol?

Ilustrasi makanan tinggi lemak yang tidak boleh dikonsumsi saat kolesterol tinggi. Foto: Pexels
Selain mengonsumsi obat-obatan alami tradisional, Anda perlu menghindari beberapa makanan yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol.
Dikutip dari National Institute of Health, adapun beberapa pantangan makanan yang tidak boleh dimakan saat kolesterol tinggi, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Makanan Lemak Jenuh

Lemak jenuh banyak terdapat pada daging hewan. Anda bisa membatasi atau menghindari mengonsumsi daging jika memiliki kolesterol tinggi.
Apabila masih ingin mengonsumsi daging sapi atau kambing, Anda bisa menghindari potongan lemaknya. Selain itu, saat mengonsumsi daging ayam, Anda bisa membuang kulit dan lemaknya.

2. Makanan Lemak Trans

Lemak trans adalah lemak yang dibuat dengan cara hidrogenasi, yakni memanaskan minyak nabati cair di dalam gas hidrogen dan katalis tertentu. Proses ini membuat minyak lebih stabil dan awet, serta mengubah bentuknya menjadi padat sehingga memudahkan transportasi.
Namun, lemak trans lebih buruk daripada lemak jenuh dalam menaikkan kolesterol jahat. Bahkan, sejumlah kecil lemak trans di dalam makanan dapat merugikan kesehatan.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa untuk setiap tambahan 2% kalori harian lemak trans, risiko penyakit jantung koroner meningkat sebesar 23%. Tidak ada jumlah konsumsi yang aman untuk lemak trans sehingga hindarilah semaksimal mungkin.
ADVERTISEMENT

3. Makanan Berkolesterol

Kolesterol dalam makanan pada dasarnya tidak lebih berbahaya dari lemak jenuh dan lemak trans. Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, makanan dengan banyak kolesterol perlu dihindari. Beberapa jenis makanannya antara lain kuning telur, telur puyuh, kerang, jeroan, mentega, hati, dan keju.

4. Makanan Laut

Beberapa makanan laut juga harus dihindari karena mengandung kolesterol tinggi. Adapun makanan laut yang perlu dihindari atau dibatasi porsinya antara lain udang, lobster, kepiting, tiram, dan kerang.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)