Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
5 Obat Sakit Leher Belakang yang Aman
2 September 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 8 menitDiperbarui 11 September 2023 14:13 WIB
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak obat sakit leher di apotik yang dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. Sakit leher sendiri wajar terjadi apabila pengidapnya melakukan kegiatan yang dapat mencederai leher, seperti posisi tidur yang salah, cedera ketika berolahraga, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan obat-obatan, sakit pada leher juga bisa diobati dengan rutin mengompres area yang cedera dengan air hangat atau dingin, mengoleskan balsem pereda nyeri, memperbaiki posisi tidur, dan lain sebagainya.
Gejala Sakit Leher
Sakit leher bisa memiliki gejala yang bervariasi tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Dikutip dari Cleveland Clinic, adapun beberapa gejala sakit leher secara umum, yaitu:
Dalam kasus yang lebih parah, sakit leher juga dapat disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:
ADVERTISEMENT
Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan penanganan yang tepat. Sebab, sakit leher bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Penyebab Sakit Leher
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan sakit leher. Mengutip laman American Association of Neurological Surgeons, berikut adalah beberapa penyebab sakit leher yang bisa diwaspadai.
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, tulang-tulang leher cenderung mengalami keausan atau penipisan tulang yang dapat menyebabkan perubahan pada tulang belakang leher. Beberapa contoh kondisi degeneratif ini adalah osteoartritis dan stenosis.
ADVERTISEMENT
Osteoartritis adalah penipisan tulang rawan sendi, sedangkan stenosis merupakan penyempitan ruang di dalam tulang belakang. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan sakit leher yang berkepanjangan.
2. Ketegangan Otot
Penggunaan otot-otot leher yang berlebihan selama melakukan aktivitas berat atau berulang-ulang dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri pada leher. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk dan kelebihan berat badan.
3. Stres
Stres atau ketegangan emosional dapat menyebabkan leher kaku dan nyeri. Stres dapat menyebabkan seseorang mengencangkan otot-otot leher mereka secara tidak sadar, hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit.
4. Cedera
Cedera fisik dapat merusak otot, ligamen, cakram, sendi tulang belakang, dan akar saraf di sumsum tulang belakang, yang pada akhirnya menyebabkan sakit leher. Salah satu cedera yang paling sering menyebabkan sakit leher adalah whiplash.
ADVERTISEMENT
Whiplash adalah suatu cedera pada leher yang terjadi ketika leher dan kepala tiba-tiba bergerak maju dan mundur dengan cepat dan kuat. Kondisi ini biasanya terjadi saat kecelakaan mobil.
5. Pertumbuhan Massa di Leher
Pertumbuhan massa di leher, seperti tumor, kista, dan taji tulang, dapat memberi tekanan pada saraf-saraf di sekitar leher. Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk sakit leher.
Pada beberapa kasus, gejala sakit leher bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera, seperti kanker atau kondisi medis lainnya.
6. Kondisi Kesehatan Lainnya
Sakit leher juga bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan tertentu. Beberapa contohnya termasuk:
ADVERTISEMENT
Obat Sakit Leher Belakang
Nyeri leher adalah rasa sakit yang muncul di beberapa area tubuh, seperti leher belakang, kanan, kiri, maupun depan. Kondisi sakit leher ini terjadi karena otot leher tertarik saraf terjepit atau pengapuran sendi.
Berikut beberapa penyebab lainnya yang memicu nyeri pada leher, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.
Setelah mengetahui gejala dan penyebab-penyebabnya, berikut beberapa obat sakit leher belakang yang dapat dikonsumsi, seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
1. Panadol Extend
Panadol Extend adalah obat yang cocok digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Tidak hanya nyeri area otot, Panadol Extend juga bermanfaat dikonsumsi untuk pengidap sakit kepala, migrain, hingga sakit gigi.
Cara kerja produk ini cukup unik karena memiliki bilayer caplet yang memiliki dua lapisan yang bekerja secara bergantian. Nantinya, lapisan pertama berfungsi untuk meredakan nyeri, sedangkan lapisan kedua berfungsi untuk meredakan nyeri secara bertahap.
2. Counterpain
Counterpain adalah obat pereda nyeri otot yang berbentuk seperti krim dan bekerja dengan memberikan rasa hangat, sehingga mengurangi rasa sakit pada nyeri yang ada di bagian tubuh. Obat ini dapat digunakan pada nyeri otot yang berhubungan dengan tertarik atau robeknya ligamen otot sendi, atau memar.
ADVERTISEMENT
Menyadur laman resminya, obat pereda nyeri otot ini bekerja dengan memberikan rasa hangat, sehingga mengurangi rasa sakit. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa mengaplikasikan cream ini hingga tiga kali sehari. Namun, jangan menggunakan produk ini pada luka yang terbuka.
3. Neo Rheumacyl
Neo Rheumacyl adalah obat anti nyeri dengan kandungan yang menggabungkan ibuprofen dan paracetamol. Obat ini bisa dengan mudah ditemukan di apotek, tanpa menggunakan resep dari dokter. Sayang, obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil di trimester terakhir, penderita lambung, dan bronkospasme.
4. Salonpas Pain Relief Patch
Nyeri pada leher belakang juga bisa diobati dengan menggunakan koyo. Salah satu koyo yang sering digunakan oleh pengidap sakit leher adalah Salonpas Pain Relief Patch.
Setiap lembar koyo tersebut mengandung metil salisilat dan mentol yang dapat membantu mengurangi nyeri otot seperti gejala radang sendi dan arthritis.
ADVERTISEMENT
5. Fatigon
Nyeri pada leher biasanya terjadi karena kurangnya vitamin di dalam tubuh, seperti vitamin B, E, dan mineral. Untuk mendapatkan kandungan vitamin tersebut, pengidapnya perlu mengonsumsi obat-obatan yang mengandung banyak khasiat, salah satunya adalah Fatigon.
Fatigon memiliki kandungan vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, vitamin E, kalium L-aspartate, dan magnesium L-aspartate yang dapat mengurangi rasa nyeri pada otot. Obat Fatigon ini dijual bebas dan bisa dikonsumsi tanpa menggunakan resep dokter.
Cara Mengatasi Penyebab Penyakit Sakit Leher Belakang Tanpa Obat
Nyeri pada leher bukan kondisi kronis yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika dibiarkan terus-menerus, pengidapnya akan sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Tidak hanya itu, nyeri pada leher yang tidak diatasi dapat mengakibatkan munculnya komplikasi, seperti gangguan sensorik, disfungsi seksual, hipotensi ortostatik, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari terjadinya kondisi-kondisi yang ada di atas, berikut beberapa cara mengatasi penyebab penyakit sakit leher belakang tanpa obat, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic, di antaranya:
1. Kompres Air Hangat dan Dingin
Pada area yang dirasa nyeri, pengidap dapat menempelkan bantalan pemanas atau mengompres area tersebut untuk membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke leher, serta membantu otot-otot leher menjadi lebih rileks dari biasanya.
2. Perbaiki Posisi Tidur
Posisi tidur yang kurang baik juga menjadi penyebab sakit leher belakang. Sayangnya, kondisi ini sering tidak disadari oleh pengidapnya. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan bantal yang tidak terlalu tinggi dan usahakan agar kepala tetap tidak terlalu terangkat tinggi.
3. Rutin Menggerakkan Otot Leher
Mengatasi sakit leher belakang juga bisa dilakukan dengan rutin menggerakkan otot leher secara perlahan. Gerakan ini bisa dilakukan dengan melingkar, agar otot-otot leher yang sakit dapat lebih rileks dan mudah direnggangkan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 5 Obat Sakit Leher Belakang yang Aman
Cara Mencegah Sakit Leher
Ada berbagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko terjadinya sakit leher yang tidak diinginkan. Dirangkum dari Spine Health, berikut adalah beberapa cara mencegah sakit leher yang bisa dilakukan.
1. Menjaga Postur Tubuh yang Baik
Pastikan tubuh Anda berada dalam posisi yang benar saat berdiri atau duduk. Hal ini termasuk menjaga postur punggung tetap tegak dan bahu sejajar dengan pinggul. Hindari membungkuk atau menekuk leher untuk waktu yang lama.
2. Beristirahat yang Cukup
Jika Anda bekerja dalam posisi duduk atau menghadap komputer untuk waktu yang lama, sangat penting untuk sering beristirahat. Anda bisa beristirahat singkat setiap 30-60 menit sekali untuk membantu mencegah ketegangan otot di sekitar leher.
ADVERTISEMENT
Selama waktu itu, cobalah untuk banyak bergerak serta meregangkan leher dan bahu Anda.
3. Berhenti Merokok
Merokok bukan hanya buruk untuk kesehatan paru-paru Anda, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit leher. Nikotin dalam rokok dapat memengaruhi aliran darah ke otot dan jaringan, termasuk yang ada di leher.
Oleh sebab itu, berhenti merokok dapat membantu menjaga kesehatan leher Anda.
4. Mengatur Posisi Tidur yang Benar
Pilih posisi tidur yang mendukung kesehatan leher Anda. Saat tidur telentang, gunakan bantal untuk menyangga kepala dan leher Anda. Ini akan membantu menjaga leher Anda dalam posisi tersebut.
Selain itu, hindari tidur telengkup dengan perut menghadap ke bawah. Sebab, kondisi ini memaksa leher Anda untuk menoleh ke samping. Jika dibiarkan selama tidur, Anda bisa mengalami sakit leher ketika bangun.
ADVERTISEMENT
5. Rutin Beraktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan otot dan sendi, termasuk leher. Cobalah untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, lari, dan berenang untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA & SFR)