Konten Media Partner

6 Cara Membersihkan Gigi Kuning secara Alami dan Medis

16 Januari 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salah satu cara membersihkan gigi kuning adalah dengan menyikat gigi secara rutin. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salah satu cara membersihkan gigi kuning adalah dengan menyikat gigi secara rutin. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Gigi kuning merupakan masalah gigi yang umum terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak karena kebiasaan tertentu yang memicu warna gigi menjadi kuning.
ADVERTISEMENT
Gigi kuning dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Kadar kekuningan gigi pun tidak selalu menunjukkan adanya penyakit gigi tertentu.
Selain tidak baik untuk kesehatan gigi, gigi kuning juga dapat membuat kepercayaan diri menurun. Lantas, bagaimana cara membersihkan gigi kuning agar kembali cerah?

Cara Membersihkan Gigi Kuning

Ada berbagai perawatan yang dapat membantu menghilangkan gigi kuning. Dirangkum dari Healthline, berikut adalah beberapa cara membersihkan gigi kuning yang umumnya direkomendasikan oleh dokter gigi.

1. Rutin Menyikat Gigi

Ilustrasi rutin menyikat gigi dapat membantu membersihkan gigi kuning. Foto: Pexels
Cara pertama untuk membersihkan gigi kuning adalah menyikat gigi secara rutin dengan benar. Sangat penting bagi Anda untuk menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gigi kuning.
Namun, berhati-hatilah ketika menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman asam. Sebab, menyikat gigi dalam kondisi ini dapat menyebabkan enamel gigi (lapisan keras yang terluar pada gigi) mengalami erosi.
ADVERTISEMENT
Karenanya, sikat gigi Anda setidaknya dua kali sehari selama 2 menit. Anda bisa menyikat gigi dengan lembut dalam gerakan melingkar untuk melindungi gusi agar tidak terkena gesekan sikat gigi.
Penelitian yang dipublikasikan di Efficacy of Dental Bleaching with Whitening Dentifrices: A Systematic Review oleh Bruno G. S. Casado, dkk. menunjukkan bahwa menyikat gigi dengan pasta gigi pemutih juga telah terbukti dapat membantu memutihkan gigi. Pasta gigi pemutih umumnya mengandung bahan abrasif ringan yang mampu menghilangkan noda kuning di permukaan gigi.

2. Menggunakan Soda Kue dan Hidrogen Peroksida

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan pasta gigi yang mengandung soda kue dan hidrogen peroksida dapat membantu menghilangkan penumpukan plak dan bakteri pada gigi.
Mengutip jurnal Stain Removal and Whitening by Baking Soda Dentifrice: A Review of Literature oleh Yiming Li, campuran soda kue dan hidrogen peroksida terbukti efektif dan aman untuk menghilangkan noda dan memutihkan gigi, serta dapat digunakan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Cara penggunaannya pun cukup mudah, campurkan 1 sendok makan soda kue dengan 2 sendok makan hidrogen peroksida, kemudian aduk merata hingga menjadi pasta.
Setelah itu, oleskan pasta tersebut pada sikat gigi. Anda bisa menyikat gigi dengan gerakan melingkar secara menyeluruh. Bilas mulut Anda dengan air setelah menyikat gigi dengan pasta ini.

3. Berkumur dengan Minyak Kelapa

Ilustrasi minyak kelapa. Foto: Pexels
Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang dapat menghilangkan plak dan bakteri dari mulut, sehingga membantu menghilangkan noda kuning pada gigi.
Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa berkumur dengan 1-2 sendok teh minyak kelapa cair selama 10-30 menit. Pastikan untuk tidak membiarkan minyak menyentuh bagian belakang tenggorokan atau menelan minyak. Sebab, minyak kelapa tersebut sudah mengandung racun dan bakteri dari mulut Anda.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai berkumur, bilas mulut Anda dengan air mengalir. Kemudian, minumlah segelas air putih untuk menghilangkan rasa lengket dan berminyak pada mulut.

4. Penggunaan Cuka Apel

Cuka sari apel dapat digunakan dalam jumlah yang kecil untuk memutihkan gigi. Caranya cukup mudah, buatlah obat kumur dengan mencampurkan 2 sendok teh cuka apel dengan 100 ml air hangat. Setelah itu, berkumurlah dengan larutan cuka apel tersebut selama 30 detik, lalu bilas dengan air mengalir.
Penelitian yang dipublikasikan di Effects of Vinegar on Tooth Bleaching and Dental Hard Tissues in Vitro oleh Li-wei Zheng, dkk., menemukan bahwa cuka apel memiliki efek pemutihan pada gigi. Namun, penggunaan cuka apel yang berlebihan justru berpotensi menyebabkan kerusakan pada struktur enamel gigi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, jangan menggunakan cuka apel terlalu sering sebagai obat kumur. Anda bisa berkumur menggunakan larutan cuka apel tiga kali seminggu dengan durasi berkumur sesuai yang dianjurkan.

5. Mencukupi Kebutuhan Vitamin C

Jurnal Java Project on Periodontal Diseases: The Relationship between Vitamin C and the Severity of Periodontitis oleh Amaliya, dkk. menyebutkan bahwa kekurangan vitamin C dapat memperburuk penumpukan bakteri pada gigi dan gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mencukupi kebutuhan vitamin C harian, sehingga dapat mengurangi perubahan warna pada gigi. Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah konsumsi vitamin C dapat memiliki efek pemutihan pada gigi atau tidak.

6. Penggunaan Baki Pemutih Gigi

Baki pemutih gigi merupakan alat pemutihan gigi dengan menggunakan sebuah baki atau nampan bening yang mengandung gel pemutih. Alat ini harus dipakai selama 2-4 jam sehari atau semalaman.
ADVERTISEMENT
Baki pemutih gigi dapat mencerahkan warna gigi dengan satu atau dua warna. American Dental Association merekomendasikan untuk menggunakan baki pemutih gigi dengan kandungan karbamid peroksida.

Penyebab Gigi Menjadi Kuning

Ilustrasi salah satu penyebab gigi kuning adalah kebiasaan merokok. Foto: Pexels
Seiring bertambahnya usia, enamel putih pada gigi akan menjadi aus dan menyebabkan jaringan kalsifikasi di bawahnya mulai terlihat. Jaringan ini disebut dentin dan memiliki warna kekuningan.
Penyebab tersebut sulit dicegah karena merupakan bagian alami dari proses penuaan. Tidak hanya itu, ada banyak penyebab gigi menjadi kuning lainnya, seperti:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)