6 Cara Mengobati Gusi Bengkak Disertai Nyeri secara Alami dan Ampuh

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami gusi bengkak dan nyeri. Foto: Pexels

Gusi bengkak yang disertai nyeri merupakan masalah kesehatan mulut yang ditandai dengan peradangan gusi, sehingga lapisan mukosa gigi ini tampak lebih gemuk, mengkilat, dan menonjol. Kondisi ini bisa menyebabkan gusi lebih mudah berdarah secara spontan saat menyikat gigi.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gusi bengkak dan nyeri, seperti menyikat gigi terlalu keras, sariawan, hingga efek pemakaian gigi palsu, retainer, atau kawat gigi. Bagi wanita, kondisi ini mungkin bisa terjadi karena perubahan hormonal selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.

Sementara itu, gusi bengkak dan nyeri bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan mulut yang lebih serius, seperti radang gusi atau periodontitis. Lantas, bagaimana cara mengobati gusi bengkak disertai nyeri?

Cara Mengobati Gusi Bengkak Disertai Nyeri secara Alami

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gusi bengkak dan nyeri, salah satunya dengan perawatan alami. Dirangkum dari Healthline, berikut adalah beberapa cara mengobati gusi bengkak disertai nyeri secara alami.

1. Menggunakan Kompres Dingin atau Panas

Ilustrasi menggunakan kompres dingin untuk mengatasi gusi bengkak. Foto: Pexels

Kompres dingin ataupun panas dapat membantu meredakan gusi bengkak, serta mengurangi rasa nyeri, peradangan, dan perdarahan ke dalam jaringan gusi.

Untuk menggunakan kompres dingin, Anda bisa membungkus beberapa keping es batu dalam handuk kecil. Kemudian, tempelkan handuk tersebut pada area pipi yang bengkak selama kurang lebih 5 menit. Lakukan cara ini setidaknya 2-3 kali sehari.

Sementara untuk membuat kompres panas, Anda bisa mencelupkan handuk bersih ke dalam air panas, kemudian peras air dari handuk tersebut. Setelah itu, tempelkan handuk ke area pipi yang bermasalah. Cara ini bisa diulangi 2-3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.

2. Berkumur dengan Air Garam

Air garam banyak digunakan untuk mengatasi gangguan pada rongga mulut, salah satunya gusi bengkak. Air garam merupakan disinfektan alami yang dapat membantu mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.

Sebuah penelitian Rinsing with Saline Promotes Human Gingival Fibroblast Wound Healing In Vitro oleh Nam Cong-Nhat Huynh, dkk., menunjukkan bahwa air garam dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi dan mempercepat penyembuhan luka di area mulut.

Adapun cara penggunaannya, Anda dapat melarutkan 1/2 sendok teh garam pada segelas air hangat, kemudian berkumurlah selama 30 detik. Lakukan cara ini 2-3 kali sehari sampai nyeri dan pembengkakan pada gusi mereda.

3. Memperbanyak Minum Air Putih

Ilustrasi memperbanyak minum air putih untuk mengatasi gusi bengkak. Foto: Pexels

Ketika gusi Anda membengkak, produksi air liur akan menurun. Karenanya, memperbanyak konsumsi air putih dapat membantu meredakan kondisi ini. Selain itu, air putih juga dapat membersihkan rongga mulut untuk menghindari infeksi bakteri lebih lanjut.

4. Menggunakan Semprotan Gigi Buatan

Anda bisa membuat semprotan gigi buatan sendiri untuk meredakan gusi bengkak dan nyeri dengan cara mencampurkan minyak esensial dan air hangat. Beberapa minyak esensial memiliki khasiat pereda nyeri, peradangan, dan mampu meningkatkan sirkulasi secara alami, seperti minyak peppermint, oregano, dan cengkeh.

Adapun cara penggunaannya, Anda bisa mencampurkan 5 tetes minyak esensial ke dalam botol semprotan yang berisi air hangat, lalu kocok perlahan sampai tercampur rata.

Setelah itu, semprotkan secara ringan pada gusi Anda yang membengkak sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai 30 detik, kemudian bilas mulut dengan air bersih. Perlu diingat, jangan menelan campuran minyak esensial karena sudah terkontaminasi oleh bakteri dalam mulut.

5. Menggunakan Bawang Putih

Ilustrasi menggunakan bawang putih untuk mengobati gusi bengkak. Foto: Pexels

Bawang putih merupakan bahan alami yang memiliki banyak khasiat, salah satunya meredakan gusi bengkak. Mengutip jurnal Antibacterial Activity of Garlic (Allium Sativum) oleh Jeanna Salima, dkk., bawang putih mempunyai sifat antibakteri sehingga dapat membantu melawan infeksi bakteri penyebab gusi bengkak disertai nyeri.

Untuk memperoleh manfaatnya, Anda cukup mengiris tipis-tipis satu siung bawang putih, kemudian letakkan irisan tersebut di bagian gusi yang sakit. Selain itu, Anda juga bisa mengobati gusi bengkak dengan mengunyah langsung bawang putih selama beberapa menit.

6. Menggunakan Jahe

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Advanced Oral Research menyebutkan, jahe memiliki kandungan senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang berguna untuk meredakan gusi bengkak.

Cara penggunaannya cukup mudah, Anda bisa menumbuk sepotong jahe kecil hingga halus lalu campurkan dengan garam. Setelah itu, aduk campuran jahe dan garam tersebut hingga membentuk pasta.

Aplikasikan pasta jahe pada gusi yang bengkak dan diamkan selama 10-12 menit. Selanjutnya, berkumurlah dengan air biasa. Cara ini bisa diulangi sebanyak 2-3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Sariawan di Gusi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Penyebab Gusi Sakit dan Nyeri

Ilustrasi pasien gusi sakit dan nyeri yang melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Foto: Pexels

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab gusi sakit dan nyeri, termasuk kebersihan mulut yang buruk hingga penyakit tertentu. Dikutip dari National Health Service, adapun beberapa penyebab gusi sakit dan nyeri, yaitu:

Selain beberapa penyebab di atas, nyeri pada gusi juga bisa disebabkan oleh infeksi ataupun kondisi mulut tertentu, seperti:

Gusi yang terasa sakit dan nyeri sebaiknya tidak dibiarkan karena dapat menjadi kondisi yang berbahaya apabila tidak segera diatasi. Sebab, beberapa saraf organ penting berhubungan langsung dengan saraf gigi di gusi.

Segera konsultasikan ke dokter apabila nyeri gusi yang sudah diobati dengan perawatan alami tidak kunjung membaik. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan penyebab gusi sakit dan memberikan penanganan yang tepat.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(SFR)