Konten Media Partner

Sariawan di Gusi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

18 November 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sariawan di gusi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sariawan di gusi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sariawan merupakan luka atau peradangan yang terjadi di dalam rongga mulut. Selain pada bibir dan lidah, sariawan juga bisa dirasakan di gusi. Sama seperti sariawan di bibir, sariawan di gusi juga menimbulkan rasa perih dan tidak nyaman saat makan, minum, maupun berbicara.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Cleveland Clinic, sariawan di gusi umumnya muncul tiga atau empat kali dalam setahun dan sembuh sekitar satu minggu tanpa bekas luka. Namun dalam kasus yang lebih serius, kondisi ini dapat bertahan lebih dari dua minggu.
Penyebab sariawan di gusi beragam, mulai dari iritasi, luka, hingga infeksi pada gusi. Agar tidak semakin parah, sariawan di gusi perlu ditangani segera dengan benar. Untuk mengetahuinya, berikut gejala, penyebab, dan cara mengobati sariawan di gusi.

Gejala Sariawan di Gusi

Ilustrasi sariawan di gusi. Foto: Thinkstock
Gejala sariawan di gusi tidak jauh berbeda dengan gejala sariawan di bibir maupun di bagian mulut lainnya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya luka berbentuk bulat atau oval.
Sebelum luka ini muncul, Anda mungkin merasakan beberapa gejala, salah satunya sensasi terbakar pada gusi bagian tertentu. Jika luka tersebut berkembang menjadi sariawan, gejala yang muncul antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Gejala di atas adalah gejala sariawan ringan. Jika dalam waktu dua minggu sariawan tersebut belum juga membaik, biasanya gejala yang ditimbulkan akan semakin parah. Mengutip Mayo Clinic, gejala tersebut meliputi:

Penyebab Sariawan di Gusi

Ilustrasi sariawan di gusi. Foto: Shutterstock
Mengutip laman Healthline, sejatinya tidak ada penyebab pasti timbulnya sariawan di gusi. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya luka tersebut. Beberapa di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Iritasi

Iritasi di gusi dapat muncul akibat pemakaian kawat gigi yang tidak pas, menyikat gigi terlalu keras, maupun terkena benda tajam saat olahraga. Kondisi tersebut dapat melukai gusi sehingga sariawan pun tidak dapat dihindari.
Selain itu, iritasi juga dapat disebabkan oleh penggunaan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate (SLS). Ini merupakan surfaktan yang digunakan sebagai pembersih dan pembentuk busa pada pasta gigi.

2. Sensitif terhadap Makanan dan Tertentu

Terlalu sering mengonsumsi makanan asam dan pedas tidak hanya menyebabkan gangguan pencernaan, tetapi juga timbulnya sariawan. Makanan dan minuman yang terlalu panas serta bercita rasa asam dan pedas dapat mengiritasi jaringan lunak dalam rongga mulut, tak terkecuali gusi.
Di sisi lain, alergi terhadap makanan tertentu, seperti cokelat, kopi, kacang-kacangan, dan nanas juga berisiko meningkatkan risiko munculnya sariawan di gusi.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Hormon

Sariawan di gusi dapat disebabkan oleh kondisi yang tidak bisa dikendalikan, misalnya perubahan hormon. Pada wanita, perubahan hormon yang terjadi selama periode menstruasi dan masa kehamilan dapat meningkatkan risiko munculnya sariawan.

4. Kekurangan Vitamin dan Mineral

Penyebab sariawan di gusi lainnya adalah kurangnya asupan vitamin dan mineral dalam tubuh. Beberapa nutrisi yang harus ditingkatkan untuk mencegah timbulnya sariawan antara lain vitamin B9 (folat), vitamin B12, zinc, dan zat besi.

5. Penyakit Tertentu

Ada beberapa penyakit tertentu yang berpotensi menimbulkan sariawan di gusi maupun bagian mulut lainnya, yaitu penyakit celiac, penyakit crohn, serta HIV, lupus, dan gangguan imun lain.

Cara Mengobati Sariawan di Gusi

Ilustrasi sariawan di gigi. Foto: Thinkstock
Sariawan di gusi biasanya bisa sembuh tanpa perawatan medis khusus. Kendati demikian, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut jika kondisi tersebut dirasa sudah mengganggu aktivitas:
ADVERTISEMENT

1. Obat Sariawan di Apotek

Menurut informasi dari laman Medical News Today, obat sariawan yang dijual di apotek dapat membantu meredakan nyeri dan melindungi sariawan dari infeksi.
Biasanya, obat ini berbentuk gel atau pasta yang dapat dioleskan langsung pada sariawan. Dokter mungkin juga akan meresepkan antibiotik untuk meminimalisir risiko terjadinya iritasi inflamasi.

2. Obat Kumur

Kandungan hidrogen peroksida, zinc sulfat, atau klorheksidin yang terdapat pada obat kumur berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri. Dengan demikian, proses penyembuhan sariawan pun akan lebih cepat.

3. Obat Sariawan Alami

Pengobatan alami seperti berkumur dengan air garam, minum air dingin, atau mengisap es batu juga dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan sariawan. Cara-cara tersebut dipercaya bisa mengurangi rasa perih yang timbul akibat sariawan.
Sedangkan, untuk mencegah sariawan di gusi kembali muncul, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
ADVERTISEMENT
(ADS)