6 Cara Mengobati Pilek yang Tak Kunjung Sembuh secara Alami dan Medis

Konten Media Partner
17 Januari 2023 11:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami pilek. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami pilek. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Pilek adalah inflamasi mukosa hidung yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti bersin, hidung tersumbat, produksi lendir berlebihan, dan kadang disertai gatal. Pilek biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
ADVERTISEMENT
Pilek biasanya berlangsung 3-7 hari, tetapi terkadang bisa bertahan hingga 2 minggu atau lebih. Pilek yang tidak kunjung sembuh dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca dingin dan kurang istirahat. Bagaimana cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh?

Cara Mengobati Pilek yang Tak Kunjung Sembuh

Penting untuk diketahui bahwa tidak ada obat yang dapat menghilangkan pilek secara langsung. Pengobatan dilakukan berfokus untuk mengatasi gejala pilek.
Sebenarnya, jika pilek yang Anda alami tidak membaik atau justru menjadi lebih buruk setelah 7-10 hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan tertentu.
Namun, sebelum pergi ke dokter, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi pilek yang membandel. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara mengobati pilek yang tak kunjung sembuh.
ADVERTISEMENT

1. Beristirahat yang Cukup

Ilustrasi tidur yang cukup dapat membantu mempercepat pemulihan pilek. Foto: Pexels
Tubuh Anda perlu beristirahat untuk mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang terjaga dapat membantu Anda melawan infeksi penyebab pilek secara alami.

2. Menjaga Tubuh Terhidrasi

Sama pentingnya dengan beristirahat, tubuh juga harus tetap terhidrasi. Tubuh Anda umumnya mengeluarkan lebih banyak cairan saat sedang sakit, terutama ketika demam dan berkeringat.
Dalam kebanyakan kasus, pilek biasanya terjadi saat musim dingin ketika udara menjadi lebih kering. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi dan membuat kulit menjadi kering.
Karenanya, perbanyaklah minum air putih dan menggunakan pelembap pada kulit untuk membantu Anda mengatasi dehidrasi. Namun, pastikan Anda menghindari minuman manis, berkafein, dan alkohol.
Sebagai variasi, Anda bisa mengonsumsi teh hijau serta campuran air putih dan sari lemon untuk membuat tubuh tetap terhidrasi dan membantu meredakan berbagai gejala pilek, seperti sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT

3. Menggunakan Pelembap Udara

Ilustrasi penggunaan humidifier dapat membantu mengatasi pilek. Foto: Pexels
Humidifier atau pelembap udara sangat bagus untuk mengatasi pilek di musim dingin dengan menjaga kelembapan di saluran hidung. Selain itu, alat ini juga dapat membantu mengurangi hidung tersumbat.
Meskipun tidak banyak penelitian ilmiah tentang pelembap udara, alat ini bisa bekerja dengan baik untuk menghasilkan udara yang lembap, membantu mengurangi produksi lendir, dan melegakan saluran pernapasan.

4. Berkumur dengan Air Garam Hangat

Berkumur dengan air garam dapat memberikan bantuan sementara untuk mengatasi sakit tenggorokan yang biasa terjadi akibat pilek. Hal ini karena larutan garam dapat membantu mengeluarkan lendir dari tenggorokan.
Selain itu, berkumur dengan air garam hangat juga dapat meredakan peradangan sekaligus mengeluarkan lendir yang mungkin masih menempel pada hidung maupun tenggorokan.

5. Minum Obat Tertentu

Ilustrasi mengonsumsi obat untuk meredakan gejala pilek. Foto: Pexels
Ada berbagai macam obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala pilek. Beberapa obat dapat membantu meredakan hidung tersumbat, batuk, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa obat yang bisa dikonsumsi:
Selain obat-obatan di atas, semprotan hidung juga dapat digunakan untuk membantu mengatasi hidung tersumbat. Namun, sebaiknya penggunaan semprotan hidung dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

6. Menjaga Asupan Vitamin C dan Seng

Vitamin C dan seng merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan. Kedua nutrisi ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan infeksi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asupan vitamin C dapat mempercepat proses pemulihan pilek. Selain itu, tablet isap yang mengandung seng juga dapat mengurangi gejala hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.

Penyebab Pilek yang Tidak Kunjung Sembuh

Ilustrasi salah satu penyebab pilek yang tidak kunjung sembuh adalah faktor stres. Foto: Pexels
Seperti yang telah disebutkan, pilek bisa berlangsung selama beberapa hari, tetapi terkadang kondisi ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu. Dirangkum dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor penyebab pilek yang tidak kunjung sembuh, di antaranya:

1. Tidak Cukup Istirahat

Tidur membantu menjaga sistem kekebalan tubuh bekerja sebagaimana mestinya. Ketika mengalami pilek, Anda perlu mendapatkan tidur yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi virus.
ADVERTISEMENT
Kurang tidur bisa membuat Anda lebih rentan terkena pilek. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 7 jam semalam memiliki hampir tiga kali risiko lebih tinggi terserang pilek daripada orang yang tidur selama 8 jam atau lebih.

2. Dehidrasi

Saat Anda sakit, tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi. Kondisi ini dapat memicu pilek, terutama gejala sakit tenggorokan yang membuat penderitanya kesulitan menelan.
Karenanya, perbanyaklah minum air putih, jus, atau sup hangat. Semua cairan itu dapat membantu mengatasi produksi lendir di hidung dan kepala Anda.

3. Stres

Ketika seseorang merasa stres terkait masalah kehidupan, pekerjaan, hubungan asmara, atau lainnya, kondisi ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Tubuh Anda tidak dapat melawan virus sebagaimana mestinya, sehingga lebih rentan terkena pilek.
ADVERTISEMENT
Stres yang berkelanjutan juga dapat membuat tubuh Anda kurang mampu merespons kortisol, yakni hormon yang mengontrol respons tubuh terhadap ancaman seperti virus penyebab pilek.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)