Konten Media Partner

6 Obat Asam Urat di Apotik untuk Meredakan Nyeri dan Peradangan

2 Agustus 2022 19:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berbagai jenis obat asam urat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbagai jenis obat asam urat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Asam urat merupakan penyakit yang timbul akibat kadar asam urat darah yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh produksi asam urat di dalam tubuh lebih banyak dari pembuangannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Asam Urat oleh Nyoman Kertia (2009: 10), beberapa faktor penyebab produksi asam urat berlebihan, antara lain faktor genetik, makanan yang dikonsumsi, dan penyakit, misalnya kanker darah.
Selain itu, asam urat juga berkaitan dengan penyakit ginjal. Jika seseorang memiliki penyakit ginjal, pembuangan asam urat akan berkurang sehingga kadar asam urat dalam darah menjadi tinggi.

Obat Asam Urat di Apotik

Penggunaan obat asam urat harus sesuai dengan anjuran dokter. Pasalnya, reaksi obat asam urat dapat berbeda pada setiap orang. Dalam beberapa kasus, obat penurun asam urat dapat menyebabkan reaksi tertentu akibat penurunan kadar asam urat secara tiba-tiba.
Pengobatan asam urat biasanya dimulai dengan penggunaan obat dosis rendah, lalu dosisnya akan dinaikkan secara perlahan dalam beberapa waktu.
ADVERTISEMENT
Ketika menjalani pengobatan asam urat, penderita sebaiknya tidak berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba. Biasanya, penderita harus menyelesaikan terapi pengobatan hingga batas waktu yang ditentukan oleh dokter.
Ilustrasi mengonsumsi obat asam urat. Foto: Unsplash
Secara umum, terdapat tiga jenis obat yang biasa digunakan pada penderita asam urat, yaitu obat untuk mengatasi gejala penyakit asam urat, obat untuk meningkatkan pengeluaran asam urat, dan obat untuk mengurangi metabolisme purin menjadi asam urat di dalam tubuh.
Dirangkum dari Berdamai dengan Asam Urat oleh Yanita (2022: 55-58), berikut beberapa jenis obat asam urat di apotik yang biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi masalah asam urat:

1. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS)

Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) merupakan salah satu obat asam urat yang berfungsi mengurangi rasa nyeri, panas tubuh, dan peradangan. Obat-obatan yang termasuk jenis ini di antaranya indometasin, ibuprofen, diclofenac, aspirin, dan naproxen.
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan, OAINS mempunyai efek samping pada saluran pencernaan. Obat ini dapat mengiritasi saluran cerna secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, dokter biasanya meresepkan juga obat untuk mencegah iritasi tersebut.

2. Kolkisin

Kolkisin merupakan obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan pembengkakan. Obat ini biasanya diberikan jika OAINS kurang mampu meredakan gejala penyakit asam urat. Selain itu, obat ini juga biasanya diberikan kepada pasien yang tidak diperbolehkan mengonsumsi OAINS.
Kolkisin umumnya jarang menimbulkan efek samping. Meski begitu, penggunaan obat ini dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan beberapa efek samping berupa mual, sakit perut, dan diare.

3. Probenesid

Probenesid merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kemampuan ginjal untuk membuangnya.
ADVERTISEMENT
Obat ini kemungkinan dapat menimbulkan efek samping berupa ruam kulit, risiko penyakit batu ginjal, sakit kepala, dan gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut. Obat ini tidak dianjurkan bagi penderita gangguan fungsi ginjal.
Ilustrasi obat asam urat. Foto: Unsplash

4. Sulpifirazon

Sulpifirazon merupakan obat yang digunakan untuk meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan kembali asam urat melalui tubulus proksimal.
Obat ini kemungkinan dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pada saluran pencernaan, anemia, leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih), dan agranulositosis (kondisi akut dari leukopenia). Obat ini tidak dianjurkan bagi penderita yang memiliki riwayat tukak lambung dan gangguan fungsi ginjal.

5. Allopurinol

Allopurinol merupakan obat yang berfungsi menurunkan jumlah asam urat dengan cara menghambat enzim yang bertugas mengubah purin menjadi asam urat. Obat ini kemungkinan dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri pada persendian, sakit kepala, gangguan pencernaan, diare, dan ruam kulit.
ADVERTISEMENT

6. Febuxostat

Febuxostat merupakan obat asam urat yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan asam urat dalam tubuh. Obat ini dapat digunakan oleh pasien dengan gangguan ginjal ringan hingga sedang. Obat ini juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping, seperti pusing, ruam kulit, serta nyeri sendi.
Pemberian obat penyakit asam urat harus sesuai anjuran dokter berdasarkan keadaan penderita. Selain itu, pengobatan juga harus dibarengi dengan penerapan gaya hidup sehat untuk memaksimalkan proses penyembuhan.
(SFR)