Konten Media Partner

6 Obat Sakit Tenggorokan Susah Menelan yang Ampuh Atasi Penyebabnya

15 November 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 4 September 2023 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat sakit tenggorokan susah menelan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat sakit tenggorokan susah menelan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan adalah keluhan yang bisa terjadi secara bersamaan. Kondisi ini cenderung tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan obat sakit tenggorokan susah menelan.
ADVERTISEMENT
Sakit tenggorokan adalah kondisi yang terjadi akibat adanya gangguan pada otot dan saraf di mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan bagian atas. Kondisi ini biasanya disertai dengan kesulitan menelan (disfagia).
Keluhan ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor dan biasanya merupakan gejala dari suatu penyakit. Gangguan ini bisa ditangani dengan berbagai macam obat sakit tenggorokan susah menelan.
Cari tahu berbagai pilihan obat sakit tenggorokan susah menelan pada penjelasan di bawah ini.

Obat Sakit Tenggorokan Susah Menelan

Ilustrasi obat-obatan medis untuk mengatasi sakit tenggorokan susah menelan. Foto: Pexels
Ada berbagai macam obat sakit tenggorokan dan susah menelan. Obat-obatan ini terdiri dari jenis obat medis hingga obat alami.
Mengutip dari jurnal Dysphagia - Pathophysiology of Swallowing Dysfunction, Symptoms, Diagnosis and Treatment oleh Bahareh Bakhshaie Philipsen, berikut obat sakit tenggorokan dan susah menelan.
ADVERTISEMENT

1. Obat Antasida

Obat antasida adalah jenis obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung. Asam lambung adalah salah satu penyebab seseorang bisa merasakan sakit tenggorokan dan susah menelan.
Saat asam lambung naik kembali ke saluran pencernaan atas, cairan ini akan mengiritasi bagian kerongkongan. Kerongkongan yang berdekatan dengan tenggorokan dan meradang. Pada saat ini, seseorang akan merasakan rasa nyeri dan susah menelan.
Jika sakit tenggorokan dan susah menelan disebabkan oleh refluks asam lambung, penderita bisa mengonsumsi obat antasida untuk menetralkan asam lambung.

2. Obat Antibiotik

Sakit tenggorokan dan susah menelan bisa disebabkan oleh infeksi pada bagian amandel, tenggorokan dan kerongkongan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai macam bakteri yang dihirup maupun yang terkontaminasi dengan makanan yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Saat bagian amandel, tenggorokan, dan kerongkongan terinfeksi, ketiga bagian ini akan mengalami peradangan. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat menelan.
Untuk mengatasi infeksi pada ketiga bagian ini, Anda bisa mengonsumsi obat antibiotik. Selain itu, obat antibiotik dapat mencegah penyebaran bakteri yang dapat memperburuk gejala.

3. Obat Antihistamin

Salah satu obat sakit tenggorokan susah menelan adalah obat antihistamin dalam bentuk semprot. Foto: Pexels
Sakit tenggorokan dan sulit menelan bisa terjadi akibat paparan alergen. Alergen tertentu akan mengiritasi bagian tenggorokan atau kerongkongan yang menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal dan nyeri, sehingga menyebabkan seseorang sulit menelan.
Obat antihistamin dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan dan sulit menelan akibat paparan alergen. Contoh obat antihistamin yang sering digunakan untuk mengatasi keluhan ini adalah loratadine dan cetirizine.

4. Obat NSAID

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah jenis obat yang bekerja untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Obat antiinflamasi bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin yang dihasilkan tubuh secara alami yang menyebabkan rasa nyeri dan peradangan.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi obat NSAID, seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan pada bagian tenggorokan atau kerongkongan yang menyebabkan sakit tenggorokan dan kesulitan dalam menelan.
Selain obat medis di atas, penderita sakit tenggorokan yang sulit menelan juga bisa mencoba obat-obatan dari bahan alami. Berikut obat alami sakit tenggorokan dan sulit menelan.

5. Larutan Garam

Larutan garam adalah jenis obat sakit tenggorokan sulit menelan alami. Larutan garam terbukti mampu mengurangi rasa nyeri dan peradangan. Bahan ini juga membantu seseorang agar lebih mudah menelan.
Cara menggunakan larutan garam sebagai obat sakit tenggorokan sangatlah mudah, yaitu cukup mencampurkan segelas air hangat dengan sendok teh kemudian berkumur menggunakan larutan tersebut.
Cobalah untuk berkumur 3-4 kali dalam sehari untuk mengurangi keluhan yang dirasakan.
ADVERTISEMENT

6. Teh Herbal

Teh herbal adalah salah satu obat sakit tenggorokan susah menelan alami. Foto: Pexels
Minuman hangat dapat memberikan kelegaan dan rasa nyaman pada bagian tenggorokan dan kerongkongan. Beberapa bahan alami juga bisa membantu mengurangi peradangan yang bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
Mengonsumsi teh herbal yang terbuat dari bahan alami, seperti teh jahe, teh kamomil, teh akar marshmallow, dan teh akar licorice dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan yang menyebabkan sakit tenggorokan dan susah menelan.
Kurangi penggunaan pemanis buatan dalam teh herbal untuk mencegah gejala semakin memburuk.

Penyebab Tenggorokan Sakit dan Susah Menelan

Ilustrasi seseorang yang mengalami sakit tenggorokan. Foto: Pexels
Tenggorokan terasa sakit dan kesulitan menelan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Secara umum, berikut faktor-faktor penyebab sakit tenggorokan dan susah menelan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sakit tenggorokan dan susah menelan adalah dua keluhan yang cenderung tidak membahayakan. Untuk menyembuhkan gangguan ini, pilihlah obat sakit tenggorokan susah menelan yang tepat dan sesuai dengan faktor penyebabnya.
Jika keluhan ini tak kunjung reda dalam kurun waktu 1 minggu atau obat-obatan tidak dapat memperbaiki kondisi, silakan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan

Seorang wanita mengonsumsi minuman hangat untuk mengatasi sakit tenggorokan. Foto: Pexels
Ada berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit tenggorokan, mulai dari perawatan rumahan hingga penggunaan obat-obatan medis. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara mengatasi sakit tenggorokan.

1. Konsumsi Minuman Hangat

Konsumsi minuman hangat seperti teh herbal atau sup ayam dapat membantu melembapkan tenggorokan, meredakan peradangan, dan mencegah infeksi sinus. Selain itu, cairan hangat juga dapat membantu mengencerkan lendir yang menumpuk di tenggorokan.
ADVERTISEMENT

2. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam hangat merupakan cara alami yang efektif untuk meredakan peradangan dan iritasi tenggorokan. Cara penggunaannya, larutkan 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat dan berkumurlah selama 30 detik. Anda bisa mengulangi cara ini setiap tiga jam sekali.

3. Gunakan Pelembap Udara

Menghirup uap dari humidifier atau pelembap udara dapat membantu mengencerkan lendir, melembapkan tenggorokan, serta meredakan iritasi dan sakit tenggorokan.
Selain itu, pelembap udara juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan yang disebabkan oleh udara kering atau alergi. Uap yang dihasilkan pelembap udara mampu membuat tenggorokan Anda tidak terlalu kering saat bernapas.

4. Konsumsi Obat Antihistamin dan Analgesik

Jika sakit tenggorokan disebabkan oleh alergi tertentu, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan antihistamin yang dijual bebas untuk membantu mengurangi gejalanya, seperti diphenhydramine atau loratadine.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika sakit tenggorokan disertai rasa nyeri dan pembengkakan, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen, ibuprofen, atau naproxen.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan obat atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu dan ingin mengombinasikannya dengan obat-obatan lain.

5. Istirahat yang Cukup

Beristirahat yang cukup adalah langkah penting untuk mempercepat pemulihan dari sakit tenggorokan. Hindari berbicara terlalu banyak atau berteriak, dan cobalah untuk tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Cara Mencegah Sakit Tenggorokan

Salah satu cara mencegah sakit tenggorokan adalah sering mencuci tangan. Foto: Pexels
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara mencegah sakit tenggorokan yang bisa dilakukan, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Sering-seringlah Mencuci Tangan

Pastikan Anda mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah memakai toilet, dan setelah bersin atau batuk. Ini membantu mencegah penyebaran kuman yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

2. Jauhi Orang yang Sedang Sakit

Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit tenggorokan, flu, atau batuk untuk mengurangi risiko penularan. Sebab, ketika seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan atau sakit tenggorokan, penyakit tersebut dapat menular melalui udara saat mereka batuk atau bersin.

3. Jangan Berbagi Makanan, Minuman, atau Peralatan Makan dengan Orang Lain

Menghindari berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan dengan orang lain dapat membantu mencegah penularan infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan.
Kuman dapat dengan mudah menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, hidung, atau tenggorokan. Karenanya, pastikan untuk menghindari penggunaan peralatan makan yang sama dengan orang lain.
ADVERTISEMENT

4. Konsumsi Makanan yang Sehat

Asupan makanan yang sehat dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Vitamin dan mineral yang mencukupi dapat membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan tenggorokan.

5. Perbanyak Minum Cairan

Cairan yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga tenggorokan tetap lembap. Perbanyaklah konsumsi air putih, teh herbal, sup hangat, atau jus segar untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu membersihkan tenggorokan dari kuman.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI & SFR)