Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
7 Cara agar Rambut Tidak Mengembang
3 November 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki bentuk rambut yang berbeda-beda, ada yang lurus, keriting, hingga mengembang. Terkadang yang mengembang berpotensi lebih besar menyebabkan rambut menjadi lebih kusut dan kering. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara agar rambut tidak mengembang yang dapat diikuti.
ADVERTISEMENT
Cara-cara tersebut mulai dari menghindari frekuensi waktu keramas yang terlalu sering, rutin menggunakan kondisioner, masker rambut, dan lain sebagainya. Namun, apakah penyebab rambut seseorang mengembang? Jika ingin tahu sebab dan cara-cara mengatasinya, simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Apa yang Menyebabkan Rambut Mengembang?
Penting untuk menjaga kesehatan rambut agar tidak mengembang atau menimbulkan masalah lainnya, seperti munculnya ketombe , kerontokan, hingga kusut. Namun, apa yang sebetulnya menyebabkan rambut dapat mengembang?
Menyadur laman Healthline, rambut mengembang bisa menyebabkan pemiliknya sulit mengatur bentuk rambut yang diinginkan. Tidak hanya itu, rambut mengembang juga menyebabkan kondisi menjadi kering. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui apa saja penyebab rambut mengembang yang perlu dihindari.
1. Terlalu sering styling rambut
Penyebab pertama dari rambut mengembang adalah terlalu sering styling rambut, seperti penggunaan hair dryer, catokan, atau alat styling rambut. Kebiasaan seseorang yang terlalu sering styling rambut ini dapat menyebabkan mengembang, kering, rusak, dan sulit untuk diatur setelahnya.
ADVERTISEMENT
2. Keramas terlalu sering
Keramas terlalu sering berpotensi menyebabkan rambut mengembang. Kondisi ini terjadi karena kulit kepala ada minyak alami yang diproduksi rambut untuk menjaga rambut tetap lembab dan tidak terlalu kering. Jika terlalu sering keramas, minyak alami yang diproduksi akan berkurang dan menyebabkan rambut mengembang.
3. Salah menggunakan produk perawatan rambut
Banyaknya produk perawatan rambut yang digunakan juga bisa menjadi pemicu rambut seseorang mengembang. Oleh karena itu, pastikan bahwa produk rambut yang digunakan sudah sesuai atau cocok dengan keadaan rambut yang dimiliki. Tujuannya agar rambut tidak berulang kali menggunakan produk yang berbeda.
Cara agar Rambut Tidak Mengembang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rambut yang mengembang bisa diatasi dengan melakukan beberapa cara, mulai dari memilih produk perawatan yang tepat, mengurangi penggunaan hair dryer, catokan, hingga menggunakan bahan-bahan alami.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara agar rambut tidak mengembang? Menyadur laman WebMD dan Mayo Clinic, berikut informasi lengkapnya.
1. Gunakan kondisioner
Tidak hanya menggunakan sampo saja, rambut keriting juga perlu diatasi dengan menggunakan kondisioner. Menurut laman Allure, kondisioner adalah produk perawatan rambut yang berfungsi untuk mengembalikan kelembapan rambut dan mengatasi rambut agar tidak mudah patah.
Apabila rambut sudah terjaga dengan baik, kemungkinan rambut untuk mengembang pun kecil. Tidak hanya itu saja, kerontokan dan kondisi rambut kering pun bisa lebih berkurang.
2. Menggunakan jenis handuk yang tepat
Pemakaian handuk yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab seseorang memiliki rambut yang mengembang. Untuk mengatasi kondisi ini, penggunaan handuk microfiber ketika mengeringkan rambut lebih disarankan.
Lebih lanjut, rambut nantinya dapat dibungkus dengan handuk dan jangan digosok-gosok. Tunggu saja hingga air yang ada pada rambut terserap dengan baik, sebelum akhirnya dikeringkan.
ADVERTISEMENT
3. Mengurangi penggunaan hair dryer dan catokan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penggunaan hair dryer dan catokan yang terlalu sering berpotensi menyebabkan rambut mengalami kerusakan, salah satunya adalah mengembang.
Dibandingkan menggunakan hair dryer untuk mengeringkan rambut, disarankan untuk menggunakan kipas angin atau biarkan kering secara alami. Baru setelahnya, sisir rambut dengan menggunakan tangan yang basah. Jika ingin menggunakan catokan, disarankan untuk menggunakan vitamin guna melindungi rambut.
4. Menggunakan minyak kelapa
Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dengan mengekstraksi minyak dari kelapa mentah atau biji kelapa kering. Selain sering digunakan untuk keperluan memasak, bahan alami ini juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi rambut yang mengembang.
Pemanfaatan minyak kelapa untuk kesehatan rambut disebabkan oleh kandungan minyak laurat yang tinggi di dalamnya. Maka itu, kadar protein yang ada di dalam rambut tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
5. Hindari produk rambut dengan alkohol tinggi
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi rambut mengembang adalah menghindari atau meminimalisasi penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung alkohol tinggi. Sebab, kandungan alkohol yang tinggi dapat membuat rambut menjadi lebih kering, kusut, dan mudah mengembang.
6. Menggunakan minyak zaitun
Selain menggunakan minyak kelapa, minyak zaitun juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi rambut yang mengembang. Sebagai informasi, minyak zaitun adalah minyak yang terbuat dari ekstraksi buah zaitun, yang memiliki kandungan vitamin E, omega 6 dan asam lemak omega 3.
Karena kandungan vitamin E yang ada di dalamnya, minyak zaitun ini dapat membantu menjaga kelembaban rambut agar tidak mudah mengembang ketika sedang diatur.
7. Jangan terlalu sering keramas
Keramas adalah perawatan rambut yang dilakukan dengan melakukan aktivitas mencuci rambut dan kulit kepala menggunakan sampo yang bertujuan untuk menjaga rambut agar terhindar dari bakteri. Namun jika dilakukan terlalu sering, kondisi ini bisa menyebabkan rambut mengembang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebaiknya keramas dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali saja dalam seminggu. Jika lebih dari jumlah yang disarankan, rambut akan memproduksi minyak yang berlebih dan memicu rambut mengembang.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)