Konten Media Partner

8 Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

16 November 2022 15:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buah salak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah salak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Salak merupakan buah dengan struktur kulit yang mirip sisik ular. Buah ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan karena kandungan nutrisinya, seperti vitamin, karbohidrat, dan antioksidan.
ADVERTISEMENT
Buah salak sangat kaya dengan berbagai nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, karbohidrat, protein, serat, mineral, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, zat besi, asam askorbat, dan lainnya.
Berbagai kandungan nutrisi tersebut sangat baik untuk membantu pencernaan, kesehatan penglihatan, sumber energi, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh manfaat buah salak, simak informasinya di bawah ini.

Manfaat Buah Salak

Salak merupakan buah yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Buah ini memiliki rasa manis asam yang khas sehingga sangat digemari banyak orang.
Terlepas dari rasanya yang segar, buah salak juga memiliki nutrisi yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Mengutip jurnal Salacca zalacca: A Short Review of the Palm Botany, Pharmacological Uses, and Phytochemistry, berikut adalah beberapa manfaat buah salak untuk kesehatan.
Ilustrasi buah salak. Foto: Pixabay

1. Menjaga Kesehatan Mata

ADVERTISEMENT
Buah salak memiliki kandungan antioksidan beta-karoten yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Konsumsi buah ini secara teratur dapat mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
Katarak merupakan penyakit mata di mana terjadi penurunan progresif kejernihan lensa mata menjadi keruh sehingga mengurangi ketajaman penglihatan. Sementara degenerasi makula adalah kelainan mata pada orang lanjut usia akibat adanya gangguan pada struktur makula retina.
Senyawa beta-karoten dapat membantu mengurangi gangguan penglihatan tersebut. Mengonsumsi buah salak yang mengandung beta-karoten dengan porsi yang tepat sangat baik untuk menjaga kesehatan mata.

2. Sumber Energi Tubuh

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah salak mampu merangsang metabolisme dan meningkatkan stamina. Salak bermanfaat untuk meningkatkan energi tubuh melalui karbohidrat yang ada di dalam buah.
ADVERTISEMENT

3. Menurunkan Berat Badan

Salak memiliki kandungan serat yang tinggi. Buah ini dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan sebelum waktunya.
Selain itu, serat juga membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi kram, sembelit, dan kembung. Konsumsi buah ini secara teratur dengan jumlah yang tepat dapat membantu menurunkan berat badan.

3. Meningkatkan Daya Ingat

Kandungan beta-karoten, pektin, dan potasium yang terkandung dalam salak dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Kondisi ini membantu meningkatkan fungsi kognisi dan daya ingat.
Salak juga bermanfaat dalam menghilangkan beberapa tingkat stres oksidatif, sehingga membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif otak.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Kadar kalium dalam salak dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium berfungsi untuk mengurangi ketegangan di pembuluh arteri dan tekanan pada pembuluh darah lainnya. Selain itu, kalium juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke berbagai bagian tubuh.
ADVERTISEMENT
Jika pembuluh darah rileks, tekanan darah akan berkurang sehingga meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat membantu tubuh menjaga kesehatan jantung, termasuk mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.

5. Melancarkan Pencernaan

Manfaat buah salak lainnya adalah membantu melancarkan sistem pencernaan. Salak memiliki kandungan kalsium, serat, flavonoid, saponin, tanin, dan beta karoten yang sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan.
Ilustrasi salah satu manfaat salak adalah melancarkan pencernaan. Foto: Unsplash

6. Menangkal Radikal Bebas

Salak mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi dan kerusakan. Buah ini bermanfaat untuk membantu tubuh menangkal radikal bebas dan mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi sehingga dapat mencegah risiko kanker.

7. Menjaga Kadar Gula Darah

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh North Carolina State University BioResources menunjukkan bahwa salak baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. Ini diduga karena salak mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa kandungan polifenol dan asam asetat pada cuka salak memiliki potensi antidiabetik. Artinya, dapat meningkatkan fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi hormon insulin, sehingga dapat digunakan suntuk menurunkan kadar gula darah.

8. Mencegah Kanker

Kanker adalah penyakit kronis yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah salak bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Manfaat buah salak ini diduga dapat diperoleh berkat kandungan senyawa antioksidan di dalam salak yang bersifat antikanker. Antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan menjaga sel-sel sehat yang dimiliki.
Perlu dipahami bahwa beberapa manfaat buah salak di atas harus diteliti lebih lanjut. Meski demikian, buah salak tetap bisa dijadikan sebagai camilan atau makanan penutup yang menyehatkan.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Makan Buah Salak

Ilustrasi salah satu efek samping buah salak adalah reaksi alergi seperti bersin-bersin. Foto: Unsplash
Secara umum, beberapa orang mungkin dapat merasakan sejumlah efek samping yang muncul apabila mengonsumsi buah salak secara berlebihan, seperti sakit kepala, mual, dan muntah.
Selain itu, buah salak juga dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang, seperti sesak napas, bersin-bersin, dan ruam kulit. Dalam beberapa kasus, buah salak dapat menyebabkan efek samping lain bagi penderita sakit maag.
Jangan mengonsumsi buah salak ketika sedang sakit maag. Hal ini karena kandungan protein, serat, dan karbohidrat dalam salak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, buah akan tinggal di perut lebih lama sehingga memicu lebih banyak produksi asam lambung.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)