Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Anemia Defisiensi Besi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
9 November 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Anemia defisiensi besi adalah kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi, sehingga jumlah sel darah merah yang sehat mulai berkurang dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari menstruasi yang berlebihan, efek samping obat-obatan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengobati kondisi ini, ada beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah meningkatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi, seperti hati ayam, daging merah, hingga bayam.
Ingin tahu lebih lengkap tentang anemia defisiensi besi ini? Simak informasinya pada artikel ini.
Pengertian Anemia Defisiensi Besi
Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi. Perlu diketahui, zat besi menjadi faktor penting dalam pertumbuhan anak, tidak hanya untuk memproduksi hemoglobin.
Zat besi ini sangat berperan dalam metabolisme energi, sistem oksidasi, perkembangan dan fungsi syaraf, koneksi sistem jaringan, dan sintesis hormon. Anemia defisiensi ini berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak.
ADVERTISEMENT
Jika tidak ditangani secara tepat, dampak anemia defisiensi besi ini bisa menyebabkan kekebalan tubuh menjadi terganggu, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
Penyebab Anemia Defisiensi Besi
Penyebab anemia defisiensi besi ini cukup beragam, tapi kurangnya jumlah hemoglobin dalam darah akibat asupan zat besi yang tidak memadai menjadi salah satu penyebab utama terjadinya jenis anemia ini. Menyadur laman Word Health Organization, berikut beberapa penyebab anemia defisiensi besi.
1. Efek samping OAINS
Anemia defisiensi besi bisa disebabkan oleh efek samping OAINS. Perlu diketahui, bahwa jangka panjang pemakaian ibuprofen dan aspirin secara terus-menerus dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna yang berakibat anemia.
2. Masa kehamilan
Menurut laman Healthline, selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk pertumbuhan janin dan kebutuhan ibu sendiri. Oleh karena itu, ibu hamil sangat berisiko terkena anemia defisiensi besi, sehingga perlu mendapat suplementasi zat besi secara rutin.
ADVERTISEMENT
3. Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan di mana terjadi kekurangan atau kelebihan asupan energi, protein, zat gizi lain karena perubahan dari kebiasan makan atau pola makan yang tidak tepat. Dampak malnutrisi ini ternyata dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi.
4. Menstruasi yang berlebihan
Penyebab anemia defisiensi besi juga bisa terjadi karena menstruasi yang berlebihan. Kondisi ini termasuk hal yang normal terjadi, terlebih ketika menjalani menstruasi atau haid di masa produktif atau subur.
5. Donor darah
Donor darah adalah prosedur sukarela yang dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Nantinya, darah dari setiap pendonor akan dikumpulkan melalui jarum steril sekali pakai dan ditampung di kantong darah. Kondisi ini bisa menyebabkan anemia, apabila terlalu sering mendonorkan darah.
Gejala Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi menimbulkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Hal ini terjadi karena sel darah merah juga akan mengalami kekurangan pasokan hemoglobin.
ADVERTISEMENT
Hemoglobin ini sendiri berfungsi untuk mengangkut oksigen dalam sel darah merah, yang dapat disebarkan ke seluruh jaringan di dalam tubuh. Lebih jelasnya, berikut beberapa gejala anemia defisiensi besi yang perlu diwaspadai, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.
Cara Mengobati Anemia Defisiensi Besi
Gejala anemia defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengobati anemia defisiensi besi yang tepat, seperti yang dikutip dari laman National Health Service.
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan asupan zat besi
Asupan zat besi dapat mengobati anemia defisiensi besi. Sebab seperti yang diketahui, anemia jenis ini terjadi karena kurangnya asupan zat besi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkannya dengan mengonsumsi beberapa makanan, seperti daging merah, kacang-kacangan, makanan laut, hingga sayuran hijau.
2. Mengonsumsi suplemen penambah zat besi
Suplemen penambah zat besi adalah metode utama yang disarankan oleh dokter untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi. Biasanya, pasien diminta untuk mengonsumsi 150-200 mg zat besi setiap harinya.
3. Mengonsumsi vitamin C
Selain mengonsumsi suplemen penambah zat besi, anemia jenis ini juga bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin C. Sebagai informasi, vitamin C ini bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada usus.
Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara. Menyadur laman Healthline, berikut cara mencegah anemia defisiensi besi yang perlu rutin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)