Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Buta Warna Parsial: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
7 November 2022 16:19 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Buta warna parsial adalah kelainan genetik yang menyebabkan mata penderita tidak dapat membedakan sebagian warna. Kondisi ini terjadi apabila penderita tidak bisa membedakan warna tertentu saja, misalnya buta warna merah atau buta warna hijau.
ADVERTISEMENT
Penyakit buta warna parsial ditentukan oleh gen resesif yang tertaut pada kromosom X. Karena gen buta warna terpaut kromosom X, apabila ada wanita pembawa gen buta warna parsial (carrier) memiliki anak laki-laki, maka sudah pasti anak tersebut juga mengalami buta warna parsial.
Penyebab Buta Warna Parsial
Buta warna parsial adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.
Mengutip American Academy of Ophthalmology, buta warna parsial dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kesulitan membedakan warna pada gradasi merah-hijau dan kesulitan membedakan warna biru-kuning.
Kesulitan membedakan warna merah-hijau disebabkan oleh kekurangan sel kerucut merah atau kerucut hijau. Buta warna parsial ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, buta warna biru-kuning terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami buta warna parsial. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik hingga penyakit atau kerusakan yang terjadi pada retina atau saraf mata. Dikutip dari National Eye Institute, berikut adalah beberapa penyebab buta warna parsial.
1. Faktor Genetika
Penyebab buta warna parsial yang paling umum adalah faktor genetika. Hal ini paling sering diturunkan dari mutasi pada kromosom X.
Buta warna parsial karena faktor genetik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
ADVERTISEMENT
Buta warna parsial karena faktor genetik biasanya mempengaruhi kedua mata dan tingkat keparahannya tidak mengalami perubahan. Kondisi ini dapat terjadi dengan tingkat keparahan yang ringan, sedang, atau berat.
2. Penyakit
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan buta warna parsial adalah anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis (gangguan saraf di otak, mata, dan tulang), glaukoma, penyakit Parkinson , dan leukemia.
Penyakit tersebut mungkin dapat memengaruhi satu atau kedua mata. Kondisi buta warna parsial mungkin menjadi lebih baik jika penyakit yang mendasarinya dapat diobati.
3. Efek Obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu dapat mengganggu fungsi penglihatan, seperti jenis obat untuk penyakit autoimun tertentu, masalah jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi, gangguan saraf, dan masalah psikologis.
ADVERTISEMENT
4. Paparan Bahan Kimia
Paparan bahan kimia di tempat kerja, seperti karbon disulfida dan pestisida, dapat mengganggu fungsi mata. Kondisi ini juga dapat menyebabkan hilangnya kemampuan mata untuk melihat sebagian atau keseluruhan warna (buta warna total).
Gejala Buta Warna Parsial
Pada dasarnya, gejala buta warna parsial dapat berbeda sesuai dengan jenisnya. Penderita buta warna parsial tidak dapat membedakan warna merah-hijau atau kuning-biru.
Gejala Buta Warna Parsial Merah-Hijau
Berikut gejala buta warna parsial merah-hijau:
Gejala Buta Warna Parsial Biru-Kuning
Berikut gejala buta warna parsial biru-kuning:
ADVERTISEMENT
Cara Mengobati Buta Warna Parsial
Hingga kini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan buta warna parsial karena faktor genetik. Namun, jika penyebabnya adalah penyakit atau cedera mata, kondisi dapat dibantu dengan menggunakan kacamata khusus atau kontak lensa untuk meningkatkan kemampuan penglihatan.
Kebanyakan orang yang buta warna parsial menjalani kehidupan normal. Kondisi ini tidak membahayakan nyawa dan tidak membutuhkan perawatan medis khusus.
Untuk membantu penderita dalam menjalani kegiatan sehari-hari, banyak hal yang dapat dilakukan oleh penderita buta warna parsial untuk menyesuaikan penglihatannya.
Contohnya dengan dengan memberi label pada pakaian warna, mengingat urutan warna lampu lalu lintas, dan lain sebagainya. Penderita memerlukan waktu, kesabaran, dan latihan untuk beradaptasi dengan penglihatannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)