3 Ciri-Ciri Penyakit Kuning yang Jangan Disepelekan

Konten Media Partner
28 Oktober 2022 11:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja ciri-ciri penyakit kuning? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja ciri-ciri penyakit kuning? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri penyakit kuning yang paling utama adalah perubahan warna pada sejumlah bagian tubuh menjadi kuning. Penyakit kuning ini bisa menyerang siapa pun, tapi berpotensi memiliki risiko lebih tinggi apabila dialami oleh pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu, mulai dari obesitas, pengguna narkoba, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi kondisi ini, penyakit kuning dapat diatasi dengan memberikan nutrisi tambahan, fototerapi, suntik imunoglobulin, hingga transfusi tukar. Ingin tahu lebih lengkap apa saja ciri-ciri penyakit kuning? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Penyakit Kuning

Menyadur laman National Health Service, penyakit kuning adalah munculnya warna kuning pada sklera mata, mukosa dan kulit karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Sebagai informasi, bilirubin adalah zat yang terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah merah di dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, kadar bilirubin dalam darah tidak melebihi 1 mg/dL (17 µmol/L) dan bila kadar bilirubin dalam darah melebihi 1.8 mg/dL (30 µmol/L) akan menimbulkan ikterus atau penyakit kuning.
Bila kadar bilirubin darah melebihi 2 mg%, ikterus atau zat berwarna kuning tersebut akan tampak. Ikterus terjadi karena peningkatan kadar bilirubin indirek (unconjugated) dan atau kadar bilirubin direk (conjugated).
ADVERTISEMENT
Dalam laman Cleveland Clinic, naiknya produksi bilirubin disebabkan oleh adanya penurunan umur sel darah merah dan meningkatnya early bilirubin. Selain itu, kadar bilirubin juga dapat diakibatkan oleh peningkatan resirkulasi melalui enterohepatik shunt dan peningkatan aktivitas βglukuronidase.
Ciri-ciri penyakit kuning adalah urine yang menguning. Foto: Unsplash
Kondisi tersebut dapat ditemukan pada bayi yang berusia kurang dari 7 hari. Sebab, organ hati bayi belum bisa bekerja dengan maksimal. Namun, keadaan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena penyakit kuning pada bayi akan hilang bersamaan dengan asupan ASI.
Lantas apa saja ciri-ciri penyakit kuning yang perlu untuk diketahui? Menyadur laman Mayo Clinic, berikut informasinya.

1. Urine yang berubah warna menjadi kuning

Gejala paling utama adalah adanya perubahan urine menjadi warna kuning. Pada umumnya, warna urine yang berubah menjadi kuning tua menandakan adanya dehidrasi. Namun, urine yang berwarna terlampau kuning dan tidak kunjung hilang setelah mengonsumsi banyak air putih, bisa menandai penyakit kuning.
ADVERTISEMENT

2. Kulit dan mata menguning

Selain warna urine yang berubah menjadi kuning, kulit dan mata pun berubah menjadi menguning. Sayangnya, gejala ini sulit terdeteksi pada orang dengan kulit yang berwarna gelap.
Namun, perlu diingat bahwa jika kulit saja yang menguning dan mata tidak menguning, kemungkinan besar kondisi tersebut tidak mengidap penyakit kuning.

3. Gatal-gatal

Ciri-ciri penyakit kuning yang lainnya adalah gatal-gatal atau pruritus. Gatal-gatal ini terjadi pada penyakit kuning berjenis obstruktif.
Penyakit kuning jenis obstruktif ini disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Jika saluran empedu tersumbat, pemberian empedu untuk metabolisme bilirubin pun gagal.

Apakah Penyakit Kuning itu Berbahaya?

Menurut laman Medical News Today, penyakit kuning bisa diindikasi sebagai masalah yang serius bagi fungsi sel darah putih serta beberapa organ, yaitu hati, pankreas, dan kantong empedu.
ADVERTISEMENT
Di daerah perkotaan dari Afrika dan Amerika Selatan, vektornya adalah Aedes aegypti. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya. Tingkat kematian penyakit ini berkisar 20-50%, namun pada kasus berat dapat melebihi 50%. Hingga kini, belum ditemukan pengobatan spesifik untuk penyakit ini.
Jika tidak diatasi dengan tepat, penyakit kuning pada bayi dapat berisiko mengalami kerusakan otak, kehilangan pendengaran, atau terserang penyakit cerebral palsy. Sementara itu, orang dewasa yang mengidap penyakit kuning bisa menimbulkan komplikasi seperti anemia, perdarahan, infeksi, gagal organ, hingga kanker.

Apakah Penyakit Kuning Bisa Sembuh Sendiri?

Beberapa penyakit kuning bisa disembuhkan, tetapi ada juga kemungkinan penyembuhannya kecil, terutama pada stadium yang lanjut. Penyakit ini sulit untuk disembuhkan dengan sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun tidak perlu khawatir, sebab ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan. Menyadur laman Mayo Clinic, berikut beberapa pengobatan penyakit kuning yang dapat dilakukan.

1. Pre-hepatic

Pengobatan penyakit kuning pre-hepatic bertujuan untuk mencegah sel darah merah hancur terlalu cepat atau terlalu banyak. Pada pengobatan ini, dokter dapat meresepkan obat antimalaria, seperti doxycycline atau chloroquine.

2. Intrahepatic

Pengobatan penyakit kuning intrahepatic bertujuan untuk mencegah meluasnya kerusakan pada hati dan memperbaiki kerusakan tersebut. Jika kerusakan hati disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, dokter menyarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Tetapi, jika penyakit kuning disebabkan oleh infeksi, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat antivirus. Jika kondisi semakin parah, dokter akan menyarankan melakukan transplantasi hati.

3. Post-hepatic

Pengobatan penyakit kuning post-hepatic bertujuan untuk menghilangkan sumbatan di dalam saluran empedu dan pankreas. Pada penyakit kuning post-hepatic yang terjadi akibat batu saluran empedu, dokter akan mengangkat batu tersebut melalui operasi.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)