Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cara Menyembuhkan Lutut Sakit di Usia Muda
9 Januari 2023 16:07 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Ada berbagai macam cara menyembuhkan lutut sakit di usia muda yang bisa langsung dipraktikkan. Beberapa di antaranya adalah memakai bantal kompres panas atau dingin, mengatur berat badan, hingga melakukan pijatan ringan di area lutut yang sakit.
ADVERTISEMENT
Lutut sakit sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah masalah pada area persendian, seperti osteoarthritis hingga rheumatoid arthritis. Jika dibiarkan terus-menerus, lutut sakit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Simak penjelasan lengkap tentang cara menyembuhkan lutut sakit di usia muda dalam uraian berikut ini.
Cara Menyembuhkan Lutut Sakit di Usia Muda
Lutut adalah bagian tubuh manusia yang tersusun dari berbagai macam sendi dan tulang yang mempermudah pergerakan kaki. Lutut sakit terjadi karena adanya gangguan pada struktur atau jaringan pembentuk lutut, seperti tulang rawan, tempurung lutut, maupun jaringan penghubung tulang dan otot.
Bagi pengidap lutut sakit di usia muda, penyebabnya tidak jauh dari cedera hingga infeksi sendi . Namun, ada beberapa kasus yang terjadi karena adanya masalah pada area persendian, seperti osteoarthritis hingga rheumatoid arthritis.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara menyembuhkan lutut sakit di usia muda? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Mayo Clinic.
1. Memakai bantal kompres panas atau dingin
Cara menyembuhkan lutut sakit di usia muda yang pertama adalah memakai bantal kompres panas atau dingin. Biasanya bantal kompres ini lebih sering digunakan mengatasi sakit pinggang atau nyeri punggung. Namun, bantalan ini bisa dimanfaatkan untuk meredakan rasa sakit pada lutut.
Bantalan kompres tersebut akan memberikan efek suhu panas yang mampu melemaskan otot dan sendi pada lutut, sehingga mengurangi kekakuan yang menyebabkan rasa sakit. Sementara sensasi dingin dari kompres es dapat meredam pembengkakan, peradangan, serta rasa nyeri.
2. Melakukan pijatan ringan
Ketika cedera lutut , lakukan sedikit pijatan ringan untuk menurunkan tingkat kesakitannya. Menurut American Massage Therapy Association (AMTA), berikut cara menyembuhkan lutut sakit dengan pijatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan metode RICE
Menyadur University of Pittsburgh Medical Center, metode RICE adalah serangkaian penanganan pertama pada nyeri sendi yang bisa dilakukan di rumah sebelum memeriksakan diri ke dokter. Metode RICE ini terdiri dari beberapa langkah-langkah, di antaranya:
ADVERTISEMENT
4. Mengatur berat badan
Lutut sakit bisa terjadi karena lutut yang harus menyangga beban tubuh. Maka itu, orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, berpotensi mengalami sakit lutut dibandingkan dengan berat badan ideal.
Untuk menyembuhkan kondisi ini, pengidap lutut sakit bisa mengatur berat badan. Dikutip dari Medical News Today, penurunan berat badan dapat dilakukan dengan mulai mengatur diet.
5. Melakukan Tai Chi
Menurut Health Harvard Publishing, Tai Chi adalah aliran bela diri yang berasal dari Tiongkok yang pertama kali muncul sekitar abad ke-13. Gerakan Tai Chi ini dianggap bisa menjaga atau meningkatkan kesehatan jasmani serta ketenangan dan kedamaian batin.
Tidak hanya itu, Tai Chi juga berfungsi untuk mengatasi radang pada lutut. Sebab, selain mengatur pernapasan, gerakan Tai Chi juga melibatkan tangan dan otot-otot, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai alternatif terapi untuk orang yang memiliki keluhan lutut sakit.
ADVERTISEMENT
Lutut Sakit Apakah Bisa Sembuh Sendiri?
Lutut yang sakit bisa disembuhkan sendiri apabila gejala yang dirasakan tidak terlalu serius dan tidak membutuhkan perawatan medis. Selain melihat gejala yang dirasakannya, pengidap juga perlu memperhatikan waktu penyembuhannya.
Apabila kondisi lutut yang sakit tidak kunjung sembuh atau bertambah parah, pengidap perlu waspada karena kondisi tersebut dapat berpotensi menjadi gejala dari suatu masalah kesehatan yang berhubungan dengan persendian.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)