Konten Media Partner

Cortidex: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

19 Oktober 2022 13:14 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 31 Agustus 2023 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Cortidex. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Cortidex. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Cortidex obat apa? Cortidex adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan alergi pada tubuh, seperti gatal-gatal pada kulit, rhinitis alergi, dermatitis, hingga asma bronkial.
ADVERTISEMENT
Cortidex termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai anjuran dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Cortidex

Ilustrasi konsumsi obat Cortidex. Foto: Pexels
Cortidex adalah obat yang digunakan untuk mengobati alergi dan peradangan, seperti gatal-gatal pada kulit, rhinitis alergi, urtikaria (biduran), dan dermatitis atopik. Obat ini termasuk ke dalam golongan kortikosteroid.
Kortikosteroid merupakan golongan obat untuk meredakan peradangan yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada tubuh.
Mengutip jurnal Corticosteroids-Mechanisms of Action in Health and Disease oleh Sivapriya Ramamoorthy and John A. Cidlowski, kortikosteroid berfungsi untuk menghambat produksi zat yang menyebabkan peradangan pada tubuh.
Obat ini juga bekerja sebagai imunosupresan dalam menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun. Kortikosteroid dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, seperti edema (pembengkakan), penyakit rematik, hingga gangguan pada kulit, darah, ginjal, dan mata.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Cortidex

Ilustrasi obat yang mengandung dexamethasone. Foto: Unsplash
Cortidex mengandung zat aktif dexamethasone 0,5 mg. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi peradangan dan gejala alergi dalam tubuh.
Mengutip jurnal Dexamethasone oleh Donavon B. Johnson, dkk., dexamethasone merupakan obat antiinflamasi golongan glukokortikoid yang bekerja dengan cara menekan migrasi neutrofil dan menurunkan produksi mediator inflamasi. Efeknya, obat ini dapat mengurangi peradangan dan alergi dalam tubuh.
Cortidex yang mengandung dexamethasone digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi peradangan, seperti reaksi alergi, penyakit kulit, peradangan pada saluran pencernaan, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.
Adapun beberapa beberapa kondisi peradangan dan gangguan alergi lainnya yang dapat diatasi dengan Cortidex adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Selain beberapa kondisi di atas, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pernapasan, seperti asma bronkial dan peradangan paru-paru.

Anjuran Dosis Cortidex

Ilustrasi konsumsi obat Cortidex harus sesuai anjuran dokter. Foto: Unsplash
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Cortidex harus sesuai dengan petunjuk dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Cortidex tablet secara umum adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin mengonsumsi Cortidex, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti pankreatitis akut, anafilaksis (syok akibat reaksi alergi yang berat), peningkatan infeksi, dan hipertensi intrakranial idiopatik.

Cara Mengonsumsi Cortidex dengan Benar

Ilustrasi konsumsi obat Cortidex harus sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Cortidex termasuk golongan obat keras, sehingga tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Adapun cara mengonsumsi Cortidex dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Cortidex dengan Obat Lain

Ilustrasi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Cortidex. Foto: Pexels
Kandungan dexamethasone dalam Cortidex dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Hal ini dapat memengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Dikutip dari laman MIMS, adapun interaksi Cortidex dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Cortidex. Zat aktif dexamethasone dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain tergantung dari kondisi pasien.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Cortidex dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Cortidex

Ilustrasi penyimpanan Cortidex harus di tempat yang sejuk dan kering. Foto: Pexels
Simpan Cortidex pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat Cortidex sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Cortidex

Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan Cortidex, Foto; Pexels
Sebelum mengonsumsi Cortidex, konsultasikan dengan dokter tentang semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan, penggunaan jangka panjang obat ini dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf mata dan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tidak dianjurkan untuk digunakan secara terus-menerus.

Peringatan Kehamilan

Cortidex mengandung zat aktif dexamethasone yang termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi Cortidex saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
ADVERTISEMENT

Peringatan Menyusui

Cortidex mengandung dexamethasone yang dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Efek Samping Cortidex

Ilustrasi salah satu efek samping Cortidex adalah sakit kepala. Foto: Unsplash
Sama seperti obat-obatan lain, Cortidex memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip National Institutes of Health (NIH), beberapa efek samping penggunaan obat ini, di antaranya:
Penggunaan Cortidex dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga dapat memicu efek samping yang lebih serius, seperti:
ADVERTISEMENT
Efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah insufisiensi adrenal, yakni kelainan hormonal karena kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi hormon kortisol. Akibatnya, tubuh akan mengalami lemas berkepanjangan, anoreksia, warna kulit menggelap, hingga depresi.
Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penyakit Terkait dengan Obat Cortidex

Ilustrasi penyakit alergi pada kulit dapat diobati dengan Cortidex. Foto: Unsplash
Cortidex biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi terkait peradangan, alergi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang bisa diobati dengan obat Cortidex.

1. Alergi

ADVERTISEMENT
Cortidex merupakan obat kortikosteroid yang efektif dalam mengatasi gejala alergi, seperti gatal-gatal, pembengkakan, dan ruam kulit. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi reaksi peradangan yang terjadi pada berbagai kondisi, seperti asma, alergi kulit, dan radang sendi.
ADVERTISEMENT

2. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Cortidex dapat digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun, seperti lupus dan penyakit Crohn.
Kandungan dexamethasone dalam Cortidex dapat membantu menghambat respons kekebalan tubuh yang berlebihan dan meredakan peradangan dalam tubuh.

3. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik atau disebut juga eksim adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, kemerahan, bersisik, dan meradang. Penggunaan Cortidex dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan yang terkait dengan kondisi ini.

4. Urtikaria (Biduran)

Urtikaria atau biduran adalah kondisi kulit yang ditandai dengan ruam kulit, pembengkakan, dan gatal-gatal yang bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh. Penggunaan Cortidex dapat membantu meredakan gejala tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Gangguan Mata

Dalam beberapa kasus, Cortidex dapat digunakan untuk mengatasi peradangan atau iritasi mata yang disebabkan oleh alergi, konjungtivitis, atau gangguan inflamasi lainnya. Obat ini dapat meredakan gejala mata berair, gatal-gatal, dan mata kemerahan.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)