Konten Media Partner

Diclofenac Sodium Obat Apa? Ini Kegunaan, Efek Samping, dan Aturan Pakainya

3 Agustus 2022 14:59 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 28 Agustus 2023 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat sodium diklofenak. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat sodium diklofenak. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diclofenac sodium obat apa? Diclofenac sodium atau sodium diklofenak adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi nyeri dan peradangan. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
ADVERTISEMENT
Sodium diklofenak telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan dalam pengobatan nyeri akut dan kronis yang terkait dengan kondisi peradangan.
Kondisi peradangan tersebut terutama yang melibatkan sistem muskuloskeletal (struktur yang mendukung anggota tubuh, leher, dan punggung), seperti osteoartritis dan artritis reumatoid.

Apa Itu Diclofenac?

Ilustrasi obat diklofenak. Foto: Pexels
Diclofenac atau diklofenak adalah jenis obat yang termasuk dalam kategori obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan.
Diklofenak memiliki efek antiinflamasi dan analgesik, sehingga sangat efektif dalam meredakan pembengkakan dan nyeri yang muncul akibat berbagai kondisi medis.
Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan diklofenak meliputi artritis reumatoid, steoartritis, cedera otot, sakit punggung, sakit gigi, migrain, encok, dan ankylosing spondylitis.
ADVERTISEMENT
Diklofenak tersedia dalam berbagai bentuk sediaan obat, termasuk tablet, kapsul, supositoria, gel, plester, suntikan, hingga obat tetes mata. Pilihan obat tersebut bergantung pada kebutuhan pasien dan kondisi medis yang mendasarinya.

Kegunaan Diclofenac Sodium

Ilustrasi diclofenac sodium digunakan untuk mengatasi nyeri terkait masalah tulang belakang. Foto: Unsplash
Dikutip dari jurnal Advances in NSAID Development: Evolution of Diclofenac Products Using Pharmaceutical Technology oleh Roy Altman, dkk., sodium diklofenak digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan yang melibatkan masalah dengan sendi, otot, dan tulang, seperti:

1. Artritis Reumatoid dan Osteoartritis

Artritris reumatoid atau rematik merupakan peradangan jangka panjang pada sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
Sementara osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang memengaruhi tulang rawan persendian. Kondisi ini menyebabkan gesekan antara tulang yang terdapat dalam sendi, sehingga menimbulkan rasa sakit, kaku, dan gejala lainnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, penggunaan sodium diklofenak pada artritis reumatoid dan osteoartritis dapat membantu meredakan gejala nyeri, tapi tidak dapat mengobati ataupun mencegah kondisi kerusakan sendi tersebut.

2. Ketegangan Otot

Ketegangan pada otot dapat terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan atau jatuh.

3. Spondilitis Ankilosa

Spondilitis ankilosa merupakan peradangan kronis yang terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang belakang terasa nyeri, kaku, serta dapat mengubah postur tubuh penderitanya.

4. Keratosis Aktinik

Secara topikal, sodium diklofenak dapat mengobati keratosis aktinik, yakni kelainan kulit akibat paparan berlebih radiasi ultraviolet yang menyebabkan kulit kasar dan bersisik.

5. Nyeri

Sodium diklofenak dapat membantu meredakan nyeri selama proses peradangan, seperti nyeri punggung, sakit gigi, dan nyeri sendi. Selain itu, obat ini juga dapat membantu meredakan gejala pada asam urat, migrain, dan mialgia.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi Diclofenac for Acute Pain in Children oleh Joseph F. Standing, dkk., juga menjelaskan manfaat penggunaan sodium diklofenak dapat membantu mengatasi nyeri setelah operasi.

Efek Samping Sodium Diklofenak

Ilustrasi salah satu efek samping diklofenak adalah pusing. Foto: Pexels
Sama seperti obat-obatan lainnya, sodium diklofenak juga memiliki sejumlah efek samping, yaitu:
Selain itu, sodium diklofenak juga memiliki beberapa efek samping serius yang jarang terjadi, seperti telinga berdenging, nyeri saat menelan, dan kelelahan.

Dosis dan Aturan Pakai Sodium Diklofenak

Ilustrasi mengonsumsi obat. Foto: Unsplash
Sebelum mengonsumsi sodium diklofenak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika memiliki riwayat alergi dan penyakit seperti yang disebutkan sebelumnya.
Dokter akan menyarankan dosis obat yang sesuai dengan kondisi pasien. Berikut ini dosis sodium diklofenak secara umum untuk orang dewasa sesuai dengan kondisi pasien:
ADVERTISEMENT

Dosis Sodium Diklofenak (Obat Tablet) untuk Osteoartritis

Obat ini berguna untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat osteoartritis, artritis reumatoid,

Dosis Sodium Diklofenak (Obat Tablet) untuk Migrain

Obat ini berguna untuk meredakan migrain akut.

Dosis Sodium Diklofenak (Obat Tablet) untuk Nyeri

Obat ini berguna untuk meredakan gejala nyeri atau sakit, seperti nyeri punggung dan sakit gigi.

Peringatan Sebelum Menggunakan Diclofenac

Ilustrasi konsumsi obat diklofenak harus sesuai anjuran dosis. Foto: Pexels
Sebelum mengonsumsi diklofenak, konsultasikan dengan dokter riwayat penyakit yang Anda miliki dan semua obat-obatan atau suplemen herbal yang dikonsumsi agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

Cara Menggunakan Diclofenac dengan Benar

Ilustrasi mengonsumsi obat diklofenak dengan segelas air putih. Foto: Pexels
Diklofenak termasuk golongan obat keras, sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan. Adapun cara mengonsumsi diklofenak dengan benar sesuai jenisnya, yaitu:

1. Diclofenac Tablet dan Kapsul

ADVERTISEMENT

2. Diclofenac Suntik

3. Diclofenac Gel

4. Diclofenac Tetes Mata

ADVERTISEMENT

5. Diclofenac Suppositoria

Interaksi Diclofenac dengan Obat Lain

Ilustrasi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan diklofenak. Foto: Pexels
Diklofenak dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain yang berpotensi memengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Dikutip dari laman WebMD, adapun interaksi diklofenak dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, daftar obat di atas belum mencakup semua kemungkinan interaksi obat yang dapat terjadi dengan diklofenak. Karenanya, setiap pasien yang sedang mengonsumsi obat lain atau suplemen herbal perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)