Favipiravir: Pengertian, Dosis, dan Efek Samping yang Dirasakan

Konten Media Partner
11 Agustus 2022 19:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Favipiravir adalah obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi virus. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Favipiravir adalah obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi virus. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Favipiravir obat apa? Dalam dunia medis, favipiravir adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi beberapa jenis virus influenza. Obat ini bekerja dengan menghambat RNA polymerase atau enzim virus agar virus tidak dapat mereplikasi dirinya ke dalam sel tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya digunakan untuk influenza saja, obat favipiravir baru-baru ini sedang diuji manfaatnya untuk mengatasi virus lain, yaitu Covid-19. Menyadur National Institute for Health and Care Research (NIHR), obat favipiravir akan diselidiki lebih dalam lagi pada beberapa rumah sakit yang memang bekerja sama dengan NIHR.
Sebagai informasi, favipiravir merupakan obat keenam yang diteliti oleh NIHR dan menjadi obat antivirus pertama. Pada jurnal Role of Favipiravir in The Treatment of Covid-19 dalam International Journal of Infection Disease, favipiravir dianggap memiliki konsentrasi yang efektif untuk melawan infeksi SARS CoV-2 dalam dosis terapeutik yang aman.
Perkembangan favipiravir sebagai obat yang efektif untuk Covid-19 juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI.
ADVERTISEMENT
EUA adalah persetujuan penggunaan obat atau vaksin yang belum mendapatkan izin edar atau belum disetujui untuk indikasi penggunaan tersebut dalam kondisi darurat atau emergency. Untuk bisa mendapatkan EUA, ada beberapa standar internasional yang harus dimiliki dari World Health Organization (WHO).

Pengertian Obat Favipiravir

Favipiravir adalah jenis obat yang termasuk ke golongan antivirus dengan temuan Toyama Chemical Co., Ltd yang penggunaannya dimanfaatkan untuk virus influenza, ebola, dan Covid-19. Menurut National Medical Products Administration China, favipiravir atau 6-fluoro-3-hydroxy-2-pyrazinecarboxamide merupakan obat turunan dari pyrazinecarboxamide.
Nantinya, obat ini akan bekerja dengan cara melawan virus RNA yang mana menghambat enzim polimerase, sehingga virus tidak memiliki kesempatan untuk berkembang biak di dalam tubuh. Enzim polimerase sendiri adalah enzim yang mengkatalisis reaksi polimerisasi deoksiribonukleotida menjadi untai DNA.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa obat favipiravir adalah obat yang bisa digunakan oleh pengidap Covid-19. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat ini sebagai antivirus Covid-19 harus ditujukan kepada pasien yang hanya memiliki gejala ringan dan dirawat di rumah sakit.
Pasalnya, favipiravir merupakan obat yang hanya bisa digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Jadi, para pasien yang mengonsumsi obat ini tidak disarankan untuk menambah atau mengurangi dosis serta hindari penggunaan obat favipiravir yang lebih dari waktu anjuran dokter.

Dosis Obat Favipiravir

Dosis obat favipiravir yang dapat dikonsumsi pasien influenza dan Covid-19. Foto: Unsplash
Semenjak ditetapkan sebagai obat dengan izin penggunaan darurat pada 3 September 2020 untuk Covid-19, ada beberapa anjuran dosis obat yang perlu diketahui. Lebih lanjut, berdasarkan berkas di dalam Informatorium Covid-19 BPOM, disebutkan bahwa 1 tablet favipiravir dapat diproduksi dalam ukuran 200 mg.
ADVERTISEMENT
Supaya lebih jelas, berikut adalah aturan pakai dosis obat favipiravir yang penggunaannya dimanfaatkan untuk mengatasi virus influenza dan Covid-19.

Dosis untuk virus influenza

Dikonsumsi selama 5 hari sebanyak 1600 mg, diminum dua kali sehari pada hari pertama. Setelah itu, 600 mg lainnya dikonsumsi dalam 2 kali sehari selama empat hari berikutnya. Jika di total, durasi penggunaan dosis virus influenza ini adalah 5 hari.

Dosis untuk Covid-19

Berdasarkan informasi yang sudah disampaikan oleh WHO, berikut adalah dosis favipiravir yang dimanfaatkan untuk obat Covid-19, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PDV 40 Covid-19 Patient Procedure menyebutkan bahwa penggunaan favipiravir terdiri dari dua aturan, yakni pada gejala ringan dan gejala sedang.

Efek Samping Favipiravir

Setiap obat yang dikonsumsi memiliki kemungkinan adanya efek samping, termasuk obat favipiravir ini. Menurut jurnal Phase 3 Efficacy and Safety Study of Favipiravir for Treatment of Uncomplicated Influenza in Adults, efek samping favipiravir adalah penurunan kualitas sperma dan kemungkinan bahwa janin mengalami kecacatan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk setidaknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila pasien mengalami keluhan lain, seperti sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Lebih lanjut, berikut efek samping favipiravir lainnya yang berpotensi dialami apabila mengkonsumsi dosis berlebihan:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)