Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Infalgin: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
12 Agustus 2022 20:34 WIB
·
waktu baca 8 menitDiperbarui 31 Agustus 2023 14:15 WIB
ADVERTISEMENT
Infalgin obat apa? Infalgin adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi peradangan dan rasa sakit ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit kolik, dan nyeri haid.
ADVERTISEMENT
Infalgin termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai resep dan anjuran dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak berusia 6-12 tahun dan orang dewasa.
Pengertian Infalgin
Infalgin merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dapat meredakan nyeri (analgesik) dan mengatasi peradangan (antiinflamasi).
Menurut Ida Ghlichloo dan Valerie Gerriets dalam jurnal Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs), sebagai analgesik, obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di dalam tubuh untuk memberikan efek penghilang rasa sakit.
Sementara sebagai antiinflamasi, Infalgin bekerja dengan cara menekan respons pertahanan alami tubuh, kemudian mengurangi gejalanya, seperti peradangan dan pembengkakan.
Infalgin juga dapat digunakan sebagai obat antipiretik atau penurun demam. Obat ini bekerja dengan cara menghambat peningkatan konsentrasi prostaglandin di sistem saraf pusat yang menyebabkan demam.
ADVERTISEMENT
Dengan cara kerja tersebut, Infalgin dapat menurunkan suhu tubuh kembali ke normal sehingga demam pun turun.
Kandungan dan Kegunaan Infalgin
Infalgin memiliki kandungan metamizole sebanyak 500 mg. Mengutip jurnal Pharmacological Characteristics of Metamizole oleh A. Jasiecka, metamizole digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kolik abdomen, sakit kepala, sakit gigi, peradangan atau inflamasi, hingga nyeri setelah operasi.
Kandungan metamizole juga telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan dalam pengobatan nyeri akut dan kronis yang terkait dengan kondisi peradangan, seperti:
1. Neuralgia
Neuralgia adalah nyeri kronik yang disebabkan oleh masalah pada sinyal saraf di sistem saraf. Kondisi ini bukan merupakan suatu penyakit melainkan gejala dari kelainan ataupun cedera.
ADVERTISEMENT
2. Dismenore
Dismenore adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau ketika sedang haid atau menstruasi. Kondisi merupakan salah satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan.
3. Spondilitis Ankilosa
Spondilitis ankilosa merupakan peradangan kronis yang terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang belakang terasa nyeri, kaku, serta dapat mengubah postur tubuh penderitanya. Penggunaan Infalgin dapat mengurangi gejala nyeri pada kondisi ini.
4. Nyeri Trauma
Infalgin dapat membantu meredakan nyeri pada kasus trauma muskuloskeletal (struktur yang mendukung anggota tubuh, leher, dan punggung). Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengatasi nyeri setelah operasi.
Selain beberapa kondisi di atas, Infalgin juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat otot tegang. Ketegangan pada otot dapat terjadi karena penggunaan otot secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan dan jatuh.
ADVERTISEMENT
Anjuran Dosis Infalgin
Sebagai golongan obat keras, penggunaan Infalgin harus sesuai petunjuk dokter. Berikut ini anjuran dosis dan aturan pakai Infalgin secara umum:
Jika ingin mengonsumsi Infalgin, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti gangguan irama jantung (aritmia), penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), dan kelainan darah (diskrasia darah).
Cara Mengonsumsi Infalgin dengan Benar
Infalgin termasuk golongan obat keras, sehingga tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Adapun cara mengonsumsi Infalgin dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Interaksi Infalgin dengan Obat Lain
Kandungan metamizole dalam Infalgin dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Dikutip dari laman Drug Bank, adapun interaksi metamizole dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari Infalgin. Kandungan metamizole dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain tergantung dari kondisi pasien.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan Infalgin dengan obat-obatan lain.
Cara Penyimpanan Infalgin
Simpan Infalgin pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat Infalgin sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Infalgin
Sebelum mengonsumsi Infalgin, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT
Peringatan Kehamilan
Infalgin mengandung metamizole yang termasuk dalam kategori C untuk wanita hamil pada trimester pertama dan kedua, serta kategori D untuk trimester ketiga.
Kategori C adalah jenis obat yang menunjukkan efek berbahaya dalam uji coba pada hewan, tetapi belum ada uji klinis yang dilakukan pada wanita hamil.
ADVERTISEMENT
Sementara, kategori D adalah jenis obat yang berdasarkan penelitian pada hewan ataupun manusia menunjukkan efek berbahaya yang dapat menyebabkan kelainan pada janin.
Oleh sebab itu, konsultasikan kepada dokter jika Anda ingin mengonsumsi Infalgin saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika terjadi situasi darurat atau mengancam jiwa.
Peringatan Menyusui
Infalgin mengandung metamizole yang dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Efek Samping Infalgin
Sama seperti obat-obatan lainnya, Infalgin juga memiliki sejumlah efek samping yang dapat muncul, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Selain itu, Infalgin juga memiliki beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti telinga berdenging, nyeri saat menelan, pembengkakan pada wajah, sesak napas, tekanan darah rendah, dan kemerahan pada kulit.
Jika mengalami efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 4 Obat Nyeri Sendi Lutut di Apotik
Penyakit Terkait dengan Obat Infalgin
Kandungan metamizole dalam Infalgin bermanfaat untuk meredakan berbagai jenis nyeri ringan hingga sedang. Berikut adalah beberapa penyakit terkait yang dapat diobati dengan obat Infalgin.
1. Nyeri Akut dan Kronis
ADVERTISEMENT
Infalgin dapat digunakan untuk meredakan gejala nyeri akut ataupun kronis, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri sendi, nyeri otot, radang sendi, hingga nyeri pascaoperasi.
ADVERTISEMENT
Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh, sehingga mengurangi peradangan yang menyebabkan nyeri.
2. Dismenore (Nyeri Haid)
Dismenore atau nyeri haid adalah kondisi nyeri yang terjadi sebelum atau selama periode menstruasi. Infalgin dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid yang biasa muncul pada bagian perut bawah, pinggul, dan punggung.
3. Spondilitis Ankilosa
Spondilitis ankilosa adalah penyakit radang kronis pada sendi tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan nyeri dan kaku pada daerah punggung bawah. Infalgin dapat memberikan bantuan sementara dalam mengurangi gejala nyeri yang terkait dengan kondisi ini.
4. Neuralgia
Neuralgia adalah nyeri kronis yang terjadi di sepanjang jalur saraf. Nyeri ini dapat berupa rasa terbakar, menusuk, atau seperti tersengat listrik pada bagian belakang kepala hingga leher. Infalgin dapat membantu meredakan gejala nyeri tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Demam
Selain meredakan nyeri, Infalgin juga memiliki efek antipiretik yang efektif dalam menurunkan demam akibat infeksi atau penyakit tertentu. Obat ini bekerja dengan cara mengatur suhu tubuh melalui penghambatan kadar prostaglandin.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)