Konten Media Partner

4 Obat Nyeri Sendi Lutut di Apotik

12 Agustus 2022 9:09 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 4 September 2023 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyeri sendi lutut bisa disebabkan oleh cedera dan peradangan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Nyeri sendi lutut bisa disebabkan oleh cedera dan peradangan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Nyeri sendi lutut saat ditekuk dan diluruskan biasanya disebabkan oleh peradangan. Kondisi ini sangat mengganggu serta menghambat aktivitas. Namun, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, sebab keluhan ini bisa diatasi dengan obat sakit sendi lutut di apotik.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi obat lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan di apotik dapat meredakan rasa nyeri yang diakibatkan oleh masalah pada sendi lutut, seperti cedera, peradangan, dan lain-lain.

Obat Nyeri Sendi Lutut di Apotik

Salah satu contoh obat nyeri sendi lutut di apotik adalah ibuprofen. Foto: Unsplash
Sebagian besar obat nyeri sendi lutut di apotik dapat ditebus tanpa memerlukan resep dokter, sebagian juga harus menyertakan resep dokter. Berikut ini adalah berbagai obat lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan di apotik yang dapat dikonsumsi.

1. Asetaminofen

Asetaminofen atau yang biasa dikenal sebagai paracetamol adalah salah satu obat analgesik atau pereda nyeri. Obat ini dapat meredakan rasa nyeri yang menusuk pada area sendi lutut.
Menurut studi Acetaminophen for Reduce Pain of Osteoarthritis, asetaminofen terbukti efektif untuk meredakan nyeri sendi, termasuk sendi lutut.
ADVERTISEMENT
Asetaminofen dipercaya dapat menghambat pembentukan prostaglandin, yakni senyawa yang mengontrol peradangan dan aliran darah. Apabila jumlah senyawa berlebihan, hal ini akan menyebabkan rasa nyeri.
Asetaminofen sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai karena penggunaan asetaminofen yang berlebihan dapat memberikan efek samping yang organ hati.
Dibandingkan dengan obat pereda nyeri lainnya, asetaminofen dinilai lebih aman bagi saluran pencernaan. Efek samping yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibandingkan obat-obatan lainnya.

2. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat yang termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid atau non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) yang merupakan obat terapeutik. Obat ini dapat mengurangi rasa sakit, peradangan, demam, serta mencegah pembekuan darah.
Dalam jurnal Acetaminophen for Osteoarthritis karya Tanveer Towheed, dkk, obat NSAID terbukti lebih efektif mengobati nyeri sendi lutut dibandingkan asetaminofen. Obat ini dapat mengatasi gejala ringan nyeri sendi, maupun berat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, studi lain juga menyatakan bahwa penderita nyeri sendi lebih banyak menggunakan obat ibuprofen (NSAID) dibandingkan asetaminofen untuk meredakan gejala nyeri sendinya.
Jika nyeri sendi lutut diakibatkan oleh peradangan, cobalah untuk mengonsumsi ibuprofen sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang ditentukan.
Terkait efek samping dan kondisi kesehatan yang dimiliki, silakan konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen.

3. Naproxen

Naproxen adalah jenis obat yang banyak digunakan untuk mengobati radang sendi (arthritis), osteoarthritis, nyeri otot dan sendi, peradangan, dan dismenore. Obat ini juga merupakan bagian dari golongan obat NSAID.
Menurut Brutzkus JC, dkk dalam buku Naproxen, sifat antiinflamasi dari naproxen bekerja dengan menurunkan kadar prostaglandin dalam tubuh sehingga bisa mengurangi gejala nyeri yang dirasakan.
ADVERTISEMENT
Sama dengan asetaminofen dan ibuprofen, naproxen juga memiliki fungsi untuk menurunkan demam (antipiretik). Obat ini memiliki efek samping yang umum, seperti pusing kantuk, sakit kepala, ruam, memar, dan gangguan pencernaan.

4. Diklofenak

Diklofenak adalah jenis obat antiinflamasi nonsteroid lainnya yang bisa digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan pada sendi.
Dalam jurnal Topical Diclofenac, an Efficacious Treatment for Osteoarthritis karya Martina Hagen, dkk, obat diklofenak topikal terbukti dapat memberikan efek untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi.
Cara kerja diklofenak hampir sama dengan obat NSAID lainnya, yakni menghambat produksi prostaglandin yang dapat menyebabkan rasa nyeri pada bagian-bagian tertentu.
Efek samping dari penggunaan obat ini adalah sakit perut, mual, pusing, dan sakit kepala. Efek samping bisa dihindari apabila mengonsumsi obat ini dengan dosis yang tepat.
ADVERTISEMENT

Obat Nyeri Sendi Lutut Tradisional

Teh hijau dapat menjadi obat nyeri sendi lutut yang alami. Foto: Unsplash
Selain penggunaan obat-obatan di atas, penderita nyeri sendi lutut juga bisa mengatasi keluhannya dengan menggunakan bahan-bahan alami. Berikut ini adalah bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati nyeri sendi lutut.

1. Teh Hijau

Teh hijau adalah bahan alami yang mengandung polifenol. Dalam studi Dietary Interventions with Polyphenols in Osteoarthritis karya Evdokia Valsamidou, kandungan polifenol terbukti dapat membantu menurunkan peradangan.
Selain itu, dalam penelitian lain juga membuktikan bahwa teh hijau dapat menyembuhkan nyeri sendi lutut dengan memperbaiki fungsi sendi yang sempat menurun akibat peradangan.
Konsumsilah teh hijau dalam porsi yang cukup untuk meminimalkan risiko masalah pada organ hati dan efek samping lainnya.

2. Jahe

Mengutip dari jurnal Efficacy and Safety of Ginger in Osteoarthritis Patients karya E.M. Bartels, dkk., mengonsumsi jahe dalam jangka panjang bisa mengurangi komplikasi yang disebabkan oleh nyeri sendi. Jahe hanya bisa dikonsumsi dengan porsi yang cukup untuk mengurangi risiko efek sampingnya.
ADVERTISEMENT

3. Sayuran Kaya Akan Vitamin K

Sayuran yang kaya akan vitamin K dan memiliki sifat antiinflamasi terbukti dapat mengatasi rasa nyeri sendi lutut. Contohnya adalah brokoli, bayam, selada, kangkung, dan kol.
Kurangi makanan-makanan yang dapat memperparah peradangan pada sendi, seperti makanan mengandung alkohol, pemanis buatan, lemak jenuh, gula dan garam yang tinggi, dan kafein.

Penyebab Sakit Lutut

Sakit lutut dapat disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Foto: Pexels
Sakit lutut merupakan masalah yang umum dialami oleh banyak orang. Kondisi ini biasa terjadi ketika ada tekanan pada sendi lutut. Selain itu, sakit lutut juga bisa disebabkan oleh cedera atau ketegangan otot.
Dikutip dari laman John Hopkins Medicine dan Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab sakit lutut yang bisa diwaspadai.

1. Radang Sendi

Jenis radang sendi yang paling umum menyerang lutut adalah osteoartritis. Osteoartritis merupakan kondisi peradangan kronis akibat degenerasi tulang rawan yang biasa terjadi di persendian lutut.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini biasanya lebih sering menyerang orang lanjut usia dan ditandai dengan kerusakan pada tulang rawan di dalam sendi.
Selain faktor usia, osteoartritis dapat disebabkan oleh tekanan berlebih pada persendian, seperti cedera berulang atau kelebihan berat badan.

2. Cedera Lutut

Cedera adalah salah satu penyebab umum sakit lutut. Cedera dapat mempengaruhi ligamen, tendon, atau bursa (kantung atau bantalan berisi cairan di sekitar sendi lutut).
Beberapa jenis cedera lutut meliputi patah tulang, robekan meniskus, bursitis lutut (peradangan bursa), dan tendinitis (peradangan tendon).

3. Ketegangan Otot

Ligamen atau otot lutut yang tegang biasanya disebabkan oleh tekanan keras pada lutut. Gejalanya meliputi rasa sakit, bengkak, dan kesulitan berjalan.

4. Degenerasi Tulang Lutut

Degenerasi tulang atau tulang rawan pada lutut dapat terjadi karena penuaan atau penggunaan sendi secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan patah tulang kecil atau tulang rawan yang mengapung di ruang sendi lutut, sehingga menimbulkan rasa sakit.
ADVERTISEMENT

5. Encok

Encok adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat di persendian. Meskipun encok umumnya terjadi di bagian pinggang, tetapi kondisi ini juga dapat terjadi di lutut.

Cara Mencegah Sakit Lutut

Sakit lutut dapat dicegah dengan beberapa tindakan preventif. Foto: Pexels
Dirangkum dari laman Rush University Medical Center dan VeryWell Health, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sakit lutut, di antaranya:

1. Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan peluang Anda terkena osteoartritis. Karenanya, pertahankan berat badan yang ideal sesuai dengan tinggi badan dan usia Anda untuk menghindari risiko terjadinya sakit lutut.

2. Lakukan Pemanasan Sebelum Olahraga

Sebelum memulai olahraga apa pun, lakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu. Lakukan peregangan di bagian depan dan belakang paha untuk mengurangi ketegangan pada tendon. Kondisi ini dapat mengurangi tekanan pada lutut.
ADVERTISEMENT

3. Konsumsi Makanan Sehat

Konsumsi makanan yang kaya nutrisi untuk menjaga kesehatan sendi, seperti omega-3 (misalnya salmon), vitamin C (misalnya jeruk dan stroberi), dan antioksidan (misalnya sayuran hijau gelap).
Beberapa jenis makanan tersebut dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan sendi, termasuk sendi lutut. Selain itu, batasi konsumsi alkohol dan makanan manis karena dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh.

4. Hindari Aktivitas Fisik yang Berisiko Tinggi

Hindari aktivitas fisik atau olahraga yang memberikan tekanan berlebih pada sendi lutut, terutama jika Anda memiliki riwayat cedera lutut atau masalah sendi lainnya.
Aktivitas fisik seperti lompat tinggi, lari menuruni tangga, atau menendang bola dengan keras dapat meningkatkan risiko cedera pada lutut.

5. Gunakan Sepatu yang Sesuai

Pastikan Anda menggunakan sepatu yang sesuai dan nyaman untuk aktivitas sehari-hari maupun berolahraga. Sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki dapat memberikan dukungan pada kaki dan sendi untuk menopang tubuh, sehingga mengurangi risiko cedera pada lutut.
ADVERTISEMENT

Tips Perawatan Rumahan Selain Obat Sakit Lutut di Apotek

Salah satu perawatan rumahan untuk mengobati sakit lutut adalah dengan memberi tekanan dengan perban. Foto: Unsplash
Salah satu perawatan rumahan yang efektif untuk mengatasi sakit lutut adalah menerapkan metode RICE. Menurut laman Healthline, RICE adalah singkatan dari rest, ice, compression, dan elevation, yakni metode pengobatan untuk menangani cedera jaringan lunak, termasuk sakit lutut.
Berikut adalah beberapa tips perawatan rumahan selain obat sakit lutut di apotek menggunakan teknik RICE yang bisa diterapkan.

1. Beristirahat

Langkah pertama yang perlu dilakukan saat mengalami sakit lutut adalah memberikan waktu istirahat pada persendian lutut Anda. Hal ini termasuk menghindari aktivitas berat yang dapat menekan lutut secara berlebihan.
Beristirahat dapat mengurangi risiko nyeri lutut lebih lanjut dan memberikan waktu pada jaringan di persendian untuk pulih. Namun perlu diingat, Anda tidak disarankan untuk berhenti bergerak atau hanya berbaring sama sekali, karena hal ini dapat menyebabkan kekakuan dan kelemahan otot.
ADVERTISEMENT

2. Kompres dengan Es

Mengompres lutut dengan es bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri pada lutut. Cara penggunaannya, Anda dapat membungkus beberapa es batu dalam handuk atau kain bersih, lalu tempatkan kompres ini pada lutut yang sakit selama 20 menit.
Cara ini bisa diulangi setiap 30 menit sekali sesuai kebutuhan. Perlu diingat, hindari menempatkan es langsung pada kulit untuk mencegah kerusakan jaringan. Selain itu, jangan melakukan kompres es terlalu lama karena dapat menyebabkan frostbite.

3. Beri Tekanan dengan Perban

Jika bagian lutut yang sakit mengalami pembengkakan, Anda bisa membungkus area tersebut menggunakan perban elastis sambil memberikan tekanan. Pemberian tekanan dengan perban dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di sekitar lutut.
Cara penggunaannya cukup mudah, Anda bisa menggunakan perban elastis untuk melilit area lutut sambil memberikan tekanan lembut. Perlu diingat, pastikan untuk tidak melilit terlalu ketat, sehingga tidak mengganggu aliran darah.
ADVERTISEMENT

4. Angkat Lutut

Perawatan lainnya untuk mengatasi sakit lutut adalah dengan melakukan elevasi atau mengangkat lutut ke posisi yang lebih tinggi daripada jantung. Cara ini dapat meredakan tekanan dan mengurangi pembengkakan di lutut.
Untuk mengangkat lutut dengan aman, Anda bisa meletakkan beberapa bantal di bawah lutut saat beristirahat atau tidur untuk membantu mengurangi tekanan pada sendi lutut.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI & SFR)