Konten Media Partner

Jarak Minum Obat Berapa Jam? Ini Penjelasan Lengkapnya

8 September 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 14 September 2023 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Jarak minum obat berapa jam? Ketika mengonsumsi obat-obatan, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan, termasuk soal jangka waktu minum obat. Biasanya, obat perlu dikonsumsi dua, tiga, hingga empat kali dalam sehari agar bekerja dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Jika jarak minum obat tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan, hal itu justru bisa mengganggu kesehatan. Sebab, jarak minum obat tersebut tergantung dengan waktu paruh obat untuk membuang setengah kandungan obat, sehingga kadarnya berkurang. Simak penjelasannya.

Jarak Minum Obat Berapa Jam?

Ilustrasi obat. Foto: Unsplash
Mengonsumsi obat-obat merupakan hal yang biasanya dilakukan ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan. Umumnya, dokter akan memberikan anjuran untuk mengonsumsi obat-obatan sebanyak dua, tiga, hingga empat kali dalam sehari dengan jarak minum yang sudah ditentukan.
Sebagai contoh, setiap obat yang diresepkan sudah disertai dengan dosis tertentu, misalnya obat A diminum 3 kali sehari, setiap minum dosisnya 1 tablet.
Ada juga obat B yang hanya diresepkan diminum 2 kali sehari. Oleh karena itu, pembagian waktunya pun harus sesuai dengan yang diresepkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Dr. rer. nat Saptono Hadi, S.Si., M.Si., Apt., pembagian waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat-obatan ialah 3 kali sehari, yaitu 8 jam per minum.
Pembagian jam tersebut dimaksudkan agar pasien melihat berapa kali sehari dosis minum obatnya. Sebagai gambaran, jika obat harus dikonsumsi dalam dosis dua kali sehari, artinya dosis pertama dari obat tersebut diminum pukul 09.00, lalu dosis selanjutnya dapat diminum pada pukul 21.00.
Lebih jelas, berikut pembagian jarak mengonsumsi obat, seperti yang dikutip dari laman Healthline.

1. Dua Kali Sehari (2 x 1)

Obat yang diresepkan dengan aturan 2 kali sehari dapat diminum dengan jarak 12 jam. Seperti contoh yang ada di atas, jika obat pertama dikonsumsi pukul 09.00, dosis selanjutnya dapat dikonsumsi pada pukul 12.00.
ADVERTISEMENT

2. Tiga Kali Sehari (3 x 1)

Obat yang dikonsumsi dalam aturan tiga kali sehari merupakan jadwal yang memang pada umumnya diberikan oleh dokter. Biasanya, pembagian obat tersebut, yakni pagi, siang, hingga malam. Padahal, pembagian waktu dalam mengonsumsi obat-obatan harus sesuai antara dosisnya.
Sebagai contoh, obat pertama dikonsumsi pada pukul 06.00 pagi sewaktu bangun tidur. Maka, dosis kedua harus dikonsumsi pukul 14.00 sore dan dosis terakhir perlu dikonsumsi pada pukul 22.00 malam ketika akan tidur.

3. Empat Kali Sehari (4 x 1)

Selanjutnya adalah dosis yang diberikan ialah empat kali sehari dengan jarak yang disarankan adalah enam jam. Untuk beberapa obat, jadwal minum yang dikonsumsi harus sesuai dengan dosis dan konsentrasi obat agar tetap konstan.
Selain jarak minum obat yang diperhatikan, pasien perlu memperhatikan keterangan sebelum atau sesudah makan yang ada di kemasan obat. Apabila obat yang harus dikonsumsi diberi keterangan sebelum makan, pasien hendak mengonsumsi paling tidak 30 menit sebelum makan.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika obat diresepkan untuk sesudah makan, pasien perlu menunggu sekitar 30-60 menit sesudah makan untuk mengonsumsinya.

Apakah Boleh Minum Obat Tengah Malam?

Ilustrasi konsumsi obat saat tengah malam. Foto: Pexels
Mengonsumsi obat di tengah malam boleh dilakukan tergantung dari gangguan kesehatan yang dirasakannya dan obat seperti apa yang dikonsumsi. Namun, kebanyakan obat memang diperbolehkan di tengah malam. Menurut laman Kevin MD, obat yang dapat dikonsumsi di malam hari ialah paracetamol.
Selain paracetamol, ada juga beberapa obat yang memang sebaiknya dikonsumsi di malam hari untuk menghindari efek samping. Salah satunya adalah obat tuberkulosis yang umumnya dapat memicu meningkatnya asam lambung hingga membuat mual.
Namun, ada juga obat yang memang tidak disarankan untuk dikonsumsi di malam hari agar tidak berjauhan dengan waktu makan terakhir.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat-obatan di tengah malam, pastikan bahwa Anda telah bertanya ke dokter ahli apakah obat tersebut diperbolehkan dikonsumsi di tengah malam atau tidak.

Cara Minum Obat yang Benar

Ilustrasi konsumsi obat harus sesuai anjuran dosis. Foto: Pexels
Supaya obat yang dikonsumsi dapat bekerja dengan maksimal, penting bagi para pasiennya untuk mengonsumsi obat dengan baik dan benar. Mengutip laman Medical News Today, berikut beberapa cara minum obat yang benar.

1. Konsumsi Obat Sesuai dengan Dosis yang Sudah Dianjurkan

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, dosis yang sudah dianjurkan sebaiknya memang dituruti. Menambah atau mengurangi dosis berpotensi membuat obat bekerja dengan tidak efektif.

2. Minum Obat Sesuai Waktu yang Ditentukan

Ketika dokter memberikan obat untuk dikonsumsi, biasanya ada aturan yang perlu untuk dituruti, seperti dua kali sehari, tiga kali sehari, hingga empat kali sehari.
ADVERTISEMENT
Menurut WebMD, bila dosis pertama dikonsumsi jam 7 pagi, dosis berikutnya dikonsumsi pada jam 3 sore dan dosis terakhir pada jam 11 malam. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya.

Hal yang Dilakukan Saat Lupa Minum Obat

Ilustrasi konsumsi obat sesuai jadwal. Foto: Pexels
Lupa minum obat adalah hal yang biasa terjadi, terutama bagi Anda yang harus mengonsumsi obat secara rutin. Meski begitu, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan.
Dikutip dari WebMD, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan saat lupa minum obat.

1. Periksa Jadwal Minum Obat

Langkah pertama adalah memeriksa jadwal minum obat yang telah diresepkan oleh dokter. Beberapa obat umumnya diminum setiap 4 jam atau 6 jam sekali, sehingga jeda antara dosis memberikan sedikit kelonggaran.
ADVERTISEMENT
Jangka waktu minum obat tersebut memberikan Anda kemudahan. Pasalnya, Anda bisa minum obat 1-2 jam lebih awal atau lebih lambat dari jadwal sebelumnya. Hal ini tidak akan terlalu memengaruhi efektivitas obat.

2. Konsultasikan dengan Dokter

Jika Anda lupa minum obat dan merasa bingung kapan harus mengonsumsi obat, segera konsultasikan dengan dokter yang meresepkan obat tersebut. Dokter akan memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan jenis obat yang Anda konsumsi.
Biasanya, dokter akan memberi tahu apakah Anda perlu segera mengonsumsi dosis yang terlewat atau melanjutkannya pada jadwal berikutnya.

4. Sesuaikan dengan Jadwal Berikutnya

Pada dasarnya, Anda bisa mengonsumsi obat yang terlewat dengan menyesuaikan pada jadwal berikutnya. Sebagai contoh, jika Anda lupa minum obat dan jarak dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat atau kurang dari 2 jam, minumlah dosis yang terlewat begitu Anda ingat.
ADVERTISEMENT
Namun, jika melewatkan dosis hingga lebih dari 2 jam dari jadwal seharusnya atau jarak minum obat berikutnya sudah dekat, sebaiknya tunggu hingga jadwal berikutnya untuk mengonsumsi obat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA & SFR)