Konten Media Partner

Kista Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

9 November 2022 9:11 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ginjal. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ginjal. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kista ginjal adalah gangguan pada ginjal berupa kantong berisi cairan (kista) yang terbentuk di dalam ginjal. Kista ginjal dapat berkembang di sepanjang tubulus ginjal.
ADVERTISEMENT
Kista ginjal sering kali dikenal sebagai kista ginjal simpel atau sederhana. Kista ginjal sederhana umumnya terjadi terhadap orang berusia di atas 50 tahun dan tidak terkait dengan penyakit apa pun.
Kista ginjal sederhana berbeda dari kista ginjal polikistik (kista yang berkembang ketika seseorang memiliki penyakit ginjal polikistik) yang merupakan penyakit genetik.
Meskipun penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, kista sederhana bukanlah suatu kondisi yang diwarisi. Kista ginjal sederhana banyak ditemukan seiring dengan peningkatan usia seseorang.

Penyebab Kista Ginjal

Hingga kini, penyebab kista ginjal belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kista ginjal berkembang ketika lapisan permukaan ginjal melemah dan membentuk kantong. Kantong tersebut kemudian terisi cairan, terlepas, dan berkembang menjadi kista.
ADVERTISEMENT
Kista ginjal lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Risiko terjadinya kista ginjal meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, kondisi ini umumnya dapat terjadi pada semua kelompok umur.
Kista ginjal umumnya bersifat jinak, tidak berbahaya, dan jarang menimbulkan gejala. Mengutip jurnal Simple and Complex Renal Cysts in Adults oleh Kruskal J. B, dkk., jenis kista ginjal sederhana tidak sama dengan kista yang terbentuk pada penyakit ginjal polikistik.
Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh faktor keturunan, sedangkan penyebab kista ginjal sederhana masih belum diketahui pasti. Meski begitu, kista ginjal sederhana diyakini bukan karena faktor genetik.
Selain itu, kista ginjal sederhana juga berbeda dari kista ginjal yang sifatnya kompleks. Kista yang sifatnya kompleks perlu diwaspadai karena berpotensi berubah menjadi kanker.
ADVERTISEMENT

Gejala Kista Ginjal

Ilustrasi salah satu gejala kista ginjal adalah nyeri pada pinggang. Foto: Unsplash
Kista ginjal umumnya tidak menimbulkan gejala ataupun kerusakan pada ginjal. Dalam beberapa kasus, nyeri dapat terjadi jika kista membesar atau menekan organ-organ yang lain.
Namun, kista ginjal yang tumbuh cukup besar atau menekan organ lain dapat menimbulkan sejumlah gejala. Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, beberapa gejalanya mungkin termasuk:
Dalam beberapa kasus, kista ginjal terkadang dapat menyebabkan komplikasi, seperti:
ADVERTISEMENT
Jika mengalami sejumlah gejala di atas yang semakin memburuk, segera konsultasikan diri ke dokter. Kondisi ini mungkin berarti penderita memiliki kista ginjal yang pecah atau terinfeksi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang dirasakan.

Cara Mengobati Kista Ginjal

Ilustrasi salah satu cara mengobati kista ginjal yang parah adalah dengan operasi bedah. Foto: Unsplash
Kista ginjal sering kali tidak menyebabkan gejala apa-apa. Oleh sebab itu, pasien dan dokter umumnya baru mengetahui adanya kista di ginjal ketika pasien melakukan pemeriksaan dengan metode pemindaian, seperti melalui ultrasonografi (USG) ginjal.
Namun, untuk mendapatkan gambar yang lebih detail, dokter akan merekomendasikan pasien untuk melakukan CT scan. Pemeriksaan ini bertujuan agar dokter dapat melihat apakah dinding kista mengalami pengapuran atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pengobatan kista ginjal disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan kista tersebut. Jika kista ginjal hanya satu, berukuran kecil, dan tidak menimbulkan gejala, dokter biasanya tidak akan memberikan pengobatan khusus.
Namun, jika kista memberikan terlalu banyak tekanan pada organ lain atau mempengaruhi fungsi ginjal, mungkin dokter perlu melakukan tindakan medis untuk mengecilkan atau mengangkat kista.
Dikutip dari jurnal Comparison of Aspiration with Sclerotherapy and Laparoscopic Deroofing for the Treatment of Symptomatic Simple Renal Cysts: A Systematic Review and Meta-Analysis oleh Maugeri A., dkk., ada dua prosedur medis yang paling umum digunakan untuk mengobati kista ginjal, yaitu:

1. Skleroterapi

Skleroterapi adalah prosedur mengeringkan cairan kista dengan menggunakan jarum khusus. Dokter memasukkan jarum khusus untuk menusuk kista dan mengeluarkan cairan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, larutan berisi alkohol disuntikkan ke dalam kista untuk mengecilkan ukuran kista atau mencegah kista terbentuk kembali. Prosedur ini dapat diulang jika diperlukan.

2. Operasi Bedah

Operasi bedah dapat dilakukan untuk mengangkat kista yang berukuran besar dan menimbulkan gejala. Tindakan bedah yang biasanya dilakukan adalah dengan prosedur laparoskopi.
Laparoskopi adalah prosedur bedah membuat sayatan kecil pada kulit untuk mengeluarkan cairan dari dalam kista. Selama operasi, dokter pertama-tama akan mengeringkan kista dan kemudian dinding ginjal yang terkena kista akan dipotong atau dibakar.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)