Konten Media Partner

Mefenamic Acid: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

1 November 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Mefenamic Acid. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Mefenamic Acid. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mefenamic Acid obat apa? Mefenamic Acid adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri haid. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID).
ADVERTISEMENT
Mefenamic Acid termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Mefenamic Acid

Mefenamic Acid atau Asam Mefenamat adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi peradangan dan nyeri, seperti sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, hingga nyeri pascaoperasi. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat NSAID.
Mengutip jurnal An Insight of Non-Steroidal Anti-inflammatory Drug Mefenamic Acid: A Review oleh Rajat Srivastava, dkk., Mefenamic Acid bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2), yakni enzim yang berfungsi dalam pembentukan prostaglandin.
Ketika kerja enzim siklooksigenase terhalangi, cara kerjanya tersebut dapat menghentikan produksi prostaglandin dalam tubuh. Efeknya, obat ini dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Mefenamic Acid

Mefenamic Acid merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Obat ini tersedia dengan komposisi 500 mg.
Ilustrasi obat Mefenamic Acid. Foto: Unsplash
Mefenamic Acid sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, hingga nyeri pascaoperasi. Selain itu, obat ini juga mampu meredakan nyeri akut dan kronis yang terkait dengan kondisi peradangan, seperti:

1. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis atau penyakit rematik adalah peradangan kronis pada sendi yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit ini ditandai dengan rasa kaku, nyeri, kemerahan, dan bengkak pada sendi.

2. Osteoartritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang memengaruhi tulang rawan persendian. Kondisi ini menyebabkan gesekan antara tulang yang terdapat dalam sendi, sehingga menimbulkan rasa sakit, kaku, dan gejala lainnya.
ADVERTISEMENT

3. Dismenore

Dismenore atau nyeri haid adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau ketika sedang menstruasi. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri di perut bawah yang bisa menyebar hingga ke punggung bawah dan paha bagian dalam.

4. Spondilitis Ankilosa

Spondilitis ankilosa adalah peradangan kronis yang terjadi pada tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang belakang terasa nyeri, kaku, serta dapat mengubah postur tubuh penderitanya.

5. Nyeri Trauma

Mefenamic Acid juga sering digunakan dalam pengobatan untuk meredakan nyeri pada kasus trauma muskuloskeletal (struktur yang mendukung anggota tubuh, leher, dan punggung). Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengatasi nyeri pascaoperasi.
Selain beberapa kondisi di atas, Mefenamic Acid juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat ketegangan otot. Ketegangan otot dapat terjadi karena otot mengalami peregangan yang berlebihan karena aktivitas fisik tertentu.
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Mefenamic Acid

Sebagai golongan obat bebas keras, penggunaan Mefenamic Acid harus sesuai dengan petunjuk dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Ilustrasi konsumsi obat Mefenamic Acid harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Mefenamic Acid secara umum adalah sebagai berikut.
Jika ingin mengonsumsi Mefenamic Acid, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti gangguan irama jantung (aritmia), penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), dan penyakit kelainan darah (diskrasia darah).
ADVERTISEMENT

Kontraindikasi Mefenamic Acid

Sebelum mengonsumsi Mefenamic Acid, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi.
Mefenamic Acid tidak boleh dikonsumsi bagi pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat dan golongan obat NSAID lainnya. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

Efek Samping Mefenamic Acid

Sama seperti obat-obatan lainnya, Mefenamic Acid juga memiliki sejumlah efek samping yang dapat muncul. Mengutip jurnal Mefenamic Acid oleh Monica Valentovic, dkk., beberapa efek samping apabila mengonsumsi obat ini, di antaranya:
Selain itu, Mefenamic Acid juga memiliki beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti reaksi alergi, telinga berdenging, gagal napas, pembengkakan pada wajah, denyut nadi yang abnormal (fibrilasi atrium), dan tekanan darah rendah.
Jika mengalami efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(SFR)