Konten Media Partner

Obat Anti Inflamasi: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

25 Oktober 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 10 menit
clock
Diperbarui 7 September 2023 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat-obatan antiinflamasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat-obatan antiinflamasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Obat anti inflamasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Berdasarkan cara kerjanya, obat antiinflamasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu obat antiinflamasi golongan steroid dan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID).
ADVERTISEMENT
Keduanya terutama bekerja dalam menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan yang mengalami cedera. Contoh obat antiinflamasi golongan steroid adalah Dexamethasone dan obat NSAID adalah Ibuprofen.

Pengertian Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi obat-obatan antiinflamasi. Foto: Pexels
Obat antiinflamasi adalah golongan obat yang digunakan untuk meredakan peradangan. Obat ini terbagi menjadi dua macam, yaitu obat antiinflamasi steroid dan non-steroid.

1. Obat Antiinflamasi Steroid

Obat antiinflamasi steroid adalah obat yang mengandung hormon steroid sintetis atau dikenal sebagai kortikosteroid. Obat ini berfungsi menekan peradangan untuk pemecahan lemak, karbohidrat, dan protein.
Mengutip jurnal Corticosteroids-Mechanisms of Action in Health and Disease oleh Sivapriya Ramamoorthy and John A. Cidlowski, kortikosteroid merupakan golongan obat untuk meredakan peradangan yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada tubuh.
Kortikosteroid bekerja dengan cara menghambat produksi zat yang menyebabkan peradangan dalam tubuh. Obat ini juga bekerja sebagai imunosupresan dalam menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun.
ADVERTISEMENT
Obat-obatan antiinflamasi steroid biasanya digunakan untuk mengobati peradangan pada sendi, otot, tulang, dan pembuluh darah.
Beberapa kondisi yang bisa diatasi meliputi rematik, radang usus besar, asma bronkial, hingga gangguan pada kulit, darah, ginjal, dan mata. Contoh obatnya adalah Dexamethasone dan Prednison.

2. Obat Antiinflamasi Non-steroid (NSAID)

Obat antiinflamasi non-steroid atau NSAID adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi peradangan dan rasa nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid.
Mengutip jurnal The Use of Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) oleh Joel S. Bennett, dkk., obat NSAID bekerja dengan cara menghambat memblokir enzim siklooksigenase (COX).
Cara kerjanya tersebut dapat mencegah pembentukan prostaglandin, sehingga mengurangi peradangan dan pembengkakan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, obat NSAID juga digunakan sebagai obat antipiretik atau penurun panas. Obat ini bekerja dengan cara menghambat peningkatan konsentrasi prostaglandin di sistem saraf pusat yang menyebabkan terjadinya demam. Contoh obatnya adalah Ibuprofen dan Naproxen.

Kandungan dan Kegunaan Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi obat-obatan antiinflamasi steroid dan non-steroid. Foto: Pixabay
Ada banyak jenis obat antiinflamasi steroid dan non-steroid yang dijual di pasaran. Sebagian obat dijual bebas di apotek dan sebagian lainnya memerlukan resep dokter.

1. Kandungan dan Kegunaan Obat Antiinflamasi Steroid

Obat-obatan antiinflamasi steroid seperti Dexamethasone dan Prednison merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai kandungan zat aktif yang dimiliki. Obat ini biasa digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi peradangan, seperti:
ADVERTISEMENT

2. Kandungan dan Kegunaan Obat Antiinflamasi Non-steroid

Obat-obatan antiinflamasi non-steroid seperti Ibuprofen dan Prednison merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai kandungan zat aktif yang dimiliki. Obat ini biasa digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi nyeri dan peradangan, seperti:
ADVERTISEMENT
Selain beberapa kondisi di atas, obat NSAID juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala rheumatoid arthritis yang biasanya menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada persendian.

Anjuran Dosis Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi konsumsi obat antiinflamasi harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Sebagian obat antiinflamasi ada yang dijual bebas di apotek dan sebagian lagi harus ditebus dengan resep dokter. Namun, penggunaan obat antiinflamasi sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter dan kondisi pasien.
Dokter umumnya meresepkan obat antiinflamasi tergantung pada kondisi yang diderita pasien. Berikut anjuran dosis dan aturan pakai obat antiinflamasi secara umum sesuai jenis obatnya.

Anjuran Dosis Dexamethasone (Obat Antiinflamasi Steroid)

Jika ingin mengonsumsi Dexamethasone, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti pankreatitis akut, anafilaksis (syok akibat reaksi alergi yang berat), dan peningkatan infeksi.
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Ibuprofen (Obat Antiinflamasi Non-steroid)

Jika ingin mengonsumsi Ibuprofen, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti aritmia, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), dan penyakit kelainan darah (diskrasia darah).

Cara Mengonsumsi Obat Anti Inflamasi dengan Benar

Ilustrasi konsumsi obat anti inflamasi harus sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Obat antiinflamasi harus diksonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter dan instruksi pada kemasan obat. Adapun cara mengonsumsi obat antiinflamasi dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Obat Anti Inflamasi dengan Obat Lain

Ilustrasi konsumsi obat antiinflamasi dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan interaksi obat. Foto: Pexels
Obat antiinflamasi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain. Interaksi obat dapat memengaruhi efektivitas obat antiinflamasi dan meningkatkan risiko efek samping.
Adapun beberapa interaksi obat antiinflamasi dengan obat lain sesuai jenisnya, yaitu:

Interaksi Obat Anti Inflamasi Steroid (Dexamethasone) dengan Obat Lain

ADVERTISEMENT

Interaksi Obat Anti Inflamasi Non-steroid (Ibuprofen) dengan Obat Lain

Perlu diketahui, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat antiinflamasi. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan obat antiinflamasi dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi obat antiinflamasi harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Foto: Pexels
Simpan obat antiinflamasi pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat antiinflamasi sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi konsumsi obat antiinflamasi harus sesuai anjuran dokter. Foto: Pexels
Sebelum mengonsumsi obat antiinflamasi, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi.

Kontraindikasi Obat Anti Inflamasi Steroid (Dexamethasone)

ADVERTISEMENT
Jangan mengonsumsi obat antiinflamasi steroid seperti Dexamethasone apabila memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

Kontraindikasi Obat Anti Inflamasi Non-steroid (Ibuprofen)

Jangan mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid seperti Ibuprofen apabila memiliki kondisi berikut:

Peringatan Kehamilan

Kategori kehamilan untuk obat antiinflamasi berbeda-beda tergantung dari jenis obatnya. Namun, obat antiinflamasi Dexamethasone dan Ibuprofen termasuk dalam kategori C untuk kehamilan trimester pertama dan kedua.
Kategori C adalah jenis obat yang berdasarkan studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ibuprofen termasuk kategori D pada kehamilan trimester ketiga. Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa obat terbukti berisiko pada janin.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi obat antiinflamasi Dexamethasone, Ibuprofen, atau jenis obat lainnya saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Menyusui

Obat antiinflamasi yang mengandung Dexamethasone atau Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Efek Samping Obat Anti Inflamasi

Ilustrasi sakit kepala merupakan salah satu efek samping obat antiinflamasi. Foto: Unsplash
Sama seperti obat-obatan lainnya, obat antiinflamasi juga memiliki sejumlah efek samping yang dapat muncul. Mengutip laman National Health Service (NHS), berikut masing-masing efek samping obat antiinflamasi sesuai jenisnya.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Dexamethasone (Obat Antiinflamasi Steroid)

Berikut efek samping obat Dexamethasone yang dapat muncul:
Penggunaan Dexamethasone dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga bisa memicu efek samping yang lebih serius, seperti pembengkakan pada wajah dan punggung atas, serta insufisiensi adrenal (kelainan hormonal pada kelenjar adrenal).

Efek Samping Ibuprofen (Obat Antiinflamasi Non-steroid)

Berikut efek samping obat Ibuprofen yang dapat muncul:
Di samping itu, Ibuprofen juga memiliki beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti telinga berdenging, gagal napas, pembengkakan pada wajah, denyut nadi yang abnormal (fibrilasi atrium), dan tekanan darah rendah.
ADVERTISEMENT
Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)