Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Penyebab Monosit Tinggi dan Cara Mengobatinya
10 Januari 2023 11:08 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Monosit tinggi adalah kondisi yang menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi . Pada beberapa kasus, kondisi monosit tinggi dapat menjadi satu tanda adanya penyakit serius.
ADVERTISEMENT
Monosit dapat dideteksi melalui tes darah lengkap yang kerap dilakukan ketika medical check up rutin atau diagnosis suatu penyakit. Simak penjelasan lengkap tentang monosit tinggi dan cara mengatasinya berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Monosit?
Monosit adalah jenis sel darah putih yang memiliki granula atau butiran halus di dalam sel. Dibandingkan dengan sel leukosit lainnya, monosit memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Jenis sel ini mampu memakan kuman, seperti bakteri yang berpotensi menularkan penyakit tertentu.
Monosit mempunyai masa hidup di dalam sirkulasi darah selama beberapa hari. Peran utamanya adalah berdiferensiasi membentuk makrofag dan sel khusus untuk organ yang berbeda, seperti sel kupffer di hati, sel mikroglia di otak, dan sel osteoklas di tulang.
ADVERTISEMENT
Keberadaan monosit di dalam tubuh memengaruhi imunitas seseorang. Menurut jurnal Monocytes in Health and Disease yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine, berikut berbagai fungsi monosit.
Monosit Tinggi Apa Artinya?
Kadar monosit bisa dikatakan tinggi apabila jumlahnya lebih dari 500/mcL atau setara dengan lebih dari 10% jumlah sel darah putih . Berikut rincian lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Kadar monosit yang tinggi dapat menjadi pertanda berbagai gangguan kesehatan. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Tuberkulosis
Monosit tinggi dapat menandakan bahwa tubuh tertular tuberkulosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Menurut Approach to Patients with Monocytosis, 100 pasien tuberkulosis memiliki monosit yang tinggi.
Penelitian tersebut pun menyebutkan bahwa tuberkulosis menjadi penyebab paling umum monosit tinggi dengan angka sebesar 16% dari keseluruhan pasien yang diteliti.
2. Leukimia mielositik kronis
Mengutip laman American Cancer Society, kadar monosit yang tinggi bisa menyebabkan munculnya gejala leukemia mielositik kronis. Kadar monosit yang berlebihan dapat mengendap di limpa dan lama-kelamaan membuatnya menjadi lebih besar.
Pembesaran limpa ini tanpa disadari dapat menyebabkan beberapa efek samping, salah satunya adalah rasa sakit di bagian kiri atas perut. Itu sebabnya, kebanyakan pengidap leukemia mielositik kronis mengalami penurunan selera makan.
ADVERTISEMENT
3. Penyakit kardiovaskular
Monosit tinggi juga bisa disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Menurut laman Wolters Kluwer Health, deteksi dini peningkatan jumlah monosit mungkin penting untuk menentukan perawatan tepat penyakit jantung.
Adapun beberapa gejala kardiovaskular yang perlu diwaspadai, mulai dari nyeri dada, kelelahan, sesak napas, detak jantung tidak teratur, kaki atau pergelangan kaki bengkak, hingga pingsan.
4. Autoimun
Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit autoimun ini dapat memicu pertumbuhan sel monosit di dalam darah.
Beberapa penyakit autoimun yang dapat memicu monosit tinggi, di antaranya rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, penyakit radang usus, hingga lupus.
Cara Menurunkan Monosit
Seperti yang sudah disebutkan, monosit tinggi bisa menjadi pertanda adanya suatu penyakit di dalam tubuh. Dikutip dari Very Well Health, berikut berbagai cara menurunkan monosit yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)