Konten Media Partner

Phenylpropanolamine: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

30 November 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 15 Desember 2022 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Phenylpropanolamine. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Phenylpropanolamine. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Phenylpropanolamine obat apa? Phenylpropanolamine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala hidung tersumbat akibat flu, batuk, dan radang sinus (sinusitis). Obat ini termasuk golongan dekongestan.
ADVERTISEMENT
Phenylpropanolamine termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai anjuran dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak dengan dosis sesuai.

Pengertian Phenylpropanolamine

Phenylpropanolamine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hidung tersumbat akibat flu, alergi, infeksi, infeksi saluran pernapasan, atau radang sinus (sinusitis). Obat ini termasuk golongan dekongestan.
Mengutip jurnal Comparative Oral and Topical Decongestant Effects of Phenylpropanolamine and d-Pseudoephedrine oleh Christine H. Erickson, dkk., dekongestan adalah golongan obat untuk mengatasi gejala hidung tersumbat akibat flu, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Obat ini bekerja dengan melegakan hidung tersumbat yang disertai gejala lain, seperti batuk dan sakit tenggorokan,

Kandungan dan Kegunaan Phenylpropanolamine

Ilustrasi obat Phenylpropanolamine untuk mengatasi hidung tersumbat. Foto: Unsplash
Phenylpropanolamine merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktifnya. Obat ini digunakan untuk meredakan gejala flu, batuk pilek, dan sinusitis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal Analysis of Phenylephrine and Phenylpropanolamine Hydrochlorides in Combination oleh Neil H. Brown, dkk., Phenylpropanolamine bekerja dengan cara menyusutkan pembuluh darah dalam tubuh. Penyusutan pembuluh darah di bagian hidung dan dada dapat melancarkan aliran napas, sehingga bisa melegakan hidung tersumbat.
Phenylpropanolamine dapat digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat pada beberapa kondisi, seperti:

Anjuran Dosis Phenylpropanolamine

Sebagai golongan obat keras, penggunaan Phenylpropanolamine harus sesuai dengan petunjuk dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi penggunaan obat Phenylpropanolamine harus sesuai anjuran dokter. Foto: Unsplash
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Phenylpropanolamine secara umum adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jika ingin menggunakan Phenylpropanolamine, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan efek samping yang lebih serius, seperti gangguan mental, jantung berdebar-debar, dan kejang.

Kontraindikasi Phenylpropanolamine

Sebelum menggunakan Phenylpropanolamine, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi.
Penggunaan Phenylpropanolamin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke hemoragik (perdarahan ke dalam otak atau ke jaringan di sekitar otak) pada wanita. Pria juga mungkin berisiko mengalami stroke hemoragik rendah.
Karena alasan tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah merekomendasikan agar tidak menggunakan produk apa pun yang mengandung Phenylpropanolamin. Obat ini tidak boleh dikonsumsi jika memiliki kondisi berikut:
ADVERTISEMENT

Efek Samping Phenylpropanolamine

Sama seperti obat-obatan lain, Phenylpropanolamine memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Adapun beberapa efek samping penggunaan obat ini, antara lain:
Penggunaan Phenylpropanolamine dapat memiliki efek samping yang berbeda-beda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga dapat memicu efek samping berupa reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam kulit, serta pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, Phenylpropanolamine juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, seperti kejang, gangguan mental, dan jantung berdebar-debar.
Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.
(SFR)