Sariawan pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
16 November 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi menangis karena sariawan. Foto: Tom Wang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis karena sariawan. Foto: Tom Wang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut yang ditandai dengan bercak putih kekuningan. Peradangan ini dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir, lidah, gusi, dan langit-langit.
ADVERTISEMENT
Meski bukan termasuk penyakit berbahaya, sariawan sangat mengganggu penderitanya. Penyakit ini dapat mengurangi selera makan, menyebabkan rasa perih, dan menimbulkan peradangan.
Ada beberapa jenis sariawan yang umum dijumpai, di antaranya stomatitis afthosa, oral thrush, dan stomatitis herpetic. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi.
Biasanya, sariawan pada bayi bisa sembuh sendiri dalam waktu yang cukup singkat. Apa penyebab sariawan pada bayi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Penyebab Sariawan pada Bayi

Mengutip buku Mama Papa Wajib Tahu: Anak Sehat, Ceria, dan Bahagia karya Ayu Bulan Febry, dkk (2020), sariawan pada bayi dapat disebabkan oleh infeksi jamur yang tumbuh di dalam mulut. Kondisi ini dapat ditandai dengan adanya lapisan atau bercak putih pada pangkal lidah bayi.
Ilustrasi sariawan pada bayi. Foto: Shutter Stock
Lapisan putih tersebut dapat menempel di pangkal lidah dan bila dikelupas bisa meninggalkan bekas kemerahan. Karena terasa sakit, sariawan ini dapat mengakibatkan bayi malas makan.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi lain, sariawan pada bayi juga bisa disebabkan oleh penumpukan sisa-sisa susu yang tidak dibersihkan. Ini bisa membuat jamur Candida albican berkembang biak dalam mulut bayi.
Karena sistem imun bayi belum sempurna, pertumbuhan jamur tersebut pun bisa semakin parah. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menimbulkan masalah yang serius.

Gejala Sariawan pada Bayi

Bayi yang mengalami sariawan umumnya akan memperlihatkan gejala tertentu seperti rewel, tidak mau makan, memuntahkan makanan yang masuk, dan gelisah. Kemudian, penyakit ini juga dapat menyebabkan mulut berbau karena pertumbuhan kuman atau jamur.
Pada beberapa kasus, bayi yang mengalami sariawan juga mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Suhu tubuhnya terkadang meningkat hingga mencapai 40°C.
Biasanya rasa perih akan terasa 1-2 hari setelah infeksi. Rasa sakit tersebut dapat bertahan 3-4 hari tergantung pada tingkat keparahannya. Setelah itu, akan tumbuh lembaran fibrin putih di pangkal lidah bayi.
Ilustrasi sariawan pada bayi. Foto: Shutterstock
Gejala sariawan pada bayi umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Proses penyembuhan tersebut dapat berbeda tergantung pada jenis sariawannya. Dikutip dari situs IDAI, berikut jenis-jenis sariawan yang biasa dijumpai:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah dan Mengobati Sariawan pada Bayi

Untuk mencegah sariawan pada bayi, Anda perlu menjaga kebersihan dot dan empeng yang digunakan. Kemudian bersihkan area dalam mulut bayi setiap habis minum susu.
Caranya cukup mudah, yakni dengan membalut jari telunjuk Anda menggunakan kain kasa yang dicelup air hangat. Arahkan ujung jari tersebut untuk membersihkan lidah, langit-langit, dan bagian dalam mulut bayi.
Sementara untuk mengobatinya, Anda bisa mengatur makanan yang sehat dan bergizi bagi bayi. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(MSD)