Konten Media Partner

Sucralfate: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

7 November 2022 10:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Sucralfate. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Sucralfate. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sucralfate obat apa? Sucralfate adalah obat yang digunakan untuk mengobati tukak lambung dan duodenum, gastritis kronis, serta profilaksis perdarahan gastrointestinal. Obat ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada ulkus sebagai penghalang terhadap asam, garam empedu, dan enzim di perut.
ADVERTISEMENT
Sucralfate termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Sucralfate

Sucralfate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung dan usus halus. Obat ini juga digunakan untuk mengobati gastritis kronis dan profilaksis perdarahan gastrointestinal.
Mengutip jurnal The Protective and Therapeutic Mechanisms of Sucralfate oleh D. Hollander dan A. Tarnawski, Sucralfate termasuk dalam golongan obat yang disebut antiulkus, yakni obat yang digunakan untuk ulkus lambung dan duodenum. Obat ini bekerja dengan membentuk lapisan mukus pada jaringan ulkus yang rusak, sehingga melindunginya dari asam lambung.
Cara kerjanya tersebut dapat membantu mempercepat proses penyembuhan tukak pada lambung dan usus halus. Obat ini juga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang dipicu oleh asam lambung, garam empedu, serta enzim pencernaan.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Sucralfate

Sucralfate merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Obat ini tersedia dengan sediaan komposisi Sucralfate 500 mg.
Dikutip dari jurnal Sucralfate oleh Pujitha Kudaravalli dan Savio John, Sucralfate adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tukak lambung dan usus halus.
Obat ini bekerja secara efektif dengan membentuk lapisan pelindung pada dasar tukak, sehingga luka tidak akan berkembang semakin parah. Efeknya, obat ini mampu mengobati luka pada lambung serta usus halus.
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami tukak lambung dapat diobati dengan Sucralfate. Foto: Unsplash
Sucralfate merupakan agen pelindung yang menghalangi tukak pada lambung dan usus halus dari asam peptin, garam empedu, dan enzim di perut. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit, seperti:
ADVERTISEMENT
Selain beberapa penyakit di atas, Sucralfate juga terkadang dikombinasikan dengan obat-obatan antibiotik untuk mengobati infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.

Anjuran Dosis Sucralfate

Sebagai golongan obat keras, penggunaan obat Sucralfate harus sesuai anjuran dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
Ilustrasi konsumsi obat Sucralfate harus sesua anjuran dosis. Foto: Unsplash
Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Sucralfate secara umum sesuai dengan kondisi pasien adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Dosis Sucralfate untuk Tukak Lambung dan Duodenum

Dosis Sucralfate untuk Gastritis Kronis

Dosis Sucralfate untuk Profilaksis Perdarahan Gastrointestinal

Kontraindikasi Sucralfate

Sucralfate termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki alergi terhadap kandungan obat, menderita gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat, serta menderita osteoporosis.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila sedang atau pernah menderita penyakit jantung, diabetes, radang usus, dan hipertensi. Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Sucralfate

Sama seperti obat-obatan lainnya, Sucralfate memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip National Health Service (NHS), beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini, di antaranya:
Selain efek samping di atas, Sucralfate juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, termasuk ruam kulit, pembengkakan bibir atau kelopak mata, sesak napas, dan gatal-gatal. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
ADVERTISEMENT
Jika merasakan efek samping di atas, segera hentikan pemakaian obat. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)