Ursodeoxycholic Acid: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Ilustrasi obat Ursodeoxycholic Acid. Foto: Unsplash

Ursodeoxycholic Acid obat apa? Obat Ursodeoxycholic Acid atau Asam Ursodeoksikolat adalah obat yang digunakan untuk menghancurkan batu empedu akibat kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam kandung empedu. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sekresi empedu.

Ursodeoxycholic Acid termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak dengan dosis sesuai.

Pengertian Ursodeoxycholic Acid

Ursodeoxycholic Acid merupakan obat sejenis asam empedu yang digunakan untuk menghancurkan batu empedu akibat kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam kandung empedu. Obat ini juga digunakan untuk kelainan hepatobiliar (kelainan hati dan empedu) yang berhubungan dengan fibrosis kistik pada pasien enak usia 6-18 tahun.

Asam empedu sebenarnya secara alamiah dihasilkan oleh hati lalu dialirkan dan disimpan di kandung empedu. Asam empedu ini diperlukan untuk mencerna senyawa-senyawa lemak dan membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.

Oleh sebab itu, jika terjadi penurunan fungsi hati, produksi asam empedu akan terganggu. Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya batu empedu.

Batu empedu adalah endapan kolesterol, bilirubin, atau garam kalsium lainnya yang terbentuk di kandung empedu atau di dekat saluran empedu. Sebagian besar jenis batu empedu yang masih berukuran kecil dapat dihancurkan dengan Ursodeoxycholic Acid.

Penggunaan Ursodeoxycholic Acid umumnya dijadikan sebagai terapi penyakit batu empedu radiolusen berdiameter tidak lebih dari 20 mm, penderita yang berisiko tinggi atau menolak untuk kolesistektomi (operasi pengangkatan kandung empedu).

Kandungan dan Kegunaan Ursodeoxycholic Acid

Ursodeoxycholic Acid merupakan obat generik, yaitu obat yang dinamai sesuai dengan kandungan zat aktif yang dimiliki. Sediaan obat ini berbentuk tablet dan tersedia dengan komposisi 250 mg.

Mengutip jurnal Ursodeoxycholic Acid oleh Ted George O. dkk., Ursodeoxycholic Acid digunakan sebagai pengobatan utama untuk melarutkan batu empedu radiolusen berdiameter kurang dari 20 mm, mengobati sirosis bilier primer (peradangan saluran empedu), dan kelainan hepatobiliar yang berkaitan dengan fibrosis kistik pada anak usia 6-18 tahun.

Ursodeoxycholic Acid tersedia dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi bersama dengan makanan. Sebaiknya jangan menghancurkan atau membelah tablet karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang lebih parah.

Anjuran Dosis Ursodeoxycholic Acid

Sebagai golongan obat keras, penggunaan Ursodeoxycholic Acid harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Ilustrasi konsumsi obat Ursodeoxycholic Acid harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash

Adapun anjuran dosis dan aturan pakai Ursodeoxycholic Acid secara umum adalah sebagai berikut.

Jika ingin mengonsumsi Ursodeoxycholic Acid, pastikan sudah mengikuti anjuran dosis tersebut dengan benar. Sebab, penyalahgunaan obat ini dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti gangguan fungsi hati yang parah, pengerasan jaringan hati, gangguan elektrolit, hingga gejala kejang yang tidak terkontrol.

Kontraindikasi Ursodeoxycholic Acid

Sebelum mengonsumsi Ursodeoxycholic Acid, konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi. Jangan mengonsumsi obat ini apabila memiliki kondisi berikut:

Efek Samping Ursodeoxycholic Acid

Sama seperti obat-obatan lainnya, Ursodeoxycholic Acid memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi. Mengutip National Institute for Health and Care Excellence, beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini, di antaranya:

Pemakaian obat Ursodeoxycholic Acid dapat memiliki efek samping yang berbeda bagi setiap orang. Selain itu, obat ini juga dapat memicu reaksi alergi, seperti sesak napas, ruam kulit, dan demam.

Jika mengalami efek samping di atas yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis segera.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

(SFR)