Konten Media Partner

Zinc Sulfate Monohydrate: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping

20 September 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 12 September 2023 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat Zinc Sulfate Monohydrate. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat Zinc Sulfate Monohydrate. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Zinc sulfate monohydrate obat apa? Zinc sulfate monohydrate adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati kondisi akibat kekurangan (defisiensi) zinc atau seng. Obat ini juga biasa dipakai sebagai terapi tambahan untuk mengatasi diare pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Zinc sulfate monohydrate termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas sehingga penggunaannya harus sesuai dengan informasi pada kemasan obat. Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa dengan dosis sesuai.

Pengertian Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi obat zinc sulfate monohydrate. Foto: Pexels
Zinc sulfate monohydrate adalah obat yang digunakan untuk mengobati atau mencegah kekurangan zinc dalam tubuh. Zinc atau seng adalah salah satu mineral yang sangat esensial bagi tubuh manusia.
Zinc diperlukan oleh berbagai jenis enzim untuk sintesis protein, karbohidrat, dan lemak. Dalam hal ini, zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, mendukung sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan mendukung perkembangan selama masa anak-anak dan remaja.
Menurut Office on Women's Health US Department of Health and Human Services, defisiensi zinc menyebabkan terjadinya kematian sekitar 800 ribu anak-anak secara global setiap tahunnya. Saat mengalami defisiensi zinc, bisa muncul beberapa keluhan tertentu, seperti diare, luka yang sulit sembuh, atau gangguan pertumbuhan.
ADVERTISEMENT

Kandungan dan Kegunaan Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi obat zinc sulfate monohydrate. Foto: Unsplash
Zinc sulfate monohydrate mengandung zat aktif zinc 20 mg. Obat ini digunakan untuk mengatasi defisiensi zinc dan sebagai terapi tambahan pada pengobatan diare akut.
Mengutip jurnal Zinc and Its Importance for Human Health: An Integrative Review oleh Nazanin Roohani, defisiensi zinc dapat terjadi apabila seseorang mengalami kurang gizi dan makanan yang dikonsumsi berkualitas rendah atau mempunyai tingkat ketersediaan zinc yang terbatas.
Defisiensi zinc biasanya menyerang golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta orang tua.
Gejala kekurangan zinc umumnya ditandai dengan rambut rontok, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, kerap diare, mudah sakit, dan muncul ruam di kulit.
Pada bayi dan anak-anak, defisiensi zinc berhubungan erat dengan pola pemberian makan, gangguan penyerapan, genetik, dan gangguan metabolisme. Adapun berbagai kondisi akibat kekurangan zinc meliputi:
ADVERTISEMENT

Anjuran Dosis Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi konsumsi obat zinc sulfate monohydrate harus sesuai anjuran dosis. Foto: Unsplash
Berikut adalah dosis zinc sulfate monohydrate secara umum untuk anak-anak dan orang dewasa.

Dosis Zinc Sulfate Monohydrate untuk Defisiensi Zinc

ADVERTISEMENT

Dosis Zinc Sulfate Monohydrate untuk Diare

Cara Mengonsumsi Zinc Sulfate Monohydrate dengan Benar

Ilustrasi mengonsumsi zinc sulfate monohydrate harus sesuai petunjuk pada kemasan obat. Foto: Pexels
Meskipun termasuk golongan obat bebas terbatas, penggunaan zinc sulfate monohydrate harus sesuai dengan informasi pada kemasan obat. Adapun cara mengonsumsi zinc sulfate monohydrate dengan benar, yaitu:
ADVERTISEMENT

Interaksi Zinc Sulfate Monohydrate dengan Obat Lain

Ilustrasi obat zinc sulfate monohydrate dengan obat-obatan lain. Foto: Pexels
Zinc sulfate monohydrate dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dan meningkatkan risiko efek samping. Dikutip dari WebMD, adapun interaksi zinc sulfate monohydrate dengan obat lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, daftar di atas belum mencakup semua interaksi obat dari zinc sulfate monohydrate. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengombinasikan zinc sulfate monohydrate dengan obat-obatan lain.

Cara Penyimpanan Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi penyimpanan obat zinc sulfate monohydrate harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Foto: Pexels
Simpan zinc sulfate monohydrate pada suhu ruangan yang sejuk dan kering (di bawah 30 derajat Celsius), serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan kelembapan.
Selain itu, jangan menaruh tempat penyimpanan obat zinc sulfate monohydrate sembarangan. Simpan obat ini di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi obat zinc sulfate monohydrate tidak boleh dikonsumsi bagi orang yang alergi terhadap kandungan obat. Foto: Pexels
Sebelum mengonsumsi zinc sulfate monohydrate, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan riwayat penyakit yang dimiliki agar tidak terjadi kontraindikasi.
ADVERTISEMENT
Zinc sulfate monohydrate tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat. Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila menderita gangguan fungsi hati dan ginjal, defisiensi tembaga, serta ibu hamil dan menyusui.

Peringatan Kehamilan

ADVERTISEMENT
Zinc sulfate monohydrate termasuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi zinc sulfate monohydrate saat hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Zinc sulfate monohydrate dapat terserap ke dalam ASI. Oleh sebab itu, jangan gunakan obat ini jika sedang menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi salah satu efek samping zinc sulfate monohydrate adalah pusing. Foto: Pexels
Zinc sulfate monohydrate umumnya memiliki efek samping ringan. Namun, beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini, di antaranya:
Selain itu, zinc sulfate monohydrate juga berkemungkinkan memiliki beberapa efek samping akibat reaksi alergi, seperti ruam merah pada kulit, sesak napas, dan gatal-gatal.
Jika mengalami efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Konsultasikan kondisi yang dialami kepada dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyakit Terkait dengan Zinc Sulfate Monohydrate

Ilustrasi penderita diare akut bisa diobati dengan zinc sulfate monohydrate. Foto: Pexels
Zinc sulfate monohydrate biasa digunakan untuk mengatasi penyakit yang terkait dengan kekurangan zinc dalam tubuh. Dikutip dari Everyday Health, adapun beberapa penyakit terkait yang dapat diobati dengan zinc sulfate monohydrate, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Diare Akut

Diare akut adalah gangguan pencernaan yang terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berlangsung selama 3-14 hari. Kondisi ini sering kali menyebabkan dehidrasi yang serius, terutama pada anak-anak.
Penggunaan zinc sulfate monohydrate telah terbukti efektif dalam mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan diare akut. Suplemen zinc ini dapat membantu mengatasi kekurangan seng yang terjadi selama diare dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Defisiensi Zinc

Zinc sulfate monohydrate adalah suplemen mineral yang paling umum digunakan untuk mengatasi defisiensi zinc. Kekurangan seng dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh, kerusakan sel dan jaringan, serta masalah reproduksi.

3. Infertilitas

Zinc sulfate monohydrate juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas pada pria. Zinc merupakan mineral penting untuk meningkatkan produksi hormon seks pria, yakni testosteron.
ADVERTISEMENT
Penggunaan zinc sulfate monohydrate dapat membantu meningkatkan kualitas sperma dan mengatasi disfungsi ereksi akibat kekurangan zinc.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)