Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setiap manusia membutuhkan kalori untuk menjalankan aktivitas. Namun, apabila berlebihan, maka akan berdampak buruk bagi tubuh. Maka dari itu, makanan berkalori tinggi menjadi hal yang perlu diketahui setiap orang, terutama bagi yang sedang menjalani program diet.
ADVERTISEMENT
Sebab, dengan memperhatikan kalori dari makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Terlebih mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan akan disimpan yang bisa berdampak buruk di jangka panjang.
Makanan Berkalori Tinggi dan Dampaknya
Setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda tergantung usia, tingkat aktivitas, hingga berat badannya. Untuk wanita berusia 19-30 tahun, membutuhkan 2.000 hingga 2.400 kalori per hari.
Untuk wanita berusia 31-59 tahun, membutuhkan kalori 1.800 hingga 2.200 kalori per hari. Sedangkan untuk usia di atasnya membutuhkan lebih sedikit antara 1.600 hingga 2.000 kalori per hari.
Sementara untuk pria berusia 19-30 tahun, membutuhkan 2.400 hingga 3.000 kalori per hari. Di sisi lain, pria yang berusia 31-59 tahun, membutuhkan 2.000 hingga 2.600 kalori per hari. Sedangkan pria di atas 60 tahun, membutuhkan 2.000 hingga 2.600 kalori per hari.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja makanan berkalori tinggi yang perlu dihindari?
1. Minuman Soda
Minuman soda mengandung kalori yang sangat tinggi dari gula yang terkandung di dalamnya. Sebab, dalam minuman soda mengandung 572 kalori.
Jika terlalu sering mengkonsumsi minuman bersoda, dapat menyebabkan penambahan berat badan. Bahkan, jika dikonsumsi secara berlebih dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, kanker, dan jantung.
2. Es Krim
Makanan ini banyak disukai masyarakat karena rasa yang enak, manis, dan cocok dimakan untuk makanan penutup. Namun, makanan ini memiliki kandungan gula dan lemak jenuh yang tinggi.
Apabila dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu pencernaan, meningkatkan berat badan, lemak perut meningkat, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Maka dari itu, pilih es krim yang mengandung kadar gula rendah dan tidak banyak memilih topping, terutama yang mengandung gula tinggi, seperti coklat, permen, dan marshmallow.
ADVERTISEMENT
3. Gorengan
Siapa yang tak suka gorengan, terutama saat masih hangat. Akan tetapi, makanan ini banyak mengandung kalori hasil dari penggorengan yang diserapnya.
Terlebih, gorengan memiliki kandungan Low-density lipoprotein (LDL) sebagai lemak jahat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Selain itu, makanan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Maka dari itu, batasi dalam memakan gorengan. Selain itu, ganti minyak goreng yang lebih sehat, seperti minyak kelapa dan minyak alpukat. Perhatikan juga cara menggorengnya agar tidak melebihi suhu 176-190 derajat celcius agar minyak tidak menyerap berlebih.
4. Makanan Ringan
Makanan ringan yang biasa dikonsumsi saat waktu senggang, menonton film, dan lainnya, ternyata mengandung kalori yang tinggi. Selain itu, makanan ringan juga mengandung banyak lemak jenuh yang bisa mengakibatkan obesitas dan meningkatkan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Selain itu, makanan ringan memiliki tinggi natrium yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Sebab, garam dapat menarik pembuluh darah, sehingga meningkatkan volume darah dalam tubuh
Kebanyakan makanan ringan mengandung 150-200 kalori untuk setiap per porsinya. Akan tetapi, makan satu porsinya saja tidak cukup dan ingin makan terus menerus.
5. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji atau fast food sudah dikenal sebagai makanan yang banyak mengandung kalori yang tinggi. Makanan, seperti burger, kentang goreng, pizza, ayam goreng tepung, dan lainnya, banyak mengandung lemak jenuh, gula, dan sodium.
Dampaknya jika sering dikonsumsi dapat membuat obesitas, hipertensi, hingga serangan jantung.
Makanan-makanan berkalori tinggi di atas perlu untuk dihindari atau dikurangi. Selain itu, jika ingin mengkonsumsinya harus diimbangi dengan olahraga, seperti berlari, berenang, atau jalan kaki sampai 5.000 langkah. (MZM)
ADVERTISEMENT