JKT48 & Kenangan tentang Teman Lama yang Telah Tiada

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2022 7:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Personel JKT48. Foto: Instagram/@jkt48
zoom-in-whitePerbesar
Personel JKT48. Foto: Instagram/@jkt48
ADVERTISEMENT
Jika bicara tentang hal yang saya sesalkan dalam hidup ini, salah satunya adalah menjadi fan JKT48. Saya sudah berhenti mengikuti perjalanan mereka di pertengahan 2015, tetapi penyesalannya sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Saya sudah tidak mau tahu lagi update soal JKT48 sejak saat itu. Saya juga mencoba tak mengingat-ingat mereka.
Namun, kadang ada beberapa kejadian yang membuat saya teringat lagi dengan JKT48. Misalnya, saya pernah tiba-tiba teringat mereka karena berita soal manajemen mereka terpaksa melakukan restrukturisasi akibat pandemi beberapa waktu lalu.
Nah tahun ini, saya kembali teringat pada JKT48 karena unggahan Insta Story teman saya. Pada 6 Agustus 2022, ia mengunggah momen sedang menonton konser anniversary 10 tahun grup idola wanita tersebut.
"Ayo, bro. Nostalgia," katanya via DM Instagram.
Saya tak terlalu peduli karena memang sudah tidak menggemari JKT48. Namun, Senin (8/8) kemarin, saya melihat beberapa video konser itu yang beredar di Instagram, Twitter, dan YouTube.
ADVERTISEMENT
Awalnya, tidak sengaja. Namun, saya lama-lama sengaja mencari karena penasaran. Ah, ampun deh. Jadilah, saya juga ikut bernostalgia.
Salah satu video yang membuat saya takjub adalah penampilan Gen 1 JKT48 yang membawakan lagu 'Kimi No Koto Ga Suki Dakara (Karena Kusuka Dirimu)'. Saat menontonnya, ekspresi saya seperti... 'Waw!'.
Mereka adalah perempuan-perempuan yang saya kagumi 10 tahun lalu. Dulu, saya masih kuliah, sedangkan kebanyakan dari mereka masih SMA dan SMP.
Sekarang, beberapa dari mereka sudah menikah dan punya anak. Bahkan, ada salah satu dari mereka yang akan segera jadi istri atlet pebulu tangkis nasional. Gila! Cepat sekali waktu berlalu.
Saya pun terbuai dalam nostalgia (sialan) itu. Saya ulang berkali-kali video penampilan 'Karena Kusuka Dirimu' tersebut. Sial, saya suka banget.
ADVERTISEMENT
***
Karena sudah telanjur mencebur, saya lalu mencari video-video lain. Hingga akhirnya, saya terhenyak ketika melihat potongan video eks member Gen 2 JKT48, Ratu Vienny Fitrilya, berada di atas panggung dalam keadaan hamil.
Setelah saya cari tahu, dia ternyata sedang hamil 6 bulan. Ah gila! Cepat banget sih waktu berlalu.
Eh, ini dia situasinya sekarang sudah menikah, ya. Jadi, dia bukan tiba-tiba hamil tanpa tahu siapa 'pelakunya'. Setop buruk sangka.
Namun, kalau bicara Vienny, saya menjadi teringat lagi sosok teman lama. Yang kini sudah tiada.
***
Saya pertama kali bertemu dengan dia, teman lama saya itu yang biasanya dipanggil 'Eka', saat kelas satu SMA. Saya dan dia bukan teman yang akrab-akrab banget. Namun, ada beberapa hal yang membuat saya tidak akan bisa melupakan dia.
ADVERTISEMENT
Pertama, karena Eka adalah ketua di kelompok saya sewaktu Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA. Saya masih ingat, nama kelompok kami 'Ahmad Yani' dan memiliki warna khas biru.
"We are the Biru!" hahaha... begitulah penggalan jargon kami.
Kedua, karena perawakannya. Eka sewaktu kelas 1 SMA adalah anak laki-laki yang tampak culun dengan kacamatanya dan gaya berjalannya yang agak aneh. Walau seiring berjalannya waktu, ia mengubah penampilannya menjadi lebih baik sih.
Ketiga, karena tingkahnya. Eka dulu dikenal sebagai siswa yang ceria dan 'gokil'. Kelakuannya mampu menghibur banyak orang, membuat teman-temannya tertawa.
Keempat, karena nafsu makannya besar. Seingat saya, Eka memang dulu makannya banyak. Saya terkenang momen dia seperti kelaparan dan akhirnya memasuki kelas-kelas sewaktu jam istirahat hanya untuk meminta bekal kepada setiap anak. Hahaha.... kocak bener.
ADVERTISEMENT
Lalu singkat cerita, saya tiba-tiba sering bercakap-cakap dengannya di Twitter. Semua itu karena JKT48. Ya, kami sama-sama nge-fans meski beda oshi dan tingkat fanatisme. Gua dulu adalah fan layar kaca dan oshi gua Ghaida Farisya, sedangkan Eka dulu rajin banget datang event dan oshi dia si Vienny itu.
Sejujurnya, semasa menjadi fan JKT48, kami lebih sering ngobrol di Twitter saja. Hanya ada satu pertemuan yang kami lakukan, tetapi bagi saya itu berkesan. Ini adalah cerita yang membuat saya teringat bahwa Eka adalah orang baik.
Saya lupa tahun berapa, tetapi mungkin 2014. Itu momen pertama saya mau nonton Teater JKT48 di FX Sudirman. Ceritanya, saya gagal mendapatkan tiket nonton. Namun, saya nekat datang karena siapa tahu ada acara untuk mengakali bagian ticketing.
ADVERTISEMENT
Di TKP, saya bertemu Eka. Dia kebetulan mendapat tiket nonton. Namun, karena sudah terlalu sering nonton, dia akhirnya membantu saya yang belum pernah nonton itu agar bisa nonton. Caranya, jadi kan kalau tukar tiket itu dicap tangan, cap tangan transparan gitu, yang cuma bisa dilihat pakai sinar ultraviolet.
Nah, ide kreatifnya adalah menempelkan tangannya yang sudah dicap itu ke tangan saya. Jadi, benar-benar habis tangannya dicap, Eka langsung menempelkan tangannya ke tangan saya. Dia yakin, pasti itu berhasil.
Dan benar saja, cap itu sukses nyeplak di tangan saya saat diperiksa petugas. Namun, saya tetap gagal nonton hari itu. Kenapa? Sebab, kalau tidak salah ingat, waktu itu saya datang Hari Minggu untuk nonton Show Siang.
ADVERTISEMENT
Kala itu, kebijakan panitia adalah penonton Show Siang Minggu dicap tangan kanannya. Masalahnya, tangan saya yang ditempelkan cap transparan itu adalah tangan kiri. Jadilah ketahuan, hahaha.... Si Eka pun enggak sadar pula. Namun, saya mengakui bahwa dia memang punya niat baik membantu saya waktu itu.
***
Berhenti ngefan JKT48 membuat komunikasi saya dengan Eka juga terputus. Sudah begitu, sebelum saya berhenti pun, dia memang sudah mulai jarang aktif di Twitter.
Hingga akhirnya, saya kaget saat mengetahui Eka meninggal dunia pada 2017. Saya bahkan kayaknya baru tahu sekitar seminggu kemudiannya deh. Saya lupa awalnya tahu gara-gara apa, tetapi pas saya cek akun Facebook-nya, ada kabar kematian Eka yang ditulis sang ibu. Eka disebut wafat di usia 23 tahun karena sakit.
ADVERTISEMENT
Eka menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat, 'rajanya hari'. Barangkali, ini tanda bahwa dia InsyaAllah memang orang baik. Plus, Eka pun saya yakini sebagai orang soleh karena, walaupun enggak gitu akrab, saya tahu dia anak Rohis dan pernah beberapa kali lihat dia sedang membaca Alquran sewaktu SMA.
Akhir kata, semoga tenang 'di sana', teman. Jangan khawatirkan Vienny, dia tampaknya sudah bahagia dengan hidup barunya sekarang.
Al fatihah...