Konten dari Pengguna

Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
24 Maret 2018 8:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kejuaraan balap motor Asia Talent Cup kembali hadir di tahun 2018. Tahun ini merupakan tahun ke-4 kejuaraan balap ini diselenggarakan, setelah sebelumnya pertama kali dilombakan pada tahun 2014. Sekedar informasi, Asia Talent Cup adalah kejuaraan yang tergolong sebagai feeder series dari Kejuaraan Dunia MotoGP, selaku ajang balap motor paling bergengsi di dunia. Ini merupakan inisiatif dari Dorna Sports, selaku penyelenggara MotoGP guna mencari dan mempromosikan pebalap-pebalap muda dari Benua Asia yang nantinya akan diproyeksikan untuk dapat membalap di MotoGP atau Superbike.
ADVERTISEMENT
Nama-nama seperti Nakarin Atiratphuvapat, Ayumu Sasaki, dan Kaito Toba adalah jebolan dari Asia Talent Cup tahun-tahun sebelumnya yang kini, pada tahun 2018, sedang berlaga di kelas Moto3 Kejuaraan Dunia MotoGP. Tidak mengherankan bahwa mereka yang menunjukkan performa menjanjikan akan dilirik oleh para pemandu bakat MotoGP. Khusus di tahun 2018 ini, dari 20 pebalap muda Asia yang turut berpartisipasi, ada 5 wakil dari Indonesia. Siapa saja mereka? Mari kita berkenalan dengan para pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) ini.
Afridza Syach Munandar
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018 (1)
zoom-in-whitePerbesar
Di ajang Asia Talent Cup 2018, Munandar adalah pebalap tertua asal Indonesia. Ia lahir pada 13 Agustus 1999. Pada dua balapan yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, penampilannya cukup menjanjikan. Pada balapan pertama (17/03/2018), Munandar finish di urutan ke-6 dengan catatan waktu 31 menit 39,943 detik dan pada balapan kedua (18/03/2018) ia sukses finish di urutan ke-5 dengan catatan waktu yang juga lebih baik, yaitu 31 menit 30,235 detik. Pebalap asal Bogor, Jawa Barat ini adalah jebolan dari Astra Honda Racing School (AHRS), dan tahun ini, selain berlaga di Asia Talent Cup, Munandar juga akan berlaga di Suzuka Endurance 4 Hours.
ADVERTISEMENT
Lucky Hendriansya
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018 (2)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap berbakat asal Sidrap, Sulawesi Selatan ini, selayaknya pebalap muda Indonesia lain, memiliki mimpi besar guna menjadi pebalap profesional mancanegara. Tahun ini merupakan tahun keduanya membalap di Asia Talent Cup, setelah tahun lalu ia sukses menduduki urutan ke-10 di klasemen akhir musim dengan pencapaian terbaik finish ke-6 pada balapan kedua di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang. Ia lahir pada 26 Agustus 2000, dan merupakan pebalap asal Indonesia tertua kedua setelah Afridza Munandar. Bersama Munandar pula, selain berlaga di ajang Asia Talent Cup, Hendriansya juga akan beradu cepat di Suzuka Endurance 4 Hours.
Pada ajang balapan Asia Talent Cup 2018 di Sirkuit Internasional Losail, Qatar dirinya mungkin adalah pebalap Indonesia yang paling tidak beruntung. Pada balapan pertama ia finish di urutan akhir (P17) dan di balapan kedua ia gagal finish. Padahal, pada Asia Talent Cup 2017, kala membalap di sirkuit yang sama, Hendriansya sukses finish di urutan ke-7. Hendriansya tentunya harus dapat menunjukkan performa yang lebih baik untuk ke depannya guna merealisasikan mimpinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Muhammad Agung Fachrul
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018 (3)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap yang satu ini berasal dari provinsi yang sama dengan Lucky Hendriansya. Ia lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan pada 26 April 2003. Pada balapan pertama di Qatar tahun ini, ia finish di urutan ke-8 dengan catatan waktu 31 menit 40,016 detik. Pada balapan kedua, Fachrul tampil lebih impresif dengan beberapa kali 'menyodok' ke urutan 3 besar pebalap. Namun, pada akhirnya ia harus puas dengan kembali finish di urutan ke-8 dengan catatan waktu lebih baik, yaitu 31 menit 33,648 detik. Tentu kita berharap performa yang lebih baik lagi dari Fachrul di balapan-balapan berikutnya.
Bersama Afridza Munandar dan Lucky Hendriansya, M Agung Fachrul juga akan berlaga di Suzuka Endurance 4 Hours tahun 2018. Fachrul juga merupakan pebalap jebolan Astra Honda Racing School (AHRS), seperti Afridza Munandar, Mario Suryo Aji, dan Mohammad Adenanta Putra.
ADVERTISEMENT
Mario Suryo Aji
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018 (4)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap yang dijuluki "Super Mario" ini nampaknya adalah pebalap Indonesia yang paling fenomenal. Sebagai pebalap termuda kedua dari Indonesia, Mario Suryo Aji adalah yang justru menunjukkan performa paling menjanjikan. Pada balapan pertama di Sirkuit Losail ia sukses naik podium kedua dengan catatan waktu 31 menit 32,450 detik, hanya berselisih 0,034 detik dengan pebalap muda Jepang, Haruki Noguchi di urutan pertama.
Pada balapan kedua, sebenarnya pebalap asal Magetan, Jawa Timur tersebut berpotensi untuk kembali naik podium. Akan tetapi, saat balapan menyisakan dua putaran lagi, Mario yang masih terus berusaha menyalip Noguchi melakukan kesalahan. Di tikungan ke-6, ia melebar dan tersalip pebalap lain hingga urutan ke-5. Namun, akhirnya ia sukses finish di urutan ke-4 setelah sukses mengasapi kompatriot senegaranya, Afridza Munandar dengan catatan waktu 31 menit 30,040 detik.
ADVERTISEMENT
Walaupun usianya masih 13 tahun, tetapi sejumlah pengamat menilai bahwa pebalap kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 16 Maret 2004 ini memiliki sikap yang jauh lebih dewasa dibanding anak seusianya dan bertipikal petarung. Dibandingkan wakil Indonesia lain yang berlaga di Asia Talent Cup 2018, Mario Suryo Aji nampaknya adalah yang paling sibuk. Mario juga akan berlaga di dua ajang lain, yaitu Indospeed Race Series (IRS) dan Asia Road Racing Championship (ARRC) AP250. Sebelum namanya mencuat di tahun 2018 ini, Mario Suryo Aji sebenarnya sudah menyita banyak perhatian pencinta olahraga balap motor dalam beberapa tahun terakhir.
Layaknya para pebalap MotoGP, Mario Suryo Aji sudah 'berteman' dengan motor sejak usia yang sangat muda, yaitu di usia 5 tahun. Bayangkan, di masa balitanya, ia sudah dapat mengendarai sepeda motor jenis mini motocross. Pada tahun 2012-2013, Mario sukses menjadi juara umum Kejuaraan Nasional Motocross 50cc. Barulah pada tahun 2014 ia pindah haluan ke balapan motor lintasan aspal.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, kala usianya masih 10 tahun (kelas 4 SD), Mario yang tergabung di tim Yamaha Yamalube KYT TDR IRC Trijaya dalam ajang balapan Motoprix di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada seri balapan ke-3 ajang Motoprix Jawa yang berlangsung di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya tahun 2015, ia berhasil menjadi juara pertama di dua kelas sekaligus, MP5 dan MP6.
Pada tahun 2016, ia menjadi juara Honda Dream Cup. Di tahun yang sama, ia bergabung dengan Astra Honda Racing School. Di AHRS inilah ia mengaku banyak menimba ilmu.
“Banyak pengalaman yang sudah diajarkan terutama naik motor sport dan kedisiplinan saat di dalam paddock maupun di luar paddock,” ujar Mario sebagaimana dikutip dari Tempo, 12 Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017 lalu, Mario turun pada ajang Thailand Talent Cup di Sirkuit Buriram, Thailand, 2-3 Desember, dan sukses meraih dua kali podium. Mario Suryo Aji finish di urutan ke-3 pada balapan pertama dan sukses finish ke-2 di balapan kedua. Ini tentu merupakan pencapaian yang luar biasa, mengingat banyak sekali pebalap muda unggulan Thailand yang berhasil ia ungguli.
“Target tidak hanya balap di Asia, tetapi sampai ke level dunia,” kata putra ketiga dari empat bersaudara pasangan Hartoto dan Risworini ini sebagaimana dilansir dari Tempo, 5 Maret 2018. Dan Mario sudah seperempat jalan menuju level dunia (dalam hal ini Kejuaraan Dunia MotoGP).
Mohammad Adenanta Putra
Kenalan dengan Para Pebalap Indonesia di Asia Talent Cup 2018 (5)
zoom-in-whitePerbesar
Bisa jadi ia merupakan rekan sejawat dan seperjuangan Mario Suryo Aji. Pebalap muda kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini lahir di tahun yang sama dengan Mario, tepatnya pada tanggal 21 April. Adenanta juga bersama Mario di Astra Honda Racing School dan kini bergelut di dua ajang yang sama bersama, yaitu Asia Talent Cup dan Indospeed Race Series. Mereka berdua juga sama-sama menjalani masa sekolahnya di Magetan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Pada balapan pertama di Qatar, ia sukses finish ke-5 dengan catatan waktu 31 menit 39,793 detik. Namun, di balapan kedua ia kurang beruntung dengan hanya finish ke-12 dengan catatan waktu 31 menit 50,562 detik. Sepintas, namanya mungkin agak tenggelam dibandingkan Mario Suryo Aji dan senior-seniornya yang lain, tetapi bakat Adenanta sama sekali tidak dapat diremehkan.
Tahun lalu, saat usianya masih 12 tahun, ia sukses menjadi pebalap termuda yang meraih podium pada Kejuaraan Honda Dream Cup 2017 di Cimahi, Jawa Barat. Ribuan pasang mata yang melihat aksinya jelas terkagum-kagum dibuatnya. Saat itu ia membalap di bawah bendera Honda Simple Concept OLE B-Pazz KYT FDR, Adenanta turun di kelas Club 125 cc Standard Pemula dan Sport Club 150 cc Pemula Terbuka. Tidak tanggung-tanggung, ia sukses meraih podium di kedua kelas tersebut.
ADVERTISEMENT
Bakat balap motornya ditularkan oleh sang ayah. Sama seperti Mario, Adenanta juga mulai diberikan kepercayaan untuk mengendarai mini motocross sejak usia dini.
"Awalnya dibonceng sama ayah. Setelah itu, dibolehkan oleh ayah mengendarai sendiri meski masih dipegangi ketika berhenti. Soalnya kaki belum sampai ke tanah," kata Adenanta sebagaimana dikutip dari Bola.com, 18 April 2017.
Alasan ia kemudian beralih dari lintasan motocross yang biasa penuh lumpur ke balapan motor lintasan aspal adalah karena motocross penuh resiko tinggi. Semenjak saat itu, sinar Adenanta semakin benderang terlihat. Pebalap yang mengidolakan sosok Marc Marquez ini sukses menghebohkan publik negeri gajah putih pada ajang Thailand Talent Cup pada September 2017 lalu. Mohammad Adenanta Putra sukses menjadi yang tercepat dan meraih podium tertinggi pada balapan pertama, mengguli Mario Suryo Aji, serta pebalap-pebalap tuan rumah dan negara lain. Pada balapan kedua, ia meraih finish di urutan kedua.
ADVERTISEMENT
Ambisinya tak kalah dengan Mario dan pebalap muda lainnya, "Saya ingin menekuni balap motor, hingga bisa juara di balap dunia".
Itulah sekiranya profil singkat para pebalap muda Indonesia yang berlaga di Asia Talent Cup 2018. Tentu kita berharap dengan bakat yang mereka pertontonkan di hadapan khalayak penonton dan pemandu bakat dapat memuluskan langkah mereka untuk tampil di Kejuaraan Dunia MotoGP kelak. Mengingat ini merupakan salah satu ajang yang paling dekat kaitannya dengan MotoGP. Terlebih lagi, melihat track record para pebalap-pebalap tersebut, mungkin bolehlah kita sedikit mengumbar optimisme.
----------------------------------
Semua foto dan gambar diambil dari situs resmi Asia Talent Cup