Lebaran Tahun Ini Kamu Dipihak Mana? Tim Nasi atau Tim Ketupat?

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
23 Juni 2017 22:48 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lebaran Tahun Ini Kamu Dipihak Mana? Tim Nasi atau Tim Ketupat?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketupat Siap Santap (Foto: Wikipedia)
Ada banyak hal menarik yang selalu terjadi di momen hari raya idul fitri. Hal-hal menarik tersebut biasa terjadi di momen silaturahmi kita ke rumah kakek/nenek/saudara. Makan-makan adalah hal yang paling menarik nan ditunggu-tunggu! Bukan begitu?
ADVERTISEMENT
Ya, kapan lagi bisa makan sepuasnya sampai lupa sama diet? Ini adalah momen dimana para istri menjewer telinga suaminya lantaran kepergok sudah nambah makan 2 piring. Itu baru nambah makan loh, gak kebayang kalau kepergok nambah istri ya, hmm... Fenomena kalap makan ini terjadi karena setiap sanak saudara yang kita kunjungi rumahnya akan berkata, "ayo-ayo, kue sama rendangnya dimakan dulu!", sambil bagi-bagi angpao. Itulah indahnya lebaran. Coba kalau lagi gak lebaran, kalau kita (keseringan) bertamu nih, yang ada saudara malah bilang, "wah ini pasti mau numpang makan sama minjem duit lagi nih!"
Jika bicara makanan khas idul fitri di Indonesia, maka pasti kita akan langsung terbayang "ketupat". Di hari-hari menjelang lebaran, pusat-pusat perbelanjaan di kota besar, hingga minimarket kecil di sudut kota pastilah menghias dekorasi ruangannya dengan gambar atau hiasan berbentuk ketupat lainnya agar lebih menarik. Hal ini karena, secara turun temurun, sebagian besar masyarakat Indonesia yang merayakan lebaran pastilah menyajikan penganan yang dibungkus daun kelapa atau daun lontar ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau belum makan ketupat, berarti belom lebaran!" seru salah seorang ketupat lovers.
Namun, di sisi lain ada kaum ekstremis yang mengaku sebagai pencinta nasi yang menolak keberadaan ketupat di atas medan perang (baca: meja makan) sebagai sebuah hal yang fundamental dan sakral. Mereka berseru, "apapun lauknya, tetap harus makan nasi!"
Perdebatan ini akan terus muncul setiap tahun. Sebuah topik pembicaraan absurd yang dapat memotong aliran deras pertanyaan basa-basi yang basi banget semacam "kapan lulus?", "kapan nikah?", "kapan beranak?", "kapan anaknya beranak?", dan lain sebagainya.
Uniknya, perdebatan antara #TimNasi dan #TimKetupat ini adalah perdebatan tentang makanan yang sama asal usulnya. Beras, dari sanalah nasi dan ketupat 'dilahirkan'. Yang membedakan adalah pada metode pemasakannya saja. Hasilnya? Nasi berbentuk bulir-bulir kecil kenyal yang terlihat sangat seksi ketika didampingi oleh sosok bernama "Rendang". Ketupat adalah sebuah gumpalan berbentuk rhombus atau diamond yang terlihat glamor dalam siraman kuah opor nan gurih.
ADVERTISEMENT
Perdebatan antara "Nasi vs Ketupat" ini mungkin tidak akan pernah kita temukan jawaban siapa pemenangnya hingga hari kiamat kelak. Semua punya opini. Sama halnya seperti memperdebatkan siapa yang terbaik antara "Messi vs Ronaldo", atau "Lorenzo vs Marquez", maupun "Raisa vs Isyana". Tak peduli siapa yang sebenarnya terbaik, kita tetap menikmati apa yang mereka suguhkan. Begitu juga dengan nasi dan ketupat, yang manapun yang tersaji di meja makan, ujung-ujungnya tetap kita lahap juga.
Saya yakin #TimNasi dan #TimKetupat pula setuju bahwa sebenarnya, baik nasi ataupun ketupat sama-sama nikmat jika dikonsumsi bersama rendang, opor ayam, ayam goreng, maupun sayur labu, plus sambal terasi. Itu! sambal terasi! Dan kita semua tidak akan setuju jika sambal terasi diganti dengan sambal A*C. Sama halnya dengan para warganet yang kompak tidak merestui hubungan Chelsea Islan dengan Bastian.
ADVERTISEMENT
Namun, apapun yang kita santap jangan sampai melupakan makna hari raya idul fitri yang sesungguhnya, yaitu saling meminta maaf, saling memaafkan dalam rangka mencari keberkahan di hari kemenangan. Ya, karena arti kemenangan sesungguhnya bukan perihal siapa yang paling benar antara tim nasi atau tim ketupat, juga bukan perihal siapa yang paling cepat menghabiskan masakan di meja makan.