Konten dari Pengguna

Macau GP: Balap Motor Resmi dan Bergengsi di Sirkuit Jalan Raya

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
18 November 2018 18:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana balapan Macau GP di Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana balapan Macau GP di Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu (6/11), CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, datang ke Pulau Lombok untuk meninjau lokasi pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika. Hal itu karena pada tahun 2021, Indonesia direncanakan akan masuk ke dalam kalender balap Kejuaraan Dunia MotoGP.
ADVERTISEMENT
Namun, hal yang membuat publik bertanya-tanya adalah sirkuit di Mandalika tersebut mengusung konsep sirkuit jalan raya. Di era modern MotoGP, nampaknya kita sama sekali belum pernah lihat para pebalap memacu motor mereka di sirkuit jalan raya, selalu saja mereka balapan di sirkuit permanen.
Tentu saja prosedur keamanan menjadi perhatian karena keberadaan gravel dan run-off area adalah penting untuk balapan motor kelas internasional seperti Kejuaraan Dunia MotoGP. Kecelakaan adalah keniscayaan sebuah balapan. Gravel dan run-off area menjadi salah satu unsur pengaman pebalap agar tidak terjadi cedera fatal jika terjadi kecelakaan.
Akan tetapi, tahukah kalian bahwa sampai sekarang masih tetap ada ajang balap motor bergengsi yang diselenggarakan di jalan raya? Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Macau Grand Prix (Macau GP).
ADVERTISEMENT
Sirkuit Guia
Sirkuit Guia di tengah perkotaan Macau. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sirkuit Guia di tengah perkotaan Macau. (Foto: Wikimedia Commons)
Macau GP diselenggarakan di Sirkuit Guia yang terletak di wilayah tenggara Semenanjung Macau. Sirkuit ini tidak hanya digunakan untuk kejuaraan balap motor saja, tetapi juga untuk kejuaraan balap mobil. Sirkuit Guia disebutkan tidak pernah mengalami modifikasi yang berarti sejak pertama kali digunakan untuk balapan mobil tahun 1954. Layout sirkuit tidak berubah, melainkan hanya relokasi kompleks paddock dan pit saja pada tahun 1993.
Panjang sirkuit adalah 6,2 kilometer dengan total 19 tikungan. Sirkuit ini mengombinasikan lintasan lurus yang panjang dan cepat, serta tikungan tajam. Tak heran, sirkuit ini diakui sebagai salah satu sirkuit yang paling menuntut di dunia. Khusus untuk balapan sepeda motor, pertama kali diselenggarakan pada tahun 1967.
ADVERTISEMENT
Menarik Minat Pebalap Dunia
Selebrasi Kevin Schwantz kala menjuarai dunia MotoGP tahun 1993. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Kevin Schwantz kala menjuarai dunia MotoGP tahun 1993. (Foto: MotoGP)
Walaupun terpisah dari Kejuaraan Dunia MotoGP yang prestisius itu, tetapi nyatanya ajang Macau GP menarik minat dari para pebalap dunia. Sebut saja Kevin Schwantz, juara dunia MotoGP kelas 500 cc tahun 1993 asal Amerika Serikat; dan juga Ron Haslam asal Inggris, yang beberapa kali sukses merebut posisi podium di MotoGP.
Ada juga nama pebalap hebat lainnya yang turut berpartisipasi di ajang ini, seperti legenda Kejuaraan Dunia Superbike, Carl "Foggy" Fogarty; lalu ada juga nama Michael Rutter, Michael Dunlop, dan John McGuinness selaku legenda ajang balap prestisius Isle of Man.
Para Pemenang Lomba
Pemenang pertama balap motor Macau GP adalah pebalap asal Jepang, Hiroshi Hasegawa, yang mengendarai motor Yamaha RD56 dalam balapan selama 30 lap dengan catatan waktu 1:53:34.00. Mantan pebalap MotoGP itu mengulangi suksesnya setahun kemudian, yakni tahun 1968, dengan motor Yamaha 250.
ADVERTISEMENT
Prestasi terbaik pebalap tuan rumah di ajang ini adalah finis di posisi ketiga tahun 1969. Adalah pebalap bernama Lam Iok Chun, yang kalah cepat dari dua pebalap Hong Kong, John MacDonald dan Jason Ho, yang masing-masing finis pertama dan kedua.
Uniknya, pebalap asal Indonesia juga pernah menjadi pemenang ajang balap motor Macau GP. Ia adalah Benny Hidayat (dalam situs resmi Macau GP tertulis "Benny Hidajat"), yang memenangkan lomba pada tahun 1970 mengendarai motor Yamaha YSI.
Benny sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih di posisi teratas. Dalam situs resmi Historia, dikatakan bahwa motor yang dikendarai Benny adalah motor 125 cc. Padahal, kata Benny saat itu, ajang balap motor Macau GP tidak ada kelas alias bebas.
ADVERTISEMENT
“Boleh dibilang prestasi tertinggi yang saya capai selama ini, ya juara di Macau GP itu. Padahal saya ingat di ajang itu kelasnya bebas. Malah ada yang peserta yang memakai motor 750 cc,” kata Benny kepada Historia.
Masih mengutip dari Historia, dijelaskan pula bahwa sebenarnya Benny sudah mengikuti ajang Macau GP pada tahun 1969 tapi belum berhasil juara. Di ajang itu pun ia tak sendiri sebagai pebalap Indonesia, tim Yamaha dan POSIDJA (Persatuan Olahraga Sepeda Motor Djakarta) juga mengirim beberapa pebalap tanah air lainnya. Sebagai contoh, ada nama Beng Suswanto, Hendra "Abaw" Tirtasaputra, dan Tjetjep Heriyana.
Tjetjep Heriyana sendiri finis ketiga dengan motor Yamaha TR2 pada tahun yang sama kala Benny menjuarai Macau GP. Sebenarnya, jika merujuk pada situs resmi Macau GP, pada seri pertama tahun 1967 di mana Hasegawa menjadi pemenangnya, ada juga nama pebalap asal Indonesia yang meraih posisi ketiga saat itu. Namanya adalah Thio Soen Biaw dengan motor Suzuki Aido.
ADVERTISEMENT
Pada rentang tahun 1971-1975, pebalap Jepang mengambil alih dominasi, di mana mereka setidaknya menempatkan 2 pebalap di atas podium tapi satu di antaranya selalu berada di puncak. Barulah pada tahun 1976 para pebalap Jepang mendapat saingan sepadan, yaitu para pebalap asal Inggris. Chas Mortimer menjadi orang Inggris pertama di podium teratas Macau GP pada tahun 1976, disusul Mick Grant setahun kemudian.
Sadao Asami menjadi pebalap asal negeri sakura terakhir yang memenangi Macau GP, di mana ia berada di podium pertama selama tiga tahun beruntun (1978-1980) dengan motor Yamaha. Setelah Asami, tidak ada lagi pebalap Jepang yang memenangkan Macau GP. Terlebih setelah kemenangan Ron Haslam dengan motor Honda-nya pada tahun 1981, ajang ini lebih sering dimenangkan oleh pebalap asal Inggris.
Michael Rutter, pemenang terbanyak Macau GP. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Rutter, pemenang terbanyak Macau GP. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
Ron Haslam sendiri 6 kali memenangkan balap motor Macau GP (1981-1983, 1985-1987), kalah banyak dari rekan senegaranya Michael Rutter, yang masih memegang rekor pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak, yakni 8 kali (1998, 2000, 2002-2005, 2011-2012). Kevin Schwantz hanya sekali memenangkannya (1988), begitu juga dengan Carl Fogarty (1992) dan John McGuinness (2001).
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 1981 hingga sekarang, pebalap British (Inggris, Skotlandia, Irlandia) memang sangat mendominasi podium pertama. Selain Schwantz, ada nama orang non-British lain yang mencuri dominasi mereka, yaitu Didier de Radigues (Suzuki) asal Belgia yang memenangkan lomba pada tahun 1991 dan Andreas Hofmann (Kawasaki) asal Swiss yang juara tahun 1997.
Kenapa orang Inggris bisa sangat mendominasi? Disinyalir karena gaya balapan sirkuit jalan raya mirip dengan ajang balapan jalanan terbuka (open road races) yang kerap diselenggarakan di wilayah Britania Raya. Sebut saja Isle of Man (kepulauan Isle of Man) dan North West 200 (Irlandia Utara).
Kecelakaan Fatal
Para pebalap Macau GP beradu cepat di tikungan Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
zoom-in-whitePerbesar
Para pebalap Macau GP beradu cepat di tikungan Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa risiko cedera dari kecelakaan di ajang Macau GP bisa sangatlah fatal. Tercatat ada 8 pebalap motor yang meregang nyawa akibat kecelakaan di Sirkuit Guia. Berikut adalah daftarnya.
ADVERTISEMENT
Nama terakhir memiliki reputasi tidak sembarangan karena ia adalah Juara Isle of Man TT Privateer 2016. Hegarty meninggal usai ia dan motornya menabrak pembatas di sisi luar sirkuit. Beberapa saksi mata melihat bahwa tabrakan itu sampai mengakibatkan helmnya terlepas.
Aksi Daniel Hegarty di lintasan. (Foto: AFP/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Daniel Hegarty di lintasan. (Foto: AFP/Getty Images)
Lalu bagaimana jadinya jika nanti balapan MotoGP benar-benar diadakan di sirkuit jalan raya?
Sirkuit Guia bukannya tanpa pengaman sama sekali, tetapi tetap saja mereka tidak memiliki run-off area dan gravel. Seluruh bagian sirkuit dengan dibatasi pengaman berupa pembatas armco (besi lunak yang sangat murni, khusus digunakan untuk pagar pembatas jalan) yang dicat dengan garis-garis hitam dan kuning.
Aksi dua pebalap Macau GP di Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi dua pebalap Macau GP di Sirkuit Guia. (Foto: Arsip foto situs resmi Macau GP)
Lalu, mari bicara kecepatan. Sejauh ini, rekor kecepatan dipegang oleh Andrea Dovizioso yang membukukan rekor kecepatan tertinggi baru 356,4 kilometer per jam di Mugello, Juni 2018, yang memecahkan rekor terbaik sebelumnya, yaitu 354,9 kilometer per jam milik Andrea Iannone pada tahun 2016. Peter McLaren dari Crash.net memprediksikan kecepatan motor MotoGP dapat mencapai 360 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
MotoGP adalah kejuaraan balap motor tercepat di dunia, lebih cepat dari Macau GP. Artinya, dapat diasumsikan bahwa Daniel Hegarty mengalami kecelakaan fatal kala mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata di bawah kecepatan rata-rata motor MotoGP.
Akan tetapi, Carmelo Ezpeleta nampak antusias dengan rencana sirkuit jalan raya MotoGP di Mandalika. Kira-kira akan seperti apa prosedur keamanan balap MotoGP di sirkuit jalan raya kelak? Kita tunggu saja.