Konten dari Pengguna

Mengenang Hal-hal Konyol di Hari Pengumuman SNMPTN 2011

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
17 Juni 2017 15:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenang Hal-hal Konyol di Hari Pengumuman SNMPTN 2011
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
(Gambar: Hyperlingo.com)
Manusia melakukan hal konyol, paling tidak sekali dalam hidupnya. Tidak, bahkan lebih dari itu. Lebih parahnya lagi, terkadang kita tidak sadar melakukan hal konyol karena kita berpikir yang kita lakukan itu adalah normal. Biasanya, kita baru sadar bahwa hal itu adalah konyol selang beberapa waktu kemudian. Lalu, semua itu akan menjadi pengalaman komedi yang mengundang gelak tawa, dan kita ceritakan ke sesama teman dan anak/cucu kita kelak.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar anak kelas 3 SMA, hal konyol dapat terjadi menjelang pengumuman seleksi perguruan tinggi negeri. Pengumuman hasil SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2017 baru saja diumumkan ke publik. Hasilnya? Banyak yang senang tapi tidak sedikit juga yang kecewa.
Saya ingat masa-masa mendebarkan itu. Juni 2011, lupa tepatnya tanggal berapa, dikatakan bahwa pengumuman hasil ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang kala itu masih bernama "SNMPTN Jalur Tertulis" akan diumumkan pada pukul 19:00 WIB. Sialnya, ada rumor berhembus melalui jarkom dan status di media sosial bahwa pengumuman tersebut dipercepat menjadi pukul 17:00 WIB di sebuah 'situs tertentu'. Padahal, di situs resmi SNMPTN, penyelenggara 'keukeuh' mengatakan bahwa pengumuman resmi tetap 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kalau dipikir pakai logika, harusnya saya percaya dengan situs resmi, dong, tapi ya namanya orang penasaran, saya 'termakan' rumor tersebut. Pukul 17:00 WIB saya manteng di depan laptop guna membuka situs tidak resmi yang dimaksud, lalu memasukkan nomor ID dan sandi, kemudian... BOOM!!
"Selamat, Anda diterima di Jurusan Ilmu Gizi, Universitas Indonesia!"
Belum ada sujud syukur, belum ada hamdalah, yang ada hanya ternganga-nganga. Tidak ada air mata haru menetes, melainkan liur yang deras mengalir. Konyol memang. Tapi bukannya gak mau bersyukur, hanya saja apa saya harus percaya dengan situs tidak resmi tersebut!? Bagaimana kalau itu semua adalah tipuan!?
Mengenang Hal-hal Konyol di Hari Pengumuman SNMPTN 2011 (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi Gambar: Wannasmile.com)
Saya coba tanya beberapa teman dekat saya, dan sebagian besar mereka menjawab:
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah... gua diterima di (UI, ITB, UGM, ITS, PTN lainnya)!!]"
"Lah kok ini pada diterima semua?" pikir saya waktu itu. Konyol sih, ketika kamu tahu bahwa dirimu dan banyak temanmu yang mendapatkan kabar baik, bukannya bersyukur tapi malah kebingungan gak karuan. Mau bagaimana lagi, lha wong itu dari situs tidak resmi di jam yang tak resmi pula. Tapi kalau mau dipikir, apa iya ada orang yang sengaja membuat guyonan tentang kita diterima di suatu PTN atau tidak? Konyol banget. Tidak ada faedahnya tapi gak tahu juga ya kalau dia mengincar click bait.
Akhirnya apa yang saya dan orang tua saya lakukan? Begitu adzan maghrib berkumandang, kami langsung segera shalat, tidak pakai ditunda-tunda. Setelah itu, kami langsung membaca Al Quran, berzikir, dan berdoa. Soleh mendadak. Berharap hasil di situs resmi nanti sama dengan apa yang barusan saya lihat di situs tidak resmi.
ADVERTISEMENT
Pukul 18:55. Saya berzikir di depan laptop yang memampang hitungan mundur menuju 'pengumuman sakral' tersebut. Lima menit telah berlalu. Saya bergegas membuka website resmi tersebut dengan memasukkan nomor ID dan sandi yang sama sebelum situsnya menjadi lag karena overaccess.
BOOM!!
Alhamdulillah wa syukurilah... Muncul kalimat yang sama dengan apa yang terpampang di situs tidak resmi. Sujud syukur terlaksana. Ucapan hamdalah tak henti mengalir dari mulut ini tapi bukan berarti kekonyolan berhenti. Jadi, internet di rumah saya itu, sebenarnya masuk dalam kategori "lemot". Untuk memastikan bahwa saya memang benar-benar berhasil diterima di Universitas Indonesia, orang tua saya sampai harus menelpon bude saya, yang punya akses internet lebih baik, hanya untuk memastikan bahwa pengumuman yang dibuka di laptop saya adalah tetap sama hasilnya dibuka di komputer orang lain.......
ADVERTISEMENT
Jadi, saat itu, kami berpikir bahwa kecepatan koneksi internet dapat mempengaruhi hasil pengumuman SNMPTN! Sungguh pemikiran 'unik' yang membuat dunia umat manusia menjadi lebih berwarna, bukan?
"Imperfection is beauty, madness is genius and it's better to be absolutely ridiculous than absolutely boring". -Marilyn Monroe
Kalau pengalaman konyol kamu, bagaimana?