Konten dari Pengguna

Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
23 September 2017 7:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tim Balap F1 Force India (Foto: Reuters)
Alex Rins Navarro, pebalap MotoGP dari Tim Suzuki Ecstar akan melakoni balapan di sirkuit Motorland Aragon tahun 2017 dengan gaya yang sensasional. Ya, pria kelahiran Barcelona ini akan mengenakan helm balap berwarna pink di tengah warna biru dominan yang melekat pada image Tim Suzuki Ecstar. Adapun, aksi Rins ini didasari oleh rasa pedulinya terhadap para penderita kanker payudara.
ADVERTISEMENT
"Pekan ini saya punya sesuatu helm spesial, kami memutuskan untuk membuatnya (helm balap) berwarna pink dan maksudnya adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara", jelas Rins dalam sesi wawancara jelang latihan bebas di sirkuit Motorland Aragon.
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (1)
zoom-in-whitePerbesar
Alex Rins (kiri) bersama helm pinknya (Foto: Twitter/@Rins42)
Sebelum Alex Rins, solidaritas terhadap para penderita kanker payudara dari dunia olahraga balapan juga ditunjukkan oleh tim balap Formula One (F1), Force India. Mobil jet darat yang dikendarai oleh Sergio Perez dan Esteban Ocon diberikan sentuhan warna pink pada sasisnya untuk seri balapan di Monaco, Montreal, Silverstone, Austin, dan Mexico City. Alasan yang mendasari mobil VJM10 dicat warna merah jambu adalah karena tim yang dipimpin oleh Vijay Mallya ini memulai kerja sama dengan suatu lembaga bernama Breast Cancer Care, yang berulang tahun ke-25 di tahun 2017, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap kanker payudara.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga bisa bekerja sama dengan Breast Cancer Care untuk membawa kampanye mereka ke dalam sorotan dan memanfaatkan rangkaian global Formula One untuk memperbaiki kehidupan setiap orang yang terkena dampak, baik langsung maupun tidak langsung dari kanker payudara," kata Vijay Mallya dikutip dari Crash.
Awal Mula Warna untuk Penderita Kanker Payudara
Pada tahun 90-an, seorang perempuan tua bernama Charlotte Haley menciptakan pita buatannya sendiri sebagai simbol kesadaran akan kanker payudara. Beliau adalah orang yang pertama kali membuat pita untuk kampanye kesadaran kanker payudara. Saat itu, pita tidak berwarna pink, melainkan warna buah persik (peach).
Pita itu ia buat di ruang makan rumahnya pada tahun 1991. Pita berwarna buah persik tersebut ia lekatkan pada selembar kartu pos yang bertuliskan: "Dari $1,8 Milyar dana The National Cancer Institute, hanya 5% saja yang dimanfaatkan untuk pencegahan kanker. Bantu kami untuk menyadarkan para legislator dan Amerika (Serikat) dengan mengenakan pita ini".
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (2)
zoom-in-whitePerbesar
Charlotte Haley (Foto: BCAction)
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (3)
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Charlotte Haley (Foto: BCAction)
ADVERTISEMENT
Haley tidak main-main dengan kampanyenya. Ia memberikan kartu dan pita tersebut ke supermarket-supermarket lokal dan menuliskan surat kepada tokoh-tokoh perempuan guna meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara. Pergerakan akar rumputnya terbukti berhasil menjadi buah bibir masyarakat dari mulut ke mulut.
Charlotte Haley tidak meminta bayaran atau donasi berupa uang dalam kampanyenya tapi ia hanya mengharapkan kesadaran masyarakat. Sosok perempuan tangguh itu kini telah tiada karena beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 2 Februari 2014 di usia ke-91 di rumahnya yang terletak di Simi Valley, California. Haley telah tiada tapi kampanye kesadaran terhadap kanker payudara terus berlangsung hingga hari ini.
Walaupun, sebagaimana yang kita tahu bahwa simbol kampanye kesadaran itu telah berubah dari pita warna persik menjadi pita pink.
ADVERTISEMENT
Alasan Perubahan Warna
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (4)
zoom-in-whitePerbesar
Pita Pink (Foto: BIMC Hospital)
Dalam niat yang semulia apapun selalu ada pihak-pihak tertentu yang melihatnya dari sisi komersial. Alexandrea Penney, seorang eksekutif pemasaran yang cerdas, kepala editor Self Magazine cum senior vice president perusahaan kosmetik Estee Lauder, melihat adanya potensi komersial dari pita kanker payudara Charlotte Haley. Haley tidak tertarik bekerja sama dengannya karena Penney dan rekan-rekannya dianggap pihak yang terlalu mementingkan segi komersial, dan mereka bersifat terlalu korporat.
Warna pink dinilai lebih menjual dari warna buah persik. Lebih terang dan lebih menonjolkan sisi feminim, serta kental dengan rasa peduli terhadap sesama. Walaupun, faktanya juga terdapat laki-laki yang juga mengidap kanker payudara, tetapi jumlah penderita perempuan lebih banyak, sehingga warna pink menjadi pilihan karena itu adalah warna yang dapat dikatakan "perempuan banget".
ADVERTISEMENT
Alasan lain Penney tidak menggunakan warna buah persik adalah karena warna tersebut sudah menjadi paten dari kampanye Haley. Artinya, jika mereka ingin mengampanyekan warna tersebut, maka pihak Penney harus mengajak Haley bekerja sama atau meminta izin. Masalahnya adalah Haley tidak mau dan untuk mengakali dari segi hukum, maka mereka menciptakan warna baru untuk pita kampanye mereka, yaitu warna pink.
Jangan Lupakan Susan G. Komen
Ada seorang ibu rumah tangga biasa dari Illinois, Amerika Serikat yang didiagnosa mengalami kanker payudara di usia 33 tahun. Hasil diagnosa terhadap perempuan bernama Susan Goodman Komen itu dikeluarkan pada tahun 1977, dan ia pun langsung mengejar pengobatan. Akan tetapi, nampaknya Susan tidak bertemu dokter yang tepat karena kondisinya semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
Usaha mendatangi dokter paten pun sudah terlambat karena kanker terlanjur menyebar ke organ tubuh lainnya. Susan bahkan telah mencapai kanker stadium 4. Pada tahun 1980, perjuangan Susan G. Komen berakhir, dan Nancy Brinker, sang adik bertekad untuk membasmi kanker payudara dari dunia manusia.
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (5)
zoom-in-whitePerbesar
Race for the cure (Foto: Squarespace/that nat cat)
"Susan G. Komen for the Cure" adalah nama yayasan yang didirikan Nancy Goodman Brinker. Di tahun yang sama kala Charlotte Haley tengah sibuk membuat pita buah persik dan pergerakan akar rumputnya, yayasan yang cukup dikenal singkat "Komen" ini melakukan kampanye terbuka di tempat umum. Pada sebuah ajang lomba lari di New York tahun 1991, yayasan ini membagikan pita pink kepada para peserta lomba.
ADVERTISEMENT
Kampanye mereka di ajang lomba lari tersebut menjadi momen awal dikenalnya pita pink sebagai lambang kepedulian terhadap kanker payudara. Belum lagi strategi pemasaran dari Self Magazine dan Estee Lauder dalam pengampanyekan pita pink yang semakin memperkuat image kepedulian terhadap kanker payudara itu sendiri. Mau tidak mau, suka tidak suka, pita pink atau warna pink itu sendiri dengan segala kontroversinya, hingga hari ini tetap dikenal masyarakat dunia sebagai simbol perjuangan, perlawanan, dan kepedulian terhadap kanker payudara.
Warna Pink di Tengah Kepulan Asap
Sudah banyak kampanye kepedulian terhadap kanker payudara di berbagai belahan dunia. Selain apa yang dilakukan oleh Alex Rins dan tim Force India, ada sebuah asosiasi bernama WIMA (Women's International Motorcycle Association) yang cukup rajin menyelenggarakan "Pink Ribbon Ride" dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker payudara. Para perempuan dari berbagai tingkatan usia berkendara bersama dengan sepeda motor dan atribut tubuh berwarna pink.
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (6)
zoom-in-whitePerbesar
WIMA Pink Ribbon ride (Foto: Youtube)
ADVERTISEMENT
Asosiasi yang didirikan pada sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat ini memang ditujukan untuk memberikan dukungan, sekaligus menjadi wadah bagi para perempuan yang mencintai dunia otomotif sepeda motor. Sekali lagi karena ini identik dengan perempuan, maka tidak heran jika Pink Ribbon Ride menjadi salah satu agenda rutin mereka di berbagai belahan dunia, mencakup Britania Raya, Eropa, Asia, Australia, hingga Selandia Baru. Kegiatan ini meningkatkan solidaritas sesama perempuan baik dari pihak penderita, maupun non penderita kanker payudara.
Ada kisah menarik dari seorang pria bernama John McCabe. Ia adalah seorang suami dari perempuan yang didiagnosa terkena kanker payudara di tahun 2016. Diagnosa tersebut mengubah hidupnya.
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (7)
zoom-in-whitePerbesar
McCabe, beserta istri dan anak-anaknya (Foto: Ride For Meeks)
ADVERTISEMENT
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Teknis AC ini adalah seorang yang sangat antusias dengan dunia balap motor. Demi sang istri, ia nekat terjun membalap dalam sebuah ajang bernama Australian Superbike Championship (ASBK) kelas Supersport. Mulai dari helm, jersey, hingga motor balap yang ia kenakan semuanya serba pink.
Warna Pink di Lintasan dan Pentingnya Kesadaran terhadap Kanker Payudara (8)
zoom-in-whitePerbesar
McCabe beserta Keluarga dan motor pinknya (Foto: Ride For Meeks)
McCabe tidak mengincar juara nasional tujuan utamanya di tahun 2017 adalah menciptakan kesadaran terhadap resiko kanker payudara pada perempuan muda. Pria asal Melbourne, yang kini tinggal di Mooroolbark, Victoria, Australia ini menganjurkan para perempuan untuk rutin melakukan pengecekan tubuh, sehingga jika diketahui ada 'sesuatu', maka tindakan dapat cepat dilakukan. "This is a Breast Cancer Awareness Ride" sebagaimana yang tertulis pada profilnya di situs resmi ASBK.
ADVERTISEMENT
Sekilas tentang Kanker Payudara
Kanker payudara, sebagaimana kanker pada umumnya adalah kemunculan 'sel-sel pengganggu' yang tidak diinginkan dalam tubuh. Umumnya, tubuh akan menghasilkan sel-sel baru jika dibutuhkan, menggantikan sel lama yang mati. Masalah terjadi ketika ada sel yang tidak dibutuhkan hadir dalam tubuh, dan sel lama yang harusnya mati, malah tidak mati dan mulai berpotensi memberikan gangguan kesehatan.
Sel-sel tak diinginkan dan sel-sel lama yang tidak mati itu menjadi kumpulan sel ekstra, yang semakin lama, semakin bertumpuk menjadi tumor. Tumor dapat berkembang menjadi kanker dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Jadi, walaupun judulnya adalah kanker payudara tapi bukan tidak mungkin akan menyebar ke seluruh bagian organ-organ lain dan berpotensi pada kematian.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, titik temu awalnya adalah di sekitaran payudara. Lalu, apa saja tanda-tanda awal dari kanker payudara?
"Pada bulan Maret 2016, kami menemukan benjolan di dada kiri istri saya. Kami segera memeriksanya dan dia, sayangnya, harus menjalani mastektomi dalam waktu lima minggu karena didiagnosis menderita kanker payudara triple-negatif, "kata John dikutip dari Motorcycling Victoria.
Akan tetapi, benjolan payudara bukan satu-satunya kemungkinan tanda kanker payudara, dan tidak semua benjolan payudara adalah kanker. Berikut adalah tanda-tanda selengkapnya dari WebMD:
ADVERTISEMENT
Jika sudah merasakan beberapa hal-hal di atas, tidak ada salahnya melakukan pengecekan ke dokter. Kemudian, kenapa orang bisa terjangkit kanker payudara? Apa saja faktor resiko kanker payudara?
"Ini sangat mengejutkan. Marieke (istri John McCabe) berusia 38 tahun, tidak minum (alkohol) atau merokok, makan dengan sehat dan bekerja tiga kali dalam seminggu, semua hal (normal) yang harus Anda lakukan, "John menambahkan.
ADVERTISEMENT
Dari MedlinePlus, pemeriksaan dan mamografi payudara diketahui dapat mendeteksi kanker lebih mendalam setelah dirasakan adanya gejala-gejala yang muncul, sehingga pengobatan dapat dilaksanakan lebih awal. Mastektomi dan lumpektomi adalah jenis tindakan operasi yang mungkin dilakukan. Jika dirasa belum cukup, maka berlanjut ke proses radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi lainnya.
Intinya adalah 'menghajar' sel-sel kanker tanpa membahayakan sel-sel normal lainnya.
Dari National Cancer Institute, kunci dari pencegahan kanker payudara adalah mengurangi paparan jaringan payudara terhadap hormon estrogen (hormon yang mengembangkan dan mempertahankan karakteristik perempuan). Kehamilan anak pertama yang lebih awal sebelum usia 35 tahun mungkin dapat menjadi suatu strategi yang efektif. Menyusui anak juga berpotensi memberikan efek protektif untuk ibu dari kanker payudara. Jadi, bertambah lagi kan alasan untuk memberikan ASI Eksklusif kepada anak selama 6 bulan, terutama Inisiasi Menyusui Dini.
ADVERTISEMENT
Perubahan gaya hidup seperti tidak mengonsumsi alkohol, mengonsumsi pil KB sesuai dosis dan teratur, dan perubahan pola makan juga menjadi amat penting. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan bisa menjadi pilihan. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung phytochemicals (zat yang terdapat pada makanan yang berasal dari tumbuhan), seperti brokoli, kembang kol, wortel, tomat, bawang putih, biji-bijian (terutama kedelai), gandum utuh, kacang-kacangan, biji rami, buah anggur, dan lain sebagainya.
Membiasakan olahraga rutin juga membantu pencegahan karena beberapa ahli menyatakan bahwa perempuan yang rajin berolahraga minimal 4 jam selama seminggu dapat menurunkan resiko kanker payudara. Ada baiknya terus dibiasakan mulai dari masa pra menopause hingga pasca menopause.
Pada akhirnya, rasa peduli dunia balap dan otomotif terhadap kanker payudara adalah sebuah hal yang positif. Balapan dan otomotif sejatinya adalah dunia yang "laki-laki banget", dan kampanye kesadaran kanker payudara di lintasan dapat mungkin membuka mata para lelaki untuk mau peduli, dan bekerja sama dengan lawan jenisnya melawan dan mencegah kanker payudara. Bagian tubuh perempuan yang berharga itu mendapat perhatian para lelaki dari sudut pandang lain.
ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya memang untuk menumbuhkan rasa solidaritas dari lelaki kepada perempuan untuk urusan kanker payudara.