Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
5 Cara Jadi Netizen Budiman Ketika Ada Revenge Porn yang Viral
26 Oktober 2017 17:47 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari kawula muda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dunia maya tengah diramaikan oleh tersebarnya video porno yang diduga menampilkan alumnus salah satu perguruan tinggi negeri. Jagat media sosial heboh membahas video tersebut, dan bahkan beberapa dari mereka menyebar tautan untuk mengunduh video tersebut. Persebaran ini semakin masif seiring dengan kegilaan netizen yang turut mem-posting pembicaraan serupa di laman medsos-nya dan men-sharenya secara luas.
ADVERTISEMENT
Video ini pun merupakan bentuk dari revenge porn sebab diduga disebarkan oleh mantan kekasih yang sakit hati lantaran diputus cinta. Well, apapun alasannya, meyebarkan foto/video yang bersifat pribadi itu norak banget!
Kita, sebagai netizen, dapat menikmati dan menyebarkannya sesuka hati. Mengapa? Mengapa kita sejahat itu? Karena kita bukan korban. Kita tak berlakon dalam konten tersebut. Kita tidak perlu menanggung malu melihat netizen lain mengomentari hal-hal kotor tentang kita. Kita tak perlu menikmati cercaan jahat orang lain. Kita tak perlu merasa direndahkan berjamaah dengan dijadikan objek seksual bagi mereka.
Enak, ya, tinggal nonton, komentar seenaknya, dan sebarin ke orang lain?

Lantas, bagaimana dengan mereka para korban, terutama perempuan (Ya, perempuan. Karena dominasi nilai patriarki mereduksi mereka menjadi sebatas objek seksual), yang telanjur merasakan tekanan dan depresi? Bagaimana dengan mereka yang mungkin saja terpikir untuk bunuh diri? Apakah kamu salah satu netizen yang dapat menyelamatkan nyawa mereka, atau mungkin turut "membunuh" mereka secara perlahan?
ADVERTISEMENT
Jika kamu masih termasuk ke dalam manusia-manusia berpikir dan punya hati nurani beres, berikut lima hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu korban revenge porn terbebas dari tekanan:
Pertama, jangan men-share link video porno apapun yang sedang viral di media sosial seperti yang marak terjadi saat ini. Jika kamu mendapatkannya dari orang lain, atau ketika kamu telanjur melihatnya, STOP IT RIGH THERE! Hapus video itu. Jangan menjadi perpanjangan tangan pihak lain untuk membantu menyebarkannya. Biarkan itu berhenti di kamu.
Kedua, report link maupun konten (foto/video) yang beredar di situs atau medsos apa pun yang kamu lihat. Jadilah semacam "polisi" di media sosial untuk membantu memblokir dan menghapus konten tersebut secara permanen.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pada Facebook, gunakan fitur report link untuk mengirim perimntaan penghapusan konten secara permanen. Begitu pun dengan Twitter. Dan jika tersebar di YouTube, tersedia “Safety Center” untuk melaporkan konten tersebut.
Ketiga, jangan berkomentar apa pun yang merendahkan korban meskipun yang bersangkutan tidak akan membaca. Komentar negatifmu akan semakin melanggengkan komentar patriarkis. Dari komentar-komentar itulah paradigma bahwa "perempuan adalah objek seksual" akan makin mengakar, sehingga dapat menjadi justifikasi yang menyenangkan buat mereka.
Kalau bisa, ingatkanlah netizen lain untuk stop menghina dan merendahkan sang korban. Sulit, sih. Tapi, semoga dia bukan manusia bebal.
Keempat, jika kamu kenal dengan korban, berilah ia dukungan moril. Do not say bad things to them. Arahkan ia untuk bertemu dengan pihak dan lembaga yang berwenang dan sukarela mendampingi kamu untuk melawan, bahkan menawarkanmu bantuan hukum. Klik keterangan lengkapnya di sini.
ADVERTISEMENT
Kelima, jika kamu tak mampu melakukan keempat hal di atas, you can simply just shut up and do nothing. Cukup tahu saja. Tak perlu berpartisipasi memperkeruh jagat media sosial dengan aksi yang dapat berkontribusi memperluas peredaran konten tersebut.
Betapa mudahnya jadi netizen yang baik dan lebih manusiawi! Sementara di luar sana masyarakat masih mengamini perempuan sebagai objek seksual, dan bahkan dalam kasus revenge porn masih menyalahkan korban, selamat, kamu sudah berhasil jadi netizen dan manusia yang lebih beradab!