Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pentingnya Penerapan Makna Butir Pancasila dalam Tantangan Globalisasi
14 November 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kayla Ramadhani Fero tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila dengan globalisasi, ekonomi, teknologi, dan budaya orang-orang di seluruh dunia dapat berinteraksi satu sama lain, yang membawa tantangan dan peluang bagi Indonesia. Memaknai setiap aspek Pancasila, lima prinsip utama yang mendasari kehidupan bangsa sangat penting di era globalisasi saat ini karena mereka merupakan landasan moral dan etika yang penting untuk menjaga jati diri bangsa dan memastikan bahwa bangsa tersebut tidak kehilangan jalan untuk kemajuan.
Butir Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa. Prinsip Ketuhanan menunjukkan betapa pentingnya keyakinan spiritual dan nilai-nilai agama yang berbeda di Indonesia. Prinsip-prinsip ini mengingatkan kita bahwa kemajuan sejati memerlukan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan dan prinsip moral. Ini terjadi di era globalisasi, di mana nilai-nilai materialisme dan individualisme sering mendominasi. Ini memungkinkan orang Indonesia untuk mempertahankan kearifan lokal mereka dan terlibat dalam kemajuan dunia yang berbasis moral.
ADVERTISEMENT
Butir Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam perlombaan global, kepentingan ekonomi seringkali melemahkan keyakinan akan keadilan manusia. Prinsip ini menekankan bahwa kemajuan ekonomi harus diimbangi dengan nilai kemanusiaan. Kesejahteraan sosial, hak asasi manusia, dan penghargaan martabat setiap orang harus tetap menjadi prioritas utama Indonesia sambil bersaing di panggung global. Oleh karena itu, Indonesia tidak hanya akan mempertahankan nilai kemanusiaan tetapi juga menjadi pemain ekonomi global.
Butir Ketiga: Persatuan Indonesia. Persatuan bangsa menjadi sangat penting di tengah tantangan globalisasi. Arus homogenisasi budaya di seluruh dunia dapat membahayakan keberagaman budaya kita. Konsep ini menunjukkan betapa pentingnya rasa persatuan dan nasionalisme dalam konteks kebhinnekaan. Negara kita mudah terpecah dan terpengaruh oleh negara lain jika tidak ada persatuan. Identitas nasional Indonesia didukung oleh keberagaman oleh Pancasila, yang merupakan fondasi persatuan.
ADVERTISEMENT
Butir Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Butir ini menekankan betapa pentingnya demokrasi dan proses pengambilan keputusan yang berpusat pada musyawarah. Di era di mana informasi tersebar dengan cepat, masyarakat cenderung bereaksi tanpa berpikir panjang. Prinsip kerakyatan dan musyawarah yang terkandung dalam Pancasila mengajarkan kita untuk tidak mudah terpecah atau terpengaruh oleh informasi global yang kadang-kadang tidak akurat. Demokrasi ala Indonesia mengutamakan kebijaksanaan dan musyawarah sehingga keputusan yang dibuat dapat mewakili keinginan masyarakat secara keseluruhan.
Butir Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kesenjangan ekonomi dan sosial telah diperlebar di banyak negara, termasuk Indonesia, sebagai akibat dari globalisasi. Pentingnya pemerataan kesejahteraan dan keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat diingat oleh prinsip keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila. Tugas kita bukan hanya berkompetisi di pasar global, tetapi juga menjamin kesejahteraan setiap orang dari Sabang hingga Merauke melalui kebijakan ekonomi yang mendukung keadilan sosial.
ADVERTISEMENT