Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pain-Pleasure Network: Self-Awareness
15 November 2022 17:24 WIB
Tulisan dari Keisha Angelica Diva Alexanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap manusia diharuskan untuk memiliki kesadaran diri atau biasanya disebut dengan self-awareness. Self-awareness berarti kemampuan individu dalam mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari aspek emosi, sifat, karakter, perasaan, serta kehidupan sosial. Ahli saraf percaya bahwa ada tiga wilayah otak yang sangat penting untuk kesadaran diri, antara lain korteks insular, korteks cingulate anterior (ACC), dan korteks prefrontal medial.
ADVERTISEMENT
Alasan mengapa manusia harus memiliki self-awareness adalah karena kesadaran diri membuat manusia dapat mengenali apa potensi yang dimilikinya sehingga hal tersebut bisa digunakan sebagai evaluasi bagi manusia dalam proses peningkatan kualitas diri. Individu yang memiliki kesadaran akan dirinya cenderung tidak mudah sakit hati akan komentar dari orang lain karena individu tersebut sudah memahami apa yang menjadi kekurangannya. Sementara individu yang tidak memiliki kesadaran diri akan lebih mudah untuk merasa tersinggung karena ia tidak menemukan di mana letak kekurangannya.
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP), rasa sakit merupakan pengalaman emosional dan sensorik yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Proses penyampaian sinyal rasa sakit kepada otak manusia dikenal sebagai istilah The Gate Theory of Pain yang terjadi di sumsum tulang belakang di mana sinyal rasa sakit dapat dikirimkan ke otak agar diproses untuk menonjolkan rasa sakit yang mungkin dirasakan, atau bahkan melemahkannya di sumsum tulang belakang itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Ada satu lagi yang berkebalikan dengan rasa sakit itu sendiri, yaitu pleasure atau reward. Menurut teori kepribadian psikoanalitik yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, prinsip pleasure adalah kekuatan pendorong id yang mencari kepuasan dengan cepat dari semua kebutuhan, keinginan, dan dorongan. Jadi dengan kata lain, prinsip pleasure berusaha untuk memenuhi dorongan yang paling dasar dari diri manusia, seperti rasa lapar, haus, marah, dan seks. Struktur yang dianggap sebagai bagian dari pleasure system ini ditemukan di sepanjang jalur dopamin utama yang berada di otak sehingga ketika terkena stimulus yang bermanfaat, otak merespon dengan melepaskan peningkatan jumlah dopamin. Dopamin sebagian besar diproduksi di area otak yang disebut dengan area tegmental ventral (VTA), yang terletak di dalam otak tengah. Misalnya, setelah kita berhasil meraih nilai bagus, amigdala akan berkontribusi pada perasaan senang dan bahagia kita sebagai hasilnya. Koneksi yang terjadi antara nukleus accumbens ke hippocampus—wilayah yang terlibat dalam memori—akan membantu mengaitkan memori dan pembelajaran dengan hadiah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah tertera di atas bahwa self-awareness juga berarti memahami diri sendiri dari beberapa aspek, termasuk aspek kehidupan sosial. Kehidupan sosial merupakan kehidupan yang di dalamnya terdapat sebuah unsur kemasyarakatan, di mana individu satu dan individu lain saling berinteraksi satu sama lain sehingga akan berkembang dan menimbulkan sebuah rasa saling membutuhkan di antara mereka. Mari mengambil satu contoh sederhana dalam kehidupan sosial, yaitu dalam lingkup dunia pekerjaan. Di dalam dunia pekerjaan, tentu saja akan ada banyak sekali individu dengan berbagai sifat dan karakter yang berbeda. Dengan demikian, kita harus bisa untuk menyesuaikan diri kita dengan orang lain yang akan bekerja bersama kita. Hal ini dibutuhkan sebuah kesadaran diri atau self-awareness karena akan berpengaruh terhadap kinerja maupun dalam hubungan interaksi sosial antar satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Jika individu tidak memiliki kesadaran diri akan kelemahannya, hal yang kemungkinan akan terjadi adalah adanya pain network yang meliputi diasingkan dari kelompok dan juga diperlakukan tidak adil. Sehingga hal ini akan menimbulkan rasa sakit hati yang bisa jadi memengaruhi kondisi mental individu tersebut. Tentu saja setiap manusia menginginkan kehidupan sosial yang baik dan menyenangkan, maka dari itu manusia harus meningkatkan kesadaran diri untuk memahami segala bentuk kelebihan maupun kekurangannya. Dengan adanya kesadaran akan potensi diri, individu akan cenderung untuk terus meningkatkan kualitas dirinya sehingga akan muncul reward network yang meliputi reputasi yang bagus dan juga diperlakukan dengan adil.
Dalam kehidupan sosial, manusia tentu akan melakukan apa pun demi memperoleh reward system dari orang lain dan sebisa mungkin menghindari rasa sakit. Dengan demikian, manusia dapat membangun self-awareness untuk meningkatkan kualitas diri dari manusia itu sendiri sehingga nanti akan memungkinkan untuk memperoleh reward system yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
De Ridder D, Vanneste S, Smith M, Adhia D. (2022). Pain and the Triple Network Model. Front Neurol. https://doi.org/10.3389/fneur.2022.757241
Berridge KC, Kringelbach ML. (2015). Pleasure systems in the brain. Neuron. 86(3):646-64. doi: 10.1016/j.neuron.2015.02.018.
Lieberman, M. D., & Eisenberger, N. I. (2009). Neuroscience: Pains and pleasures of social life. Science, 323(5916), 890-891. http://dx.doi.org/10.1126/science.1170008
Setyawati, I. (2022). Self-Awareness Untuk Memperbaiki Diri dan Memperbaiki Hidup. Diambil dari Binusian Journey: https://binus.ac.id/binusian-journey/2022/08/08/self-awareness-untuk-memperbaiki-diri-dan-memperbaiki-hidup/