Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pesan Iriana Joko Widodo di Hari Ibu Nasional: Perempuan Harus Berdaya
22 Desember 2021 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemensos tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam peringatan Hari Ibu Nasional, Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo mengajak para perempuan harus berdaya dan berperan dalam pembentukan karakter bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dalam sambutan secara virtual pada acara puncak peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Yogyakarta, Rabu (22/12).
"Perempuan harus terus berjuang bagi kemajuan Indonesia, harus menjadi yang berdaya, berperan dalam pembentukan karakter bangsa," kata Iriana.
Menurutnya, selama ini kaum ibu telah membuktikan daya juangnya, melindungi anak-anak dan orang-orang sekitarnya agar tenang dan produktif. Situasi tersebut semakin meyakinkan bahwa perempuan adalah penggerak pilar bangsa.
"Turunkan angka stunting, turunkan angka Kematian ibu saat melahirkan, menekan kekerasan pada ibu dan anak, dan meningkatkan semangat kewirausahaan," kata Iriana menambahkan.
Senada, Mensos Tri Rismaharini mengatakan Hari Ibu menjadi momentum bagi para ibu di seluruh Indonesia untuk melakukan kerja-kerja yang bermanfaat terutama bagi kaum perempuan, keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Semangat, dedikasi, disertai ketulusan cinta (ibu) kepada tanah air adalah warisan yang akan kita berikan kepada generasi penerus bangsa. Kerja-kerja kita (perempuan) bisa membangkitkan generasi penerus bangsa di seluruh pelosok negeri," kata Mensos dalam video yang diputar pada acara puncak peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan Kementerian PPPA di Yogyakarta, Rabu (22/12).
Peringatan Hari Ibu ke-93 tahun 2021 bertema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”, merupakan suatu upaya untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan di mana Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 diadakan di Yogyakarta dan menjadi dasar penetapan Hari Ibu.