Indonesia Siap Bersaing di Ajang Miss Grand International 2019

Kementerian Pariwisata
Akun Resmi Kementerian Pariwisata
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2019 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pariwisata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Sarlin Delee Jones. Miss Grand Indonesia 2019 Foto: Dok Kemenpar
zoom-in-whitePerbesar
com-Sarlin Delee Jones. Miss Grand Indonesia 2019 Foto: Dok Kemenpar
ADVERTISEMENT
Indonesia siap menyita perhatian Miss Grand International 2019. Apalagi persiapan matang sudah dilakukan wakil Indonesia, Sarlin Delee Jones. Miss Grand Indonesia 2019 tersebut siap bersaing dengan kontestan dari 63 negara. Final Gala Miss Grand International 2019 akan digelar Jumat (25/10) di Caracas, Venezuela.
ADVERTISEMENT
Miss Grand International 2019 digelar 10-25 Oktober. Untuk menyandang mahkota juaranya, terdapat 10 tahapan yang harus dilewati kontestan. Mulai dari Pemotretan resmi hingga Gala Ginner, Kunjungan ke Destinasi, Presentasi National Costume, dan Interview. Ada juga aktivitas Essay, Swimsuit, Rehearsal, juga Preliminay Gala hingga Final Gala.
“Miss Grand International 2019 sudah di depan mata. Secara perinsip saya siap bersaing untuk menjadi yang terbaik di sana. Persiapannya sudah matang. Untuk itu, saya mengharap support dan doa seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, saya berangkat ke sana untuk Indonesia,” ungkap Miss Grand Indonesia 2019 Sarlin Delee Jones, Sabtu (5/10).
Mahkota Miss Grand International 2019 akan diperebutkan 64 kontestan, termasuk Indonesia. Tahun ini, sedikitnya ada 4 kontestan baru yang bergabung. Mereka yang memulai debut adalah Armenia, Irlandia, Reunion, dan Baskortostan. Persaingan dijamin lebih seru, sebab ada 8 negara yang kembali bergabung lagi di Miss Grand International.
ADVERTISEMENT
Mereka yang bergabung lagi adalah Italia, Latvia, hingga Mauritius. Ketiga negara tersebut kali terakhir ikut bersaing di ajang Miss Grand International pada edisi 2016. Slot kontestan comeback lainnya terdiri dari Belarus, Prancis, Guatemala, Nikaragua, dan Nigeria. Mereka kali terakhir menikmati rivalitas ajang ini pada tahun 2017.
Ada yang bergabung, namun Miss Grand International 2019 harus kehilangan 5 kontestan regulernya. Mereka yang absen tahun ini adalah Denmark, Jamaica, New Zealand, Inggris Raya, dan Zambia. Ada beragam background yang membuat mereka harus absen. Denmark dan Zew Zealand misalnya. Mereka rata-rata mengkhawatirkan tidak kondusifnya perpolitikan di Venezuela.
“Miss Grand International selalu menarik. Persaingannya tidak mudah, meski saya optimistis selalu ada jalan. Saya tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh berbagai isu di Venezuela. Kalaupun ada negara yang absen itu menjadi hal normal. Sebab, ada banyak kontestan yang justru antusias. Bagaimanapun, Miss Grand International sangat ideal untuk branding terutama pariwisatanya,” terang Sarlin.
ADVERTISEMENT
Menjadi bagian promosi, Miss Grand International selalu memberi space luas kontestan mengeksplorasi potensi negaranya. Salah satu kanalnya melalui Best National Cotume. Setiap delegasi diberi kebebasan untuk menampilkan kostum terbaik negaranya. Kostum yang menampilkan beragam warna eksotis budaya sekaligus alamnya. Bagi pemenang, mereka berhak atas trophy dan hadiah USD3.000.
“Secara teknis, seluruh perlengkapan untuk mendukung performa di Miss Grand International sudah siap. Kami akan menampilkan desain terbaik. Saya siap membranding beragam keindahan Indonesia di Miss Grand International. Indonesia destinasi luar biasa. Alam dan budayanya eksotis. Masyarakatnya juga sangat ramah,” tegas Sarlin.
Kapabilitas memang dimiliki oleh Sarlin. Profil dara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini pun luar biasa. Misinya sewaktu mengikuti kontes Miss Grand Indonesia 2019 untuk membranding daerah asalnya. Apalagi, NTT terkenal eksotis di dunia. Alamnya eksotis seperti Labuan Bajo, Pulau Padar, juga Pantai Pink. NTT juga memiliki satwa langka Komodo. Warna budayanya bisa dilihat dari Liang Dara dan lainnya.
ADVERTISEMENT
“Miss Grand International 2019 sangat potensial untuk membranding pariwisata Indonesia. Sebab, event ini juga mendapat perhatian dari seluruh masyarakat dunia. Slot pemberitaannya sangat besar. Kami juga optimistis bisa melakukan hal luar biasa dan berprestasi di sini. Dengan begitu, popularitas dan kualitas destinasi Indonesia akan terus naik,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.