news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Komoditas Pertanian Berkontribusi Kecil Terhadap Inflasi Juli 2018

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
2 Agustus 2018 12:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komoditas Pertanian  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Komoditas Pertanian (Foto: Kementan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis Perkembangan Angka Inflasi untuk bulan Juli 2018. Pada Juli 2018 lalu terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,14. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
ADVERTISEMENT
Namun menariknya, kelompok bahan makanan hanya memberi andil kecil terhadap inflasi pada Juli 2018, yakni sebesar 0,17%. Ada dua komoditas pertanian yang sempat mengalami kenaikan harga pada Juli 2018, yakni telur ayam ras dan daging ayam ras, akan tetapi andilnya terhadap inflasi relatif kecil, yaitu masing-masing 0,08% dan 0,07%.
Tentang hal ini, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Kariyasa mengatakan andil komoditas pertanian terhadap kenaikan inflasi Juli 2018 tersebut dapat dibilang sangat kecil. Pasalnya, yang memberikan andil cukup besar hanya komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras, sementara komoditas pertanian lainya justru memberikan andil yang dominan terhadap deflasi.
Komoditas Pertanian  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Komoditas Pertanian (Foto: Kementan)
“Komoditas pertanian yang dominan memberikan andil deflasi itu seperti bawang merah sebesar 0,05%, cabai merah sebesar 0,02%, daging sapi 0,01%, bawang putih 0,004%, kentang 0,002%, wortel 0,002%, papaya 0,0025%, kelapa 0,003% ” demikian dikatakan Ketut Kariyasa di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Ketut Kariyasa menyebutkan di bulan Juli kemarin, memang terjadi sedikit kenaikan harga beras, namun andilnya terhadap inflasi sangatlah kecil yakni 0,001. Apalagi jika dibandingkan andil beras terhadap inflasi bulan Januari dan Februari 2018 lalu, yang sangat berbeda jauh. Andil beras terhadap inflasi bulan Januari adalah sebesar 0,24% dan Februari sebesar 0,04%.
“Jadi, secara keseluruhan, andil komoditas pertanian terhadap inflasi di bulan Juli 2018 ini sangatlah kecil. Artinya harga pangan secara keseluruhan masih stabil. Adapun kenaikan telur dan ayam bulan lalu, itu karena rantai pasok. Namun harganya saat ini kian menurun,” sebutnya.