Koordinasi Food Estate Kalteng Diperkuat, Infrastruktur terus Dibenahi

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
7 April 2021 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mendukung program Food Estate di Kalimantan Tengah (Kalteng), kementerian terkait memperkuat koordinasi yang mengedepankan sinergitas. Salah satunya untuk mendukung tata kelola air, termasuk perbaikan dan rehabilitasi jaringan irigasi.
ADVERTISEMENT
Target tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat kunjungan kerja tingkat menteri di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Selasa (6/4).
Selain Mentan SYL, kegiatan tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sejumlah menteri saat mengunjungi food estate di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Kementan RI
Kemudian, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Provinsi Kalteng Sugianto Sabran, pejabat eselon I Kementan, dan undangan lainnya.
Menurut Menteri SYL, perbaikan infrastruktur seperti jaringan irigasi harus segera dilakukan, begitu juga rehabilitasi dan peningkatan jaringan.
"Sehingga tata kelola air dapat dilaksanakan secara optimal agar dapat memperbaiki kondisi tinggi muka air untuk dapat melakukan pertanaman," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mentan SYL mengatakan, pengembangan Food Estate ini merupakan kerja keras seluruh kementerian dan instansi terkait dalam mengamankan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.
"Maka kita harus bersama sama beriringan dalam mewujudkannya. Ke depan korporasi petani akan menjadi inti dalam rangkaian rantai kawasan Food Estate yang mengintegrasikan usaha di on-farm dan off farm, dan petani dapat menghasilkan produksinya yang terbaik dari hasil pengembangan Food Estate ini," terangnya.
Food Estate Kalimantan Tengah di Desa Bentuk Jaya (Blok A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Foto: Dok. Kementan
Dijelaskannya, Kementan menargetkan melakukan pengembangan Food Estate di Kalteng seluas 37.633 Ha pada 2021.
"Untuk kegiatan Tahun Anggaran 2021, akan dilaksanakan kegiatan pengembangan food estate seluas 37.633 hektare, terdiri dari kegiatan ekstensifikasi lahan seluas 22.992 dan intensifikasi lahan seluas 14.641," tutur Mentan SYL.
Menurutnya, untuk mencapai target itu Kementan sedang mengupayakan penambahan lokasi yang sesuai dengan kaidah dan kriteria teknis yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya pada lokasi pengembangan Kawasan Food Estate di Kecamatan Dadahup ini ditargetkan akan ditanam seluas 2.000 hektare yang tersebar di 5 desa yang hingga saat ini sudah melaksanakan pertanaman 100%," ujarnya.
Namun, sambungnya, terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan lahan ini yang terkait dengan kendala teknis, infrastruktur juga sumber daya manusia. Mentan SYL menilai hal-hal tersebut harus segera diselesaikan.
"Karena, tidak boleh ada yang bersoal untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia," katanya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama sejumlah menteri saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, menegaskan jika pihaknya berperan dalam penyediaan sarana produksi pertanian dan pengawalan budi daya pertanian.
"Dan pada lokasi blok A5 di Desa Bentuk Jaya ini merupakan bagian terakhir yang akan segera ditanami dari total target 30.000 hektare," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sarwo Edhy menyampaikan, pada 2020, pengembangan Food Estate yang dikelola Kementan tersebar seluas 20.000 hektar di Kabupaten Kapuas dan 10.000 hektar di Kabupaten Pulang Pisau.
"Hingga saat ini, telah mencapai 29.032 hektar dan sudah realisasi untuk panen seluas 15.862 hektar hingga 31 Maret 2021," jelasnya.
Sarwo Edhy menambahkan, Food Estate di Kalteng digarap dengan full mekanik. "Kita menggelontorkan banyak alsintan untuk mendukung pertanian di Food Estate," ujarnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan)saat mengunjungi food estate di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Kementan RI
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kawasan Food Estate di Kalteng berfokus pada wilayah eks pengembangan lahan gambut.
"Presiden pun memerintahkan bahwa ini harus jadi. KemenPUPR, Kementan dan Kemendes harus bersinergi untuk menuntaskan ini semua," ujarnya.
Ia menambahkan, pertanian di Kalteng ini membawa hal penting, juga mampu mengurangi emisi karbon, gas rumah kaca. Agar lebih maksimal, Luhut mengatakan penataan dan pengelolaan air akan menjadi kunci.
ADVERTISEMENT
"Kita juga akan meningkatkan fungsi alsintan agar petani mendapatkan alat dan mesin pertanian yang murah. Presiden juga sudah kasih perintah bahwa produksi alsintan dalam negeri wajib digunakan di sini termasuk pemeliharaannya," tuturnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, optimistis Food Estate di wilayahnya bisa berhasil.
"Selain terdapat para ahli di sini, saya pribadi menginginkan adanya komunikasi yang intens, antara kementerian dan Pemprov Kalteng, maupun pemerintah kabupaten, karna bila kekompakan itu ada, akan terwujud ending yang bagus," bebernya.
Menurutnya, hal itu yang ingin didapatkan dari program Food Estate untuk ketahanan pangan nasional.
"Kalteng pun dipercaya sebagai badan cadangan logistik. Dengan banyaknya para ahli, saya optimis kita bisa berhasil," terangnya.
ADVERTISEMENT