Konten Media Partner

Aksi Sosial Youtuber Denmark, Bantu Perbaiki Jembatan Masyarakat Suku Bajo

27 Juni 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Youtuber Denmark, Kristian Hansen saat bersama masyarakat Bajo.
zoom-in-whitePerbesar
Youtuber Denmark, Kristian Hansen saat bersama masyarakat Bajo.
ADVERTISEMENT
Youtuber Denmark, Kristian Hansen, melakukan aksi sosial bagi masyarakat suku Bajo di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hansen turut membantu memperbaiki akses jembatan utama untuk masyarakat Bajo.
ADVERTISEMENT
Hansen memperbaiki jembatan rusak masyarakat Bajo di Desa Sama Bahari, Kecamatan Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi beberapa waktu lalu.
Ia membantu masyarakat Bajo dengan mengumpulkan donasi bekerja sama dengan situs donasi di Indonesia. Warga negara asing (WNA) asal Denmark itu biasa berpetualang Indonesia menggunakan sepeda motor seorang diri.
Saat ini dia sedang menelusuri Kabupaten Wakatobi, salah satu tempat yang dikunjungi yakni Desa Sama Bahari, Kecamatan Kaledupa, tempat bermukimnya masyarakat Bajo Sampela.
Di tempat itu, dirinya merasa prihatin dengan kondisi jembatan kayu yang mulai lapuk. Hansen mengatakan kondisi jembatan yang menghubungkan desa itu sangat buruk.
“Ketika pertama kali tiba di Bajo Sampela, saya langsung menyadari bahwa jembatan desa terapung ini berada dalam kondisi yang sangat buruk,” kata Hansen pada unggahan Instagram pribadinya @thekristianhansen, Senin (17/6) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Hansem pun mulai menggalang dana melalui story Instagram pribadinya. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, Hansen berhasil mengumpulkan Rp75 juta dari 300 lebih donatur. Uang hasil donasi digunakan membeli lebih 20 meter kubik kayu, 50 kilogram paku, dan gergaji mesin.
“Terima kasih kepada lebih 300 orang yang telah berdonasi dan membantu kami mewujudkan hal ini,” ujarnya.
Youtuber Denmark itu juga memberi apresiasi kepada masyarakat desa di Kabupaten Wakatobi yang telah membantu menyelesaikan pekerjaan jembatan. Dia menyebut pengerjaan jembatan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat desa.
“Dalam video YouTube saya yang akan datang, saya berharap dapat berbagi dengan anda, bagaimana seluruh desa bersatu untuk membangun kembali jembatan ini. Tidak ada gaji yang dibayarkan, namun mereka melakukannya demi gotong royong,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT