Kepastian Operasi Kembar Siam Menunggu Koordinasi BPJS dan Rumah Sakit

Konten Media Partner
24 Juli 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aqila dan Azila Batita kembar siam asal kendari, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Aqila dan Azila Batita kembar siam asal kendari, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, pihak BPJS Kesehatan Kendari masih melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Sutomo Surabaya dan Rumah Sakit Abunawas, Kendari.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Humas BPJS Kesehatan Kendari, Nofriawan saat dikonfirmasi kedarinesia siang tadi. Kata Nofriawan, pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan BPJS Surabaya.
"Kami masih menunggu BPJS surabaya yang masih berkoordinasi dengan RS Sutomo karena kami tidak mungkin langsung kesana," ucap Nofriawan dijumpai di Kendari, Rabu (24/7).
Lanjutnya, tidak menutup kemungkinan, dalam waktu dekat mereka akan melakukan pertemuan bersama untuk lebih detail membahas operasi kembar siam Aqila dan Azila.
"Kami masih koordinasi. Hasilnya nnti kami infokan. Kalau kapan, kami belum bisa pastikan," terang Nofriawan.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum Pujirahayu mengatakan akan membantu pihak keluarga untuk mengkomunikasikan persoalan operasi kembar siam ini ke pemerintah kota.
"Kita akan komunikasikan juga ke wali kota, hanya kan sekarang (Wali Kota Kendari) lagi umroh," kata Rahminingrum Pujirahayu di Dinas Kesehatan Kendari.
Setahun sudah Aqila dan Azila hidup berdempetan, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Dia mengatakan kendala operasi batita kembar siam ada di pembiayaan. Oleh karena itu, pihaknya juga sudah patungan untuk sedikit meringankan beban keluarga Aqila dan Azila.
ADVERTISEMENT
"Iya, segera saya akan komunikasi juga ke direktur rumah sakit Abunawas terkait hal ini," terangnya.
Diketahui, Aqila dan Azila saat ini sudah berumur 14 bulan. Kondisi dada dan perut kedua batita ini saling menempel. Ditambah lagi, raga mereka dua, tapi hanya punya satu hati. Karena itu, dalam operasi nanti, dokter tidak hanya melakukan operasi pemisahan, tapi juga cangkok hati.
Kendalanya, orang tua Aqila dan Azila yang hanya bekerja sebagai supir tidak mampu untuk membiayai semua biaya pengobatan yang ditaksir mencapai Rp 1 miliar diluar biaya perawatan dan fisioterapi.
Mereka hanya menaruh harapan kepada BPJS Kesehatan yang dimiliki kedua anaknya. Namun, kata Jayasrin ayah batita kembar, dia sudah mendapat suport dana dari keluarga, kerabat dan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
"Ini kita tunggu kejelasan dari BPJS dan Rumah Sakit. Kapan kita berangkatnya," kata Jayasrin.
---