Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Melihat Keseruan 'Balap Ojek Gabah' Pasca Panen Padi di Sultra
3 Maret 2019 18:54 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB

ADVERTISEMENT
Area persawahan yang terletak di Desa Duriasi, Kecamatan Puduria, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (03/03) mendadak ramai. Sejak pagi, ratusan masyarakat sudah menyemut di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Ada yang menggunakan payung, jas hujan (mantel), ada pula yang memakai daun pisang untuk menutupi kepalanya dari hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Ini dilakukan semata-mata agar mereka bisa menyaksikan balapan ojek gabah yang tengah berlangsung di daerah itu.
Jika sehari-hari mereka memacu motor dengan ekstra hati-hati, itu tidak berlaku hari ini. Tukang ojek gabah tidak peduli lagi gabahnya harus jatuh, atau motornya terjebak dalam kubangan lumpur. Mereka tetap tancap gas agar sampai di garis finish lebih dulu.
Uniknya, arena balapan berada di tengah sawah dengan memanfaatkan empat petak sawah milik warga. Dengan luas sekitar 100 meter persegi, arena dibuat melingkar menggunakan pembatas dengan memanfaatkan garis polisi.
Dalam lomba, sebanyak 106 peserta terbagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang bikers. Aturan perlombaan, dari garis start, pembalap melaju ke arah karung yang sudah berjejer rapi di pematang sawah yang berjarak sekitar 10 meter dari garis awal.
ADVERTISEMENT
Karung yang berisi gabah itu pun digandeng hingga garis finish. Sementara itu, lima pembalap tercepat akan melaju ke babak berikutnya.
Ada banyak hal lucu yang terjadi selama lomba berlangsung. Satu diantaranya selebrasi pemenang race yang menenggelamkan badannya di kubangan lumpur, hingga candaan candaan ringan peserta.
Tak jarang, sesama driver saling ejek ketika kompetitornya terjatuh. Ada yang menjulurkan lidah, ada juga yang tertawa terbahak-bahak sambil menatap rekannya yang jatuh. Kejadian-kejadian semacam ini sontak mengundang gelak tawa penonton.
Sekalipun dalam suasana berlomba, kehangatan sesama driver tetap menjadi hal utama. Kehangatan dan keakraban terlihat jelas dari raut muka dan tawa peserta di akhir lomba.
"Tidak penting siapa sebenarnya yang juara. Yang penting kita bisa senang-senang. Apalagi kita ini kan baru selesai panen, terus mau menanam lagi," ucap salah satu peserta, Amir (27) kepada kendarinesiaid.
Lomba ini sudah berlangsung sejak Sabtu (2/3) kemarin, yang dibuka langsung oleh Dir Binmas Polda Sultra, Kombes Pol Erfan Prasetyo. Erfan berharap, balap ojek gabah ini bisa membangkitkan semangat para petani menghadapi musim tanam padi.
ADVERTISEMENT
"Hal ini dilakukan untuk memacu semangat masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di wilayah ini," ujar Erfan.
Hal senada juga diungkapkan oleh ketua panitia pelaksana, Jonon. "Ya ini bukan hadiahnya. Intinya masyarakat bisa senang, bergembira bersama," imbuhnya.
Balapan ojek gabah sendiri diikuti sebanyak 106 peserta dari berbagai wilayah di Sultra yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Bombana dan Kabupaten Kolaka. Semuanya bersaing memperebutkan hadiah utama dua buah traktor dengan total nilai Rp 50 juta.
Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok rumpun tani Desa Puduria, Kecamatan Duriasi yang didukung oleh Polda Sultra, Askrindo Kendari, PT Darma Guna Wibawa dan PT Aman Fortuna Nusantara (perusahaan agro cemical bidang pertanian), Bank Indonesia (BI) Cab. Sultra, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Sultra.
ADVERTISEMENT
---