news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Ni Luh, Perempuan Penakluk Api Saat Karhutla di Sultra

Konten Media Partner
4 Desember 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ni Luh Widiawati, saat memikul selang air untuk digunakan memadamkan api di Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Dok Manggal Agni.
zoom-in-whitePerbesar
Ni Luh Widiawati, saat memikul selang air untuk digunakan memadamkan api di Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Dok Manggal Agni.
ADVERTISEMENT
Kebakaran lahan gambut di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) kembali terjadi. Kebakaran lahan gambut kali ini, merupakan yang ketiga sepanjang tahun 2019 di Koltim, Sulawesi Tenggara (Sultra).
ADVERTISEMENT
Lokasinya sama, di Kecamatan Tinondo dan Lalolae, Hutan Produksi Terbatas yang berada di sekitar wilayah konsesi perusahaan sawit milik PT. Sari.
Tim Manggala Agni Daops Tinanggea kembali membuka posko di wilayah itu. Ada yang menarik perhatian. Di tengah kepulan asap, terlihat seorang perempuan ikut memadamkan amukan si jago merah.
Namanya, Ni Luh. Perempuan berusia 20 tahun ini satu-satunya perempuan dari Tim Manggala Agni yang terjun langsung memadamkan api.
Meski tubuhnya munggil, jangan ragukan kekuatan fisik Ni Luh. Perempuan bernama lengkap Ni Luh Widiawati ini mampu memikul dua selang dengan bobot tujuh kilo sekaligus di bahu kiri dan kanan. Ia juga cekatan dalam melakukan pemadaman.
Perempuan 'Keras Kepala'
Komandan Operasi Manggala Agni Daops Tinanggea Sultra, Yanuar Fanca Kusuma memyebut Ni Luh sebagai perempuan 'keras kepala'. Menurutnya, Ni Luh selalu ingin disejajarkan dengan laki-laki yang tergabung di MA Tinanggea.
ADVERTISEMENT
"Ya begitulah. Dia keras kepala. Selalu mau mengambil tugas laki-laki. Dia tidak mau kalah dengan laki-laki. Mulai dari angkat selang sampai di tugas-tugas lapangan lainnya," ujar Fanca, Rabu (4/12).
Fanca menuturkan, Ni Luh bergabung di Manggala Agni sejak pertengahan 2017. Tahun itu, Ni Luh belum langsung menerima gaji. Barulah di 2018 Ni Luh memerima upah atas jeri payahnya.
"Kan waktu itu belum ada penerimaan. Jadi magang-magang dulu. Nanti 2018 baru terima," tutur Fanca.
Niluh Widiawati saat berada dilokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Dok Manggal Agni.
Sebenarnya, ada tiga perempuan yang tergabung di MA Tinanggea. Namun, Ni Luh disebut sebagai perempuan yang paling aktif, baik urusan administrasi kantor maupun di lapangan.
Jadi, selain terjun langsung di lapangan mengendalikan karhutla, perempuan yang tamat SMA tahun 2017 itu juga aktif mengurusi administrasi kantor.
ADVERTISEMENT
"Memang dia (Ni Luh) lebih aktif dari rekan-rekan perempuan yang lain," terang Fanca.
Kerja Sambil Kuliah
Meski bekerja, Niluh Widiawati tidak melupakan pendidikannya. Saat ini dia terdaftar sebagai mahasiswa semester tiga di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiah Kendari.
"Saya suka hukum. Jadi saya ambil jurisan hukum. Adalah cita-cita saya ke depan," tuturnya.
Ni Luh merasa tidak terbebani membagi waktu kerja dan kuliah. Pasalnya, di Universitas Mihammadiah Ni Luh mengambil kelas karyawan yang waktu kuliahnya Sabtu dan Minggu.
"Alhamdulillah dikasih kebijakan untuk bisa kuliah. Jadi Senin sampai Jumat di Manggala Agni, Sabtu Minggu saya jadi mahasiswa," ujarnya.
Gaji di Manggala Agni itulah yang dipakai Ni Luh membiayai kuliahnya. Ia berujar sangat mencintai pekerjaan sebagai pemadam kebakaran hutan dan lahan.
ADVERTISEMENT
Banyak pelajaran yang didapatkan oleh Ni Luh selama bergabung di Mannggala Agni. Salah satu yang paling berharga menurut Ni Luh adalah menjaga lingkungan. "Saya bangga saya bisa menjaga lingkungan dan menjaga langit kita dari polusi," jelasnya.