Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Saat Ribuan Orang Menggantungkan Hidup di Perusahaan Pemurnian Nikel
26 Agustus 2019 15:48 WIB
ADVERTISEMENT
Nama Desa Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mendadak terkenal, dengan masuknya investasi asing berbendera PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) lima tahun lalu. Wajah daerah ini kemudian beruah drastis. Dari sebelumnya sebagai daerah dengan tingkat pendudukan yang nyarit tidak ada, hingga bak menjadi kota metropolitan.
ADVERTISEMENT
Selama 24 jam Morosi tidak pernah tidur. Aktivitas manusia disana begitu luar biasa. Orang-orang keluar dan masuk hanya untuk bekerja. Ditambah lagi banyak masyarakat mencari rejeki seperti membuka tempat rumah singgah untuk makan dan minum. Hasilnya pun terlihat jelas dengan adanya peningkatan strata kehidupan masyarakat sekitar perusahaan.
Sabtu 17 Agustus 2019 lalu, PT VDNI di Morosi, sebuah perusahaan milik Cina melakukan upacara pengibaran bendera merah putih. Perayaan hari ulang tahun Indonesia itu berjalan dengan baik dan penuh khidmat. Perusahaan ini mencoba membuat background nasionalisme atau cinta tanah air Indonesia disana. Perayaan itu juga tercatat sudah kali keempat dan merupakan agenda rutin perusahaan.
“Upacara perayaan hari Kemerdekaan RI ke-74 yang kami laksanakan saat ini merupakan salah satu cara kita untuk menghormati Indonesia sebagai negara yang merdeka,” kata Direktur PT VDNI Tony Zhou.
ADVERTISEMENT
Tujuh puluh empat tahun kemerdekaan bangsa Indonesia katanya adalah hal yang tak ternilai harganya. Kemerdekaan yang dirasakan saat ini, dapat terwujud karena komitmen yang sangat kuat para pendahulu, para pejuang dan pemimpin untuk dapat mewujudkan cita-cita menjadi bangsa dan negara yang mandiri dan berdaulat.
“Kami berharap upacara ini adalah agenda tahunan dari kami,” jelasnya.
Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Agenda Prioritas.
Tony Zhou dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa, pertama kali hadir di Sultra tepatnya di Morosi, Konawe, ia beranggapan bahwa wilayah Morosi harus sejahtera. Terlebih lagi ia bercita-cita akan membangun Konawe dan Sultra melalui investasi yang ia lakukan dengan pemerintah.
“Yah itu harapan saya. Harus sejahtera masyarakatnya. Kehadiran kami disini bukan semata-mata investasi tetapi harus memberi dampak positif terjadap peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Bicara soal kesejahteraan tidak saja dilihat dari kondisi masyarakat lingkar PT VDNI sebagai perusahaan pemurnian ore nikel. Ada sisi lain katanya yang bisa diukur sebagai kinerja perusahaan untuk meningkatkan nilai pendapatan masyarakat. Yaitu kata Tony berupa penyerapan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Tenaga kerja lokal katanya menjadi prioritas perusahaan. Ada banyak posisi dan tawaran pekerjaan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja lokal di VDNI. Bayangkan saja kata dia, lima tahun pertama untuk penyerapan tenaga kerja lokal baik yang ada di Konawe maupun luar Konawe hampir mencapai 10 ribu orang.
“Data tenaga kerja kami untuk lokal sudah hampir mencapai sepuluh ribu orang. Sedangkan tenaga kerja dari Cina hanya delapan ratus orang,” katanya, dengan merincikan tenaga kerja Indonesia mencapai 8975 orang. 60% berasal dari Kabupaten Konawe, 33% luar Kabupaten Konawe.
Melihat itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mensupport langkah perusahaan untuk mementingkan penyerapan tenaga kerja lokal. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Saemu Alwi menjelaskan, pemerintah juga mendorong perusahaan untuk lebih mementingkan tenaga kerja dari daerah. Pemerintah akan bantu menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
ADVERTISEMENT
“Kami banyak melakukan pelatihan teknis untuk SDM kita. Sehingga dapat dipakai dan benar-benar profesional. Untuk tenaga kerja lokal kita memang, dilatih untuk menghadapi investasi seperti VDNI dan OSS itu,” kata Saemu di kantornya, Jumat 16 Agustus 2019.
Namun begitu, lebih jauh Saemu Alwi menerangkan, pihaknya juga akan tetap melakukan pengawasan dengan bekerja sama dengan banyak pihak untuk isu TKA. Ia akan menggandeng Imigrasi dengan melakukan swipping tenaga kerja. Ia juga bersyukur jika penyerapan tenaga kerja lokal dapat dilakukan. Tidak saja disatu perusahaan melainkan semua perusahaan yang melakukan investasi di Sultra.
Nilai Pendapatan Meningkat.
Hadirnya perusahaan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS), telah membuktikan akan peningkatan nilai pendapatan masyarakat. Contohnya soal adanya warung-warung penyedia berbagai merek makan dan minum disekitar perusahaan. Para pedagang banyak mendapatkan keuntungan dari proses jual beli itu.
ADVERTISEMENT
Saya menemui pemilik warung makan seafood di lingkar perusahaan. Ia menjabarkan soal nilai pendapatannya per hari dari hadirnya investasi tersebut. Sedikitnya ia bisa meraup keuntungan dengan nominal Rp 4 juta perhari. Ini ia dapatkan dari penjualan makanan seafood kepada tenaga kerja dari dalam perusahaan. Baik lokal maupun TKA.
“Anak buah saya lima ada tukang masak dan pelayan. Semuanya digaji sesuai upah yang ditetapkan pemerintah daerah,” kata April.
Jumlah Rp 4 juta per hari itu katanya, sudah ia keluarkan untuk biaya lain-lain seperti gaji karyawan, sewa tempat dan belanja modalnya. Ia tidak menampik bahwa hadirnya perusahaan telah banyak merubah penghasilannya. Jauh dari warung April saya menemui Warni, perempuan pedagang aneka bakso.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya karena habis istirahat satu tahun. Ini baru menjual lagi. Kalau penghasilan mencapai Rp 1.5 perharinya,” jelasnya.
Story ini merupakan hasil kerjasama dengan PT VDNI